Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Balikpapan Kota Minyak, Tapi Warganya Antri BBM: Inilah Ironi dari Pertamina yang Tak Pernah Gagal Bikin Emosi

Kevin Nandya Kalawa oleh Kevin Nandya Kalawa
22 Mei 2025
A A
Ironi Balikpapan, Kota Minyak tapi BBM Pertamina Langka (Unsplash)

Ironi Balikpapan, Kota Minyak tapi BBM Pertamina Langka (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Balikpapan, kota yang di buku pelajaran dikenalkan sebagai kota minyak. Tempat di mana kilang berdiri gagah, pipa-pipa mengular dari pelabuhan, dan Pertamina jadi seperti raja takhta energi nasional. 

Tapi, belakangan ini, ada pertanyaan sederhana yang menyiksa warga. “Kalau kita kota minyak, kenapa isi bensin malah harus ngemis-ngemis?”

Pertanyaan itu bukan hiperbola. Sejak pertengahan Mei 2025, warga Balikpapan harus menghadapi kenyataan pahit: BBM langka. SPBU ramai kayak konser, tapi yang dicari bukan hiburan, melainkan sejumput Pertalite untuk bisa kerja, mengantar anak sekolah, dan hidup normal.

BBM langka, kesabaran warga Balikpapan diuji

Pertamax duluan yang hilang. Katanya karena keterlambatan distribusi. Warga yang biasanya ngisi full tank Pertamax terpaksa turun kasta ke Pertalite. 

Tapi seperti biasa, sistem kita belum siap menghadapi lonjakan permintaan. Akhirnya Pertalite ambyar. SPBU tutup, antrean mengular, dan suara keluhan menggema dari motor-motor yang hanya bisa berjalan sejengkal demi sejengkal.

Beberapa warga Balikpapan rela antre dari pukul 3 pagi, lengkap dengan bekal kopi dan kesabaran yang makin menipis. Pemandangan antrean motor berbelok-belok di jalan kota seperti ular besi yang frustasi. Yang antre bukan hanya kendaraan, tapi juga rasa marah dan kecewa yang sulit dibendung.

Pertamina, kami bertanya

Pertamina bilang, “Ini hanya gangguan sementara, pasokan sudah kami tambah.” Tapi warga bertanya: gangguan dari siapa? Kenapa bisa serentak? Kenapa tidak ada langkah antisipasi padahal ini kota vital? Dan kenapa selalu terkesan lambat?

Penjelasan yang datang tidak seragam. Ada yang menyebut keterlambatan pengiriman dari kilang. Katanya, distribusi diperketat karena kasus BBM oplosan. Lain lagi, terjadi pembatasan kuota karena peralihan sistem logistik. Di tengah semua itu, yang paling konsisten hanya satu: warga Balikpapan tetap tidak kebagian bensin.

Baca Juga:

Peristiwa Motor Brebet karena Bensin Plat Merah: Rakyat yang Kena Musibah, Rakyat Juga yang Diminta Repot Mencari Solusi

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

Bukannya warga tak bisa diajak kompromi. Tapi mereka ingin tahu: ini salah siapa, dan sampai kapan? Karena warga tidak hidup dari janji manis, tapi dari bahan bakar yang real.

SPBU dan kecemasan sama-sama 24 jam

Untuk meredam krisis, Pertamina membuka 13 SPBU selama 24 jam. Secara teori, ini solusi bagus. Tapi di lapangan, SPBU 24 jam justru jadi medan tempur baru. 

Antrean tambah panjang, warga Balikpapan tambah stres. Sebagian mulai membentuk jaringan intel bensin, yaitu grup WhatsApp yang berbagi info SPBU mana yang masih nyala.

Di satu sisi, ini menunjukkan daya adaptasi warga Balikpapan yang luar biasa. Tapi di sisi lain, ini menunjukkan bahwa sistem distribusi Pertamina masih terlalu rapuh. Padahal yang dipertaruhkan bukan hanya kenyamanan, tapi ekonomi, produktivitas, dan ketenangan sosial.

Balikpapan kota kilang, tapi isi bensin seperti mencari sedekah

Apa gunanya punya kilang besar kalau bensin tidak sampai ke warga? Ini bukan cuma soal logistik, tapi juga soal keadilan distribusi. Rasa-rasanya, BBM di negeri ini lebih tunduk pada peta birokrasi daripada kebutuhan rakyat.

Bayangkan, warga Balikpapan, kota industri, harus antre seperti di kamp pengungsian hanya untuk mendapatkan satu-dua liter Pertalite. Kalau ini dibiarkan, jangan salahkan publik kalau mereka kehilangan kepercayaan kepada Pertamina. Karena sekali kepercayaan itu hilang, efeknya lebih luas dari sekadar antrean.

Kilang tak cukup, kalau tak ada kendali

Balikpapan bukan kota kecil. Ia kota strategis dan penyangga Ibu Kota Nusantara. Tapi kalau urusan isi bensin saja bisa semrawut, bagaimana publik percaya bahwa kota ini bisa menopang masa depan negara?

Pertamina harus introspeksi. Sistem distribusi BBM perlu ditata ulang, komunikasi harus terbuka, dan yang paling penting: hadir lebih awal sebelum warga putus asa. Jangan tunggu rakyat turun ke jalan hanya untuk menyuarakan hak yang paling dasar—bisa bergerak dengan layak.

Karena sejatinya, di kota minyak, yang paling menyakitkan bukan bau solar di baju, tapi rasa dikhianati oleh sistem yang seharusnya mengalirkan kemudahan, bukan kesulitan.

Penulis: Kevin Nandya Kalawa

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Satu Kata untuk Skandal Pengoplosan Pertalite Jadi Pertamax oleh Dirut Pertamina Patra Niaga: Bajingan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2025 oleh

Tags: balikpapanbalikpapan kota minyakbbm langkabbm pertaminapertamina
Kevin Nandya Kalawa

Kevin Nandya Kalawa

Bapak satu anak yang sedang belajar sabar menghadapi dunia dan birokrasi.

ArtikelTerkait

Derita Tinggal di Pertashop- Sebuah Warisan yang Meresahkan (Foto milik penulis)

Derita Tinggal di Pertashop: Bisnis Warisan yang Meresahkan

24 Januari 2023
Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga Mojok.co

Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga

20 Mei 2025
pertamina pertamax diskon 30% harga mojok

Ngeliat Diskon Pertamax yang Ribet, Saya Jadi Penasaran, Ini Ngasih Diskon Apa Ngajak Ribut?

4 Mei 2020
Pertamax di Pertashop Memang Lebih Murah, tapi Tetap Saja Orang pada Beli Pertalite, Harga Pertamax Nggak Ngotak! pertamina pertamax oplosan

Pemilik dan Pegawai Pertashop, Korban Pertamax Oplosan yang Paling Menderita: Bisnis Mati Sudah Pasti, Bertahan Mana Ada yang Mau Beli?

3 Maret 2025
Jangan Menua di Balikpapan, Daerahnya Nggak Cocok Jadi Tempat Pensiun Mojok.co

Jangan Menua di Balikpapan, Daerahnya Nggak Cocok Jadi Tempat Pensiun

2 Agustus 2024
5 Dosa Operator Pertashop yang Membuat Lapak Mereka Sepi (Unsplash)

5 Dosa Operator Pertashop yang Membuat Lapak Mereka Sepi

1 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.