Diprediksi, Innova Hybrid akan segera mengalahkan Innova Diesel. Benarkah ramalan itu?
Ketersedian energi tak terbarukan akan menjadi masalah besar di masa depan. Ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil mendorong terjadinya krisis energi. Masalah baru pun lahir, yaitu polusi, pencemaran lingkungan, hingga perubahan iklim. Berbagai penelitian dilakukan untuk mengatasi krisis energi.
Pemerintah Indonesia sendiri tengah mengupayakan pengembangkan teknologi mobil hybrid. Jenis mobil ini diprediksi bisa mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Mobil hybrid juga ramah lingkungan. Tahukah kamu, tingkat polusi dari emisi gas buang mobil hybrid mendekati nol.
Mobil berteknologi hybrid sendiri memadukan teknologi mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil dengan teknologi motor listrik. Dari sisi brand, satu yang menarik perhatian saya adalah lahirnya Innova Hybrid. Produk dari Toyota ini sudah dinantikan sejak lama.
Menyambut Innova Hybrid
Innova Hybrid sendiri akan dibekali sejumlah fitur terbaru dan sifatnya unggulan. Beberapa fitur yang saya maksud antara lain:
Jadi, Innova Hybrid ini akan datang membawa tiga varian berbeda, yakni G, V, dan Q. Fitur panoramic sunroof akan disematkan di tipe V dan Q. Sementara itu, tipe G yang menjadi terendah tidak akan memilikinya.
Fitur lainnya yang menjadi keunggulan Innova Hybrid adalah adanya seat khusus. Seat khusus untuk varian tertinggi atau tipe Q, pabrikan membekalinya dengan captain seat di baris kedua. Fitur sejenis biasanya banyak ditemukan di mobil mewah.
Selain itu, setelah sebelumnya muncul di Raize, Veloz, dan Vios baru, fitur keamanan canggih bernama Toyota Safety Sense (TSS) kemungkinan juga akan hadir di Innova Hybrid. Kabarnya, hanya varian tertinggi saja yang dijejali teknologi mutakhir tersebut.
TSS yang tertanam di mobil Toyota terdiri dari Adaptive Cruise Control, Pre-Collision Warning & Pre-Collision Braking, Front Departure Alert, Lane Departure Warning & Lane Departure Prevention, Pedal Misoperation Control, dan Automatic High Beam (AHB).
Innova Hybrid kabarnya juga akan punya teknologi telematik, yakni T-Intouch. Fitur itu memberikan pengalaman konektivitas digital dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ini bisa menghubungkan pengguna ke seluruh layanan Toyota untuk mendapatkan solusi dan benefit layanan tertentu.
Layanan yang akan memanjakan pemilik
Berbagai layanan bisa dinikmati pemilik kendaraan, mulai dari find my car, geofencing, stolen vehicle tracking, vehicle info, E-Care, trip driving update, road assistance dan masih banyak lagi. Pada varian tertinggi, Innova Hybrid akan dipasangkan teknologi perintah suara bernama Power Back Door Voice Command.
Ini selangkah lebih maju ketimbang Power Back Door with foot sensor. Sebab, dengan teknologi ini, pemilik kendaraan bisa membuka pintu belakang melalui perintah suara. Sehingga tak perlu lagi repot-repot mengeluarkan tenaga.
Menariknya selain dari mesinnya sendiri, sistem hybrid yang menggunakan M20A-FXS ternyata memiliki keunggulan tambahan dibandingkan dengan hybrid bermesin 1.800 cc. Keunggulan pertama adalah bobot lebih ringan dan sistem yang lebih ringkas dari hybrid 1.800 cc. Bobot ringan ini diwujudkan dengan Power Control Unit (PCU) yang disebut 20% lebih kecil dan 10% lebih ringan.
Performa mesin
Mengulas performa mesin Innova Hybrid tentu saja menarik, terlebih karena mobil ini melakukan world premiere di Indonesia. Kehadiran jantung mekanis hibrida tersebut, sekaligus menggantikan mesin diesel yang ada di model sebelumnya.
Teknologi yang diusung adalah Toyota Hybrid System generasi kelima milik Toyota Prius 2023. Sistem Hybrid terbaru ini mengoptimalkan kontrol produksi tenaga pada motor bakar dan motor listrik. Alhasil menghasilkan performa yang superior, efisiensi yang lebih baik, serta rendah emisi gas buang.
Konsumsi BBM mesin Innova Hybrid dengan kombinasi baterai dan motor listrik, sehingga membuat kinerja mesin bensinnya lebih optimal. Alhasil angka iritnya bisa tembus 21 Km/liter. Hal ini lebih hemat BBM dibanding Innova diesel yang hanya 14 km/liter.
Keistimewaan sesungguhnya bukan cuma hadir di mesin Innova Hybrid, tapi juga sistem transmisinya. Keseluruhan menggunakan transmisi yang diklaim halus dan responsive. Kinerja komponen mekanis di transmisi yang efisien dan rasio sabuk baja lebih lebar, meningkatkan efisiensi bahan bakar, akselerasi, dan operasional yang senyap. Kombinasi antara sabuk baja dan gigi transmisi memperlebar jangkauan rasio transmisi untuk mengail potensi tenaga mesin pada kondisi berkendara yang sangat dinamis.
Terdapat juga Mode Sequential Shiftmatic 10-speed untuk memungkinkan perpindahan gigi di transmisi CVT layaknya transmisi manual, tujuannya tentu meningkatkan kesenangan berkendara. Sistem ini memungkinkan perpindahan di semua gigi yang dipilih dengan menggerakkan tuas transmisi ke posisi + (plus) atau – (minus), ketika tuas transmisi di posisi M.
Sangat responsif
Sequential Shiftmatic Control di Innova Hybrid juga diklaim sangat responsif, diadopsi untuk mengendalikan torsi dengan cermat selama pergantian gigi yang mulus dan cekatan. Sementara uphill/downhill shift control memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan berkendara di rute pegunungan.
Sistemnya akan menilai jalan menanjak atau menurun sesuai dengan bukaan gas dan kecepatan mobil. Saat menanjak, kontrol pedal akselerasi ditingkatkan. Sementara saat menuruni bukit dan mobil meluncur semakin cepat, downshift diimplementasikan secara otomatis.
Selain itu, saat rem mulai bekerja, downshift ditambahkan untuk memberikan efek engine brake lebih kuat. Tidak ketinggalan ada mode berkendara di mesin Innova Hybrid dan Innova bensin terbaru. Bila ingin menikmati performa maksimal dari mobil, bisa gunakan mode Power. Mesin Innova Hybrid didesain irit dan memiliki performa lebih mantap daripada Innova Diesel. Tak heran jika Innova Hybrid ditunggu-tunggu sejak lama oleh banyak orang.
Penulis: Jonathan Widarta Wijaya
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Sesempurna-sempurnanya Innova Diesel, Tetap Ada Bagian Menyebalkannya