Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Innova Diesel Tak Pernah Salah, yang Bekas Pun Tetap Berkualitas

Rafie Mohammad oleh Rafie Mohammad
30 Maret 2020
A A
Innova Diesel Tak Pernah Salah, yang Bekas Pun Tetap Berkualitas

Innova Diesel Tak Pernah Salah, yang Bekas Pun Tetap Berkualitas

Share on FacebookShare on Twitter

TE37 tak pernah salah.

Quote dari salah satu kanal YouTube otomotif terkenal (sebut saja Garasi Ngepot) ini cukup populer di kalangan pecinta mobil, khususnya yang menyukai modifikasi. Hal ini dikarenakan desain dari TE37 (velg keluaran Volk Rays) ini memang cocok digunakan di berbagai jenis mobil, bahkan MPV sekalipun. Tak heran, penggunaan TE37 acap kali dianggap “kebenaran universal”. Akan tetapi, ada satu hal lagi yang juga tak pernah salah, yaitu Toyota Kijang Innova Diesel.

Sebagai salah satu mobil yang populasinya cukup banyak di Indonesia, “kebenaran universal” mobil ini tentunya lebih mudah dipahami masyarakat dibanding TE37 yang segmented. Memang sih populasi mobil ini tidak sebanyak kaleng kerupuk macam LCGC atau mobil sejuta umat yang itu, tetapi mobil ini bisa disebut sebagai salah satu masterpiece Toyota di Indonesia. Bahkan dibanding Alphard sekalipun.

Saking debesnya, tidak hanya Innova Diesel gres saja yang dicari-cari orang. Innova Diesel zaman jebot yang modelnya ala bapak-bapak itu juga sangat populer di pasar mobil second. Tak heran, harganya dari dulu di sekitar 200 jutaan terus, nggak turun-turun. Lalu apa yang membuat Innova Diesel generasi pertama ini menarik?

Dari luar, kita sudah dapat melihat alasan pertama mengapa mobil ini menjadi favorit. Desainnya memang tidak sporty dan “ala bapak-bapak”, tetapi rasanya timeless dan tidak cepat terlihat tua. Tak heran, desain generasi pertama Innova ini awet diproduksi selama sebelas tahun dan hanya beberapa kali minor facelift (sebenarnya memang Toyotanya saja yang pelit R&D desain sih, tengok saja Avanza yang dari 2003 bodinya mirip-mirip).

Masuk ke dalamnya, kita disambut oleh interior yang lapang dan fungsional. Muat hingga 9-10 orang dengan cukup manusiawi, kesukaan orang Indonesia banget. Memang tak banyak fitur di dalamnya, tetapi dari segi kenyamanan tak perlu diragukan lagi. Kabinnya lega dengan ruang kaki dan kepala yang sangat mencukupi, bahkan bagi orang dengan tinggi di atas 170 senti. Ukuran joknya terhitung proporsional, tidak seperti beberapa mobil keluaran terbaru yang acap kali mengorbankan kenyamanan dengan ditipiskan, dipendekkan, dan dikecilkan tatakan bokongnya demi menimbulkan ilusi lapang padahal aslinya tidak (halo, Rush-Terios?).

Ketika melaju, mobil ini juga tetap menyenangkan bagi pengemudi maupun penumpang. Ruang memadai, akomodasi kantung dan cup holder mencukupi, dan guncangan relatif minim. Suspensinya cukup empuk dan tidak gubrak-gabruk macam naik gerobak, tetapi tidak sampai sangat limbung saat berbelok.

Yang penting sopirnya tahu diri kalau dia sedang nyetir Innova, bukan Toyota 86 apalagi Civic Type R.

Pengemudinya juga cukup tenang karena mobilnya enak untuk dibawa. Dengan berat kosong sekitar 1,5 ton mobil ini tetap stabil dalam kecepatan tinggi, tidak seperti mobil murah yang rasanya seperti mau take-off. Ditambah lagi, rangka ladder frame macam Fortuner dan Hilux membuat kita tak ragu untuk membanting-bantingnya di jalanan Indonesia yang kadang kejam. Beda dengan mobil-mobil non ladder frame yang suka bikin waswas karena takut ambrol sasisnya.

Baca Juga:

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

Nasib Malang Toyota Hardtop, Mobil “Ganteng” yang Berakhir dengan Julukan Mobil Penculik 

Tenaga dan torsi dieselnya pun selalu ada ketika dibutuhkan, tidak ada kata tidak bisa menyalip atau tidak kuat nanjak, asalkan bisa menjaga putaran mesin dan mengganti gigi di momen yang tepat. Hemat bahan bakar lagi, dalam kota bisa 10 km/liter atau bahkan lebih. Hal ini berbeda dari Innova versi bensin yang… sudah lemot, lebih boros pula. Belum lagi bisa pakai Biosolar lima ribuan, sangat pas bagi insan-insan pelit penuh perhitungan.

Masih kurang tenaganya? Tenang saja, mobil ini sangat mudah dan relatif murah untuk dimodifikasi, bahkan tanpa mengubah jeroan mesinnya. Mesin berkode 2KD-FTV ini badak sekali, selain perawatannya mudah juga sangat kuat, bahkan bisa dibilang overbuilt. Tak heran, banyak orang yang meningkatkan tenaga mobil ini hingga puluhan horsepower, bahkan hingga di atas 300 HP (tiga kali lipat tenaga standarnya) tanpa modal besar. Dengan tenaga segitu, bocah-bocah pengemudi Brio blombongan atau bahkan Civic ugal pun kalau dibleyeri bisa ngompol.

Memang sih, mobil ini tidak sempurna. Kapan-kapan saya bahas minusnya kalau tidak malas. Akan tetapi, desain timeless, muat banyak orang, relatif nyaman, bisa kencang, mau minta apalagi coba? Innova Diesel memang tak pernah salah. Mobil ini memang memiliki segala hal yang dicari orang Indonesia pada sebuah mobil.

Apalagi mereknya Toyota. Kalau niat, bahkan kaleng Khong Guan dipasangi roda dikasih emblem tiga elips saja bisa laku kok.

BACA JUGA Impian Masa Kecil Saya Hancur Seketika Setelah Ngerasain Naik Mitsubishi Lancer Evolution atau tulisan Rafie Mohammad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Maret 2020 oleh

Tags: innova dieselreview mobiltoyota
Rafie Mohammad

Rafie Mohammad

ArtikelTerkait

Mobil Innova Reborn, Mobil yang Bisa Dianggap sebagai Investasi Terbaik sekaligus Mesin Penghasil Uang

Mobil Innova Reborn, Mobil yang Bisa Dianggap sebagai Investasi Terbaik sekaligus Mesin Penghasil Uang

1 Februari 2025
kelemahan toyota innova diesel bekas menyebalkan kekurangan kelebihan review spek harga jual bekas mojok.co

Sesempurna-sempurnanya Innova Diesel, Tetap Ada Bagian Menyebalkannya

3 April 2020
Calya

Toyota Calya: Tangguh, Irit, tapi Joknya B Aja

1 Desember 2021
Mobil Toyota Alphard Bikin Repot dan Kebohongan Soal Privilege (Unsplash)

Mobil Toyota Alphard: Mobil yang Merepotkan dan Kebohongan Soal Privilege kalau Punya Mobil Ini

29 September 2023
4 Alasan Ibu Saya Hanya Mau Beli Mobil Keluaran Toyota terminal mojok.co

4 Alasan Ibu Saya Hanya Mau Beli Mobil Keluaran Toyota

21 Desember 2020
10 Rekomendasi Mobil Terbaik dengan Harga Menarik Tahun 2023

10 Rekomendasi Mobil Terbaik dengan Harga Menarik Tahun 2023

9 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.