Akan tetapi, apakah alur cerita seperti ini menarik di mata penonton? Kadang, penonton justru menantikan adegan-adegan di mana si kembar kena marah Kak Ros. Rasanya ada kepuasan tersendiri ketika duo kembar yang ngeyel itu dimarahi atas perbuatannya. Kadang, penonton juga menanti-nantikan bagaimana duo botak itu balas dendam ke kakaknya. Terutama penonton yang selama ini merasa tersiksa dan diperbudak dengan tindak-tanduk kakaknya di dunia nyata.Â
#3 Tok Dalang kekurangan bala bantuan dan teman
Setelah menonton ratusan episode acara TV anak-anak asal Malaysia ini, saya pikir tidak hanya Upin dan Ipin yang membutuhkan sosok Tok Dalang sebagai sosok kakek yang mengayomi. Kenyataannya, Tok Dalang juga memerlukan kehadiran si kembar. Seperti yang kita tahu, Tok Dalang sering mengajak ngobrol si kembar hingga meminta tolong mereka melakukan pekerjaan bersih-bersih atau pekerjaan ringan lain. Coba kita ingat-ingat lagi, Upin dan Ipin selama ini sudah membantu membersihkan kandang ayam Tok Dalang, membuat Wau, hingga membantu panen durian.
Tanpa duo botak itu, hidup Tok Dalang pasti sangat sepi. Bayangkan Tok Dalang akan kekurangan bala bantuan dan teman. Bersih-bersih pasti terasa lebih berat dan lama. Bukan tidak mungkin, episode-episode yang melibatkan Tok Dalang jadi berkurang karena dianggap nggak seru lagi.Â
#4 Upin atau Ipin hilang, keuangan rumah tangga nggak boncos
Terakhir, kalau salah satu dari duo botak itu nggak ada, sudah pasti pengeluaran keluarga kecil itu pasti jauh lebih ringan. Sudah jadi rahasia umum, punya anak kembar itu berat di ongkos. Kalau salah satu dari Upin Ipin tidak ada, biaya sekolah dan kebutuhan sekolah lain akan berkurang hingga separuhnya. Membeli ayam goreng, mainan, jajanan, pakaian Lebaran, sepeda semuanya serba beli satu saja, untuk Upin atau Ipin saja. Bahkan, kalau memang Opah tega salah satu dari Upin Ipin mending tidur bareng Kak Ros aja. Dengan begitu, nggak perlu deh ada biaya-biaya untuk dekor kamar.Â
Akan tetapi, apakah seru serial TV yang sudah belasan musim itu dibuat seperti itu? Rasanya kok kurang ya. Keunikan dan keseruan serial TV anak-anak Malaysia itu salah satunya datang dari tokoh utama yang kembar. Memang di dalam cerita Upin atau Ipin jadi punya karakter yang lebih baik. Opah dan Kak Ros jadi nggak kerepotan dua bocil. Namun, secara alur cerita, serial buatan Les’ Copaque Production itu akan kehilangan banyak hal seru. Jadi lebih baik, kalau saya jadi salah satu kru Les’ Copaque Production, saya akan menghindari ide menghilangkan salah satu dari Upin atau Ipin. Ya bolehlah untuk satu atau dua episode saja sebagai pembeda, tapi tidak untuk selama-lamanya.Â
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Seandainya Abah dan Emak Masih Hidup, Serial Upin Ipin Malah Jadi Membosankan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















