Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Kartu Indosat Pascabayar Sebenarnya Tidak Spesial, tapi Saya Loyal Menggunakannya Selama 7 tahun 

Muhammad Fariz Akbar oleh Muhammad Fariz Akbar
2 Juli 2025
A A
Kartu Indosat Pascabayar Sebenarnya Tidak Spesial, tapi Saya Loyal Menggunakannya Selama 7 Tahun Mojok.co

Kartu Indosat Pascabayar Sebenarnya Tidak Spesial, tapi Saya Loyal Menggunakannya Selama 7 tahun (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya sudah menggunakan kartu pascabayar Indosat selama 7 tahun.  Saya semacam terjebak taktik upselling ketika pertama kali memutuskan menggunakan nomor ini. Pada waktu itu, saya membeli ponsel. Di saat bersamaan saya mendapat kartu pascabayar Indosat. 

Ya sudah, saya bawa pulang ponsel dan nomor baru itu. Kebetulan, nomor WhatsApp yang diregistrasikan sebelumnya sudah tidak aktif.  Saya pikir nggak ada salahnya mencoba berganti ke nomor baru, ke nomor pascabayar. Hitung-hitung bisa menambah pengalaman baru. 

Tidak terasa, tahun demi tahun berlalu setelah saya terjebak taktik upselling itu. Sampai hari ini saya masih menggunakan kartu yang sama. Jujur saja, sebenarnya tidak ada yang benar-benar spesial dari Indosat pascabayar. Selama ini saya hanya malas mengganti nomor registrasi WhatsApp.  

Akan tetapi, setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya bukan hanya karena malas ganti nomor registrasi WA. Secara nggak langsung saya sudah terbiasa dan menikmati sistem pascabayar. Walau banyak ruginya, ada beberapa keunggulan dari pascabayar Indosat. Bukan layanan yang besar atau spesial, tapi lama-lama saya nyaman juga. 

Indosat pascabayar ada kuota abonemen tiap bulan

Internet sudah jadi kebutuhan primer di era sekarang ini. Mungkin itu mengapa banyak orang sudah mengalokasikan uangnya untuk membeli kuota internet. Sekalipun di rumah atau di kantor sudah ada WiFi, orang-orang tetap membeli kuota internet. Rasanya ada yang kurang kalau bepergian tanpa koneksi internet. 

Nah, di sinilah keuntungan kartu pascabayar Indosat. Setidaknya saya punya kuota abonemen sebesar 1 GB per bulannya. Kuota abonemen adalah kuota atau paket data yang didapat dari skema berlangganan. Jumlahnya tidak besar memang, tapi lumayanlah untuk pegangan ketika ke luar rumah. 

Memang sih tagihan Indosat pascabayar saya bisa tembus Rp100 ribu per bulan. Tapi, setidaknya, saya nggak harus siap sedia kuota per bulan. Setidaknya ada rasa tenang dulu kalau mau pergi dari rumah. 

Beli dulu, bayar belakangan

Ini bukan keuntungan. Ini memang tugas utama dari kartu pascabayar. Tapi, saya anggap keuntungan karena saya jadi nggak pernah kebingungan kalau habis kuota. Berbeda dengan kebanyakan teman saya yang pakai kartu prabayar. Biasanya, mereka kalau kehabisan kuota seminimal-minimalnya minta hotspot karena mereka beli via aplikasi yang butuh koneksi internet. Lebih jauh lagi, ada yang minta belikan via dompet digital. 

Baca Juga:

Indosat Sebenarnya Provider yang Unggul kecuali Notifikasinya yang “Mengotori” Layar

Sisi Mengecewakan Kartu Tri yang Selama Ini Terkenal Dermawan ke Penggunanya

Sementara saya, kalau kehabisan kuota, tinggal beli dengan cara klasik. Lewat kode USSD. Nggak perlu koneksi internet. Tinggal masukkan kodenya saja lewat aplikasi telepon. Nggak perlu pusing juga bayarnya gimana. Yang penting ada kuota dulu deh. Nanti ketika kuotanya sudah ada, baru mikir yang lain-lain. 

Akan tetapi, sistem pasca bayar juga punya sisi menyebalkan, yakni perpanjangan otomatis. Sering kali terjadi, saya lupa kapan terakhir kali beli kuota. Eh, tau-tau kuota sudah diperpanjang dan nominal tertentu sudah masuk tagihan. Padahal, kita belum butuh-butuh amat sama kuotanya. Kalau sudah begitu, nggak bisa apa-apa lagi. 

Jatuh tempo pembayaran lama 

Saat ini, sistem langganan apapun itu terasa begitu saklek. Sebab, tanggal jatuh tempo langganan disamakan dengan tanggal pembayaran bulan sebelumnya. Apabila terlambat, fasilitas langsung diputus dan membayar denda di bulan depannya. Untuk orang pelupa dan lalai seperti saya, sistem langganan seperti ini jelas merepotkan.

Untung saja, Indosat pascabayar tidak demikian. Rentang pembayaran jatuh tempo tergolong lama. Kalau nomor Indosat pascabayar saya, sekitar tanggal 9-12 tiap bulannya. Seingat saya, nggak pernah lebih cepat dari tanggal 6. Saya sih nggak tahu apa yang akan terjadi kalau nggak bayar sampai terlewat dari tanggal jatuh tempo. Selain lama, saya juga takut kartunya mati dan jadi nggak aktif. 

Intinya, Indosat Pascabayar tidak spesial

Setelah berusaha keras mengingat-ingat pengalaman selama 7 tahun, sepertinya memang hanya itu alasan saya bertahan. Alasan terkuat tetap pada malas berganti nomor Whatsapp. Selebihnya, keuntungan-keuntungan yang ditawarkan hampir nggak pernah saya pakai. Misalnya, poin bulanan yang ditukarkan voucher belanja.  Saya nggak pernah memanfaatkannya karena belum butuh. 

Hal-hal yang lebih fundamental menurut saya nggak begitu memuaskan. Misalnya, pilihan kuota yang dari dulu itu-itu saja. Harganya juga segitu-segitu saja. Banyak kartu lain yang lebih murah pilihan kuotanya. Saya pernah mencoba beli kartu voucher kuota yang digosok nomor serinya, eh malah nggak bisa diregistrasi. Katanya, itu khusus kartu prabayar. 

Soal kecepatan internet sih nggak pernah ada masalah bagi saya karena saya tinggal di kota besar. Kualitas sinyal juga saya kira biasa-biasa saja. Kuat di area yang memang sewajarnya kuat, dan lemah di area yang kita semua kira akan lemah. 

Perlu diingat, ini kartu dan nomor yang saya gunakan. Kartu yang sudah tergolong tua. Mungkin pengalaman tiap orang bisa berbeda. Banyak faktor yang bermain. Dan, meski nggak terlalu nguntungin, saya kira umur 7 tahun sudah cukup panjang. Dan dari sana, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa saya lumayan termakan penawaran Indosat. Atau kadang memang saya cuma malas ganti nomor.

Penulis: Muhammad Fariz Akbar
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Sisi Mengecewakan Kartu Tri yang Selama Ini Terkenal Dermawan ke Penggunanya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2025 oleh

Tags: indosatindosat pascabayarInternetkartu simpascabayarprovider
Muhammad Fariz Akbar

Muhammad Fariz Akbar

ArtikelTerkait

4 Alasan yang Bikin Saya Enggan Pasang WiFi di Rumah Terminal Mojok

4 Alasan yang Bikin Saya Enggan Pasang WiFi di Rumah

27 Januari 2022
Iconnet Nggak Lebih Baik dari Provider Internet Lainnya, Buktinya Saya Tetap Kecewa

Review 2 Tahun Penggunaan Iconnet: Internet Stabil, Jarang Error, Servis Memuaskan!

21 April 2025
Budaya Restart Router Memang Menyebalkan, tapi Percayalah, IndiHome Tetap Provider Internet Terbaik Saat Ini

Budaya Restart Router Memang Menyebalkan, tapi Percayalah, IndiHome Tetap Provider Internet Terbaik Saat Ini

19 Februari 2024
telkomsel rekomendasi hp di bawah 10 juta smartphone mojok

Alasan Kebanyakan Orang Tua Pakai Telkomsel

14 Maret 2021
Indosat Harusnya Introspeksi dan Berbenah supaya Nggak Bikin Pelanggan Tambah Kecewa

Indosat Harusnya Introspeksi dan Berbenah supaya Nggak Bikin Pelanggan Tambah Kecewa

29 Januari 2024

Kemendikbud, Tolong Balikin Kuota Edukasi Jadi 50 GB Lagi!

19 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.