Saya pernah diajak sekali berkendara di sebuah Mitsubishi Lancer Evolution IX oleh teman saya yang kebetulan pemilik dari mobil tersebut. Setelah hari itu, saya terpaksa harus mengubur dalam dalam impian saya punya mobil yang sama.
Banyak orang di dunia ini yang punya mobil impian, tak terkecuali saya. Dari sekian banyak jenis dan merek mobil di dunia ini, saya dan jutaan anak laki-laki jatuh cinta kepada Mitsubishi Lancer Evolution; sebuah mobil sedan empat pintu buatan pabrikan mobil Mitsubishi.
Sejarah tentang Mitsubishi Lancer Evolution. Sejarah dimulai oleh Mitsubishi Lancer Evolution I yang awalnya dibuat untuk homologasi World Rally Championship di tahun 1992, di mana mobil homologasi harus diproduksi dalam jumlah tertentu dan bisa dibeli oleh publik. Lalu sampai tahun 2016, di tahun Lancer Evolution berhenti produksi; Mitsubishi telah membuat sepuluh generasi Mitsubishi Lancer Evolution.
Di indonesia Mitsubishi Lancer Evolution adalah mobil yang sangat langka karena pada saat baru harganya bisa sekitar tiga kali Mitsubishi Lancer biasa. Faktor tersebut tidak menghentikan para pecinta Lancer Evolution untuk membelinya.
Untuk di Indonesia, kebanyakan unit yang beredar adalah generasi ke enam sampai ke sepuluh. Untuk generasi pertama sampai ke lima hanya di impor khusus untuk balapan saja, karena di saat itu ada pelarangan impor mobil untuk pemakaian pribadi.
Untuk urusan mesin, semua generasi Lancer Evolution menggunakan mesin 2000 cc turbo dengan tenaga dari 244 daya kuda di generasi awal sampai 300 daya kuda di generasi terakhir, bahkan khusus pasar inggris tersedia versi 440 daya kuda. Mesin tersebut dipadukan dengan penggerak empat roda dan transmisi automatik 5 percepatan khusus Lancer Evolution 7 GT-A dan 9 wagon GT-A,transmisi kopling ganda 6 percepatan khusus di generasi kesepuluh, dan transmisi manual 5 atau 6 percepatan di semua generasi.
Mobil ini sering dipakai di film-film yang dibintangi oleh Jackie Chan, The Fast and The furious dan Initial D. Bahkan mobil ini tak pernah absen menjadi mobil yang dapat dimainkan di video game balapan. Selain faktor mobil ini dipakai balapan, faktor mobil ini ada di film dan game juga yang membuat Lancer Evolution menjadi mobil impian banyak orang.
Di awal tahun 2019 ini, saya mendapatkan kesempatan mencoba sebuah Lancer Evolution IX walaupun hanya menjadi penumpang. Mobil tersebut kebetulan baru saja dibeli oleh teman saya. Mobil ini telah dimodifikasi di bagian mesin dan bagian suspensi.
Mulai duduk di dalam, mobil ini terasa seperti sedan kecil yang dipakai ibu-ibu muda atau anak kuliahan. Kualitas interior terasa murahan, kursi penumpang belakang terasa seperti jok Mitsubishi Lancer biasa, walaupun kursi depan sudah menggunakan kursi jenis bucket seat buatan Recaro yang terkenal di dunia otomotif. Bagian belakang berasa sempit untuk saya yang tingginya 183 sentimeter.
Rutenya hanya sekitar Jebres, Surakarta yang jalannya tidak rata, ada beberapa lubang di jalanan dan polisi tidur. Mulai disini impian masa kecil saya hancur berkeping-keping.
Mobil ini tidak enak untuk jalan kota yang penuh dengan kemacetan. Mobil ini koplingnya keras, masih menggunakan transmisi manual, susah putar balik, saat melewati polisi tidur mobil ini berisik sekali dan saat putaran mesin rendah mobil ini berasa loyo karena adanya turbo lag. Saat saya diajak mencoba, mobil ini diisi empat orang dewasa termasuk teman saya yang menjadi pengemudi.
Rasa tidak enak tersebut sirna setelah kami berada di jalan utama depan Universitas sebelas maret yang pada saat itu cukup lengang. Tak tanggung-tanggung, teman saya langsung full throttle. Disaat itulah turbo mobil ini bereaksi dan sentakan tenaga mobil ini berasa seperti naik roller coaster di taman hiburan, ternyata performa mobil ini di video game bukanlah sebuah kebohongan.
Setelah kami berkeliling dengan mobil ini, kami pun kembali ke tempat teman saya. Kami berempat pun turun dari mobil dengan senyuman lebar menandakan kebahagiaan dan terpacunya adrenalin. Lalu kami mengobrol tentang mobil ini sembari duduk duduk santai.
Selain faktor kenyamanan, ada satu lagi faktor kenapa impian saya memiliki mobil ini harus saya kubur; yaitu adalah harganya. Dikarenakan mobil ini adalah mobil khusus hobi dan langka, harga mobil ini tidak mempunyai harga yang pasti. Di awal oktober 2019, ada seseorang menjual sebuah Lancer Evolution IX berwarna kuning seharga 925 juta rupiah. Itu harga yang sangat fantastis untuk sebuah mobil sedan empat pintu.
Untuk pecinta kecepatan yang mempunyai uang yang cukup dan sangat nge-fans mobil ini, harga tersebut sangatlah pantas untuk memboyong satu unit ke garasi rumah mereka. Tapi untuk orang yang suka mobil ini tapi hanya mempunyai uang pas-pasan seperti saya, cukup hanya dengan mengagumi dan membeli miniatur mobil ini sebagai pajangan di kamar.
BACA JUGA: Ujian Mental di Jalanan Kota Bekasi atau tulisan Rakhmat Darmawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.