Sebelum masuk kuliah, kalian pasti mencari tahu dulu tentang jurusan apa yang cocok untuk cari duit banyak dengan passion kalian, kan? Kalau passion kamu itu ngomong di depan banyak orang, masuklah jurusan komunikasi. Kalau passion-mu ngemil dan icip-icip makanan, jurusan tata boga cocok buat kamu. Kalau kamu dari kecil sampai (((tua bangke))) ingin jadi astronot, pasti pilihan jurusan pertama yang terbesit itu jurusan astronomi. Tapi eh tapi, jurusan Astronomi di Indonesia hanya ada di Insitut Teknologi Bandung (ITB). Sudahlah bisa dibayangkan bagaimana keketatan masuk jurusan tersebut.
Nah, jika kamu tetap keukeh pengin masuk Astronomi, mari kita berpaling sejenak. Ada alternatif jurusan astronomi tapi islami.
Hah? Gimana? Gimana? Astronomi tapi islami? Emang ada gitu?
Iya, Gaes. Kalian tidak salah dengar. Jurusan yang sering dianggap banyak orang sebagai astronominya orang Islam, a.k.a Ilmu Falak (tolong perhatikan penulisannya!!1!1 pakai F ya, jangan pake P apalagi pake V). Ia bisa jadi alternatif pilihan jurusan kamu.
Dari segi bahasanya, falak berarti orbit atau lintasan benda-benda langit. Sehingga ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit—khususnya bumi, bulan, dan matahari—pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi.
Ilmu falak juga disebut dengan ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat. Disebut ilmu hisab karena kegiatan yang paling menonjol pada ilmu ini adalah melakukan perhitungan-perhitungan (al-hisab = perhitungan). Disamakan dengan ilmu rashd, karena ilmu ini memerlukan pengamatan (ar-rashd = pengamatan). Disebut juga dengan ilmu miqat, karena ilmu ini mempelajari batas-batas waktu (al-miiqat = batas-batas waktu).
Ada juga yang menyamakan ilmu falak dengan ilmu nujum atau astrologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda langit dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh benda-benda langit terhadap kehidupan (nasib) seseorang di bumi. Meskipun banyak juga kitab-kitab falak klasik yang mempelajari perhitungan-perhitungan astrologi, tetapi dari tujuannya saja ilmu falak berbeda dengan astrologi. Tujuan ilmu ini adalah untuk pelaksanaan ibadah umat Islam, bukan meramalkan nasib seseorang. Lalu, apakah ilmu falak sama dengan astronomi?
Ilmu falak, menurut Muhyidin Khazin, pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu ilmu falak ‘ilmy dan ‘amaly.
Ilmu Falak ‘ilmy adalah ilmu yang membahas teori dan konsep benda-benda langit, misalnya dari segi asal mula kejadiannya (cosmogoni), bentuk dan tata-himpunannya (cosmologi), jumlah anggotanya (cosmografi), ukuran dan jaraknya (astrometrik), gerak dan gaya tariknya (astromekanik), dan kandungan unsur-unsurnya (astrofisika). Inilah yang lazim disebut sebagai astronomi (Theoritical Astronomy). Atau secara sederhananya, astronomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda langit secara umum.
Ilmu falak ‘amaly adalah ilmu yang melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda-benda langit antara satu dengan yang lainnya. Inilah yang disebut dengan Practical Astronomy/Observational Astronomy dan menjadi kajian dalam ilmu falak yang dikenal secara umum.
Jadi sudah clear ya gaes, perbedaan keduanya. Tidak salah juga kalau ada yang mengartikan ilmu ini sebagai astronomi Islam, karena memang kajiannya dari ilmu ini nantinya digunakan untuk pelaksanaan ibadah umat Islam. Ya, walaupun ilmu falak berbeda dengan astronomi, setidaknya jurusan ini masih memiliki persamaan mengamati benda-benda langit. Jurusan ini juga dikatakan sangat penting bagi umat Islam karena terkait erat kaitannya dengan sah atau tidaknya ibadah umat Islam. Jurusan auto-surga, Gaes!
Gimana sudah bisa dibayangin?
Oooh, ilmu falak itu yang kerjaannya ngintipin hilal itu, toh? Yang kerjanya cuma menjelang bulan puasa dan lebaran, po?
Mmm, tidak salah juga sih pendapat di atas. Namun, menurut H. Ahmad Izzudin, Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI), pada dasarnya pokok bahasan ilmu falak berkisar pada penentuan arah kiblat (azimuth) dan bayangan arah kiblat (rashdul kiblat), penentuan awal waktu shalat, penentuan awal bulan (khususnya bulan Qamariyah atau Hijriyah), dan penentuan gerhana baik gerhana matahari dan gerhana bulan.
Arah kiblat yang menceng-menceng di masjid dan musala kalian, jadwal waktu berbuka dan salat lima waktu, kalender-kalender hadiah partai dan waktu-waktu gerhana matahari/bulan dibuat oleh ahli falak. Dengan tujuan untuk memudahkan pelaksaan ibadah umat Islam. Mulia sekali, bukan?
BACA JUGA Countdown Ramadan dan Bagaimana Kita Harus Menyambutnya? atau tulisan Miftakhul Falah lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.