Kamu sudah baca artikel saya yang sebelumnya, kan? Kalau belum, baca dulu, ya, biar saya tidak perlu mengulang perihal larangan-larangan iklan rokok. Sayang, kan, kalau tulisan ini nantinya hanya berisi perulangan-perulangan. Mubazir. Apalagi ini kan bulan puasa, lebih sayang lagi sama kamu dong kalau waktunya habis percuma. Jadi saya anggap kamu sudah paham tentang tata cara iklan rokok.
Berdasar dari peraturan yang buanyak itu, jamaknya iklan rokok diarahkan pada citra laki-laki macho, pemberani, petualang, asyik, dan sebagainya. Pokoknya kepada citra laki-laki yang maskulin dan idaman banget deh. Menariknya, iklan rokok Djarum 76 tidak seperti itu. Iklannya nggak ada maskulin-maskulinnya sama sekali.
Iklan rokok Dajrum 76 membawa tagline “Yang Penting Heppiii…”. Tagline ini mengantarkannya pada konsep iklan komedi ringan. Komedi yang begitu dekat dengan hal-hal di sekitar masyarakat. Iklan ini pun tidak luput dari muatan kritik sosial. Imbasnya, sebagaimana mudahnya menertawakan luka-luka, penonton terbawa dengan suasana heppiii Djarum 76.
Satu kekhasan lainnya, iklan Djarum 76 mempunyai ikon yang barangkali sudah akrab di ingatanmu, yaitu Mas Jin. Ikon ini dikonstruksikan sebagai Mas Jin Jawa, lengkap dengan busana beskapnya. Dikarenakan arah iklannya adalah komedi, aktor yang memerankan Mas Jin ini pun mempunyai wajah yang sudah lucu dari cetakannya. Pembawan lakunya pun begitu menyenangkan.
Mas Jin selalu muncul di antara hasrat-hasrat masyarakat. Kedatangannya membawa kabar baik untuk masyarakat, bahwa Mas Jin akan memenuhi salah satu hasratnya. Pemenuhan atas hasrat inilah yang ditawarkan rokok Djarum 76. Dengan kata lain, rokok dapat memenuhi salah satu hasrat masyarakat.
Hasrat-hasrat yang dijadikan ide penciptaan iklan Djarum 76 ini beragam. Namanya juga manusia, wajar dong kalau penuh dengan hasrat. Serakah, e, bos. Beberapa hasrat tersebut, salah satunya adalah hasrat yang terkait dengan “korupsi”.
Iklan pertama terkait hasrat korupsi adalah iklan yang berjudul Korupsi. Divisualkan seorang laki-laki sedang mengurus surat-menyurat di sebuah kantor. Laki-laki tersebut duduk di depan laki-laki lain (pegawai kantor) yang konstruksi fisiknya diarahkan pada Gayus Tambunan.
Gayus yang naik daun karena korupsi, sudah lekat di ingatan masyarakat. Oleh karenanya, ketika laki-laki pegawai tersebut memainkan jari-jari tangannya untuk mengisyaratkan meminta uang pelicin, laki-laki yang mengurus surat-menyurat kemudian pergi dan ngebacot soal korupsi.
Ketika berjalan pergi, laki-laki tersebut tersandung sebuah lampu jin, dan muncullah Mas Jin. Laki-laki tersebut meminta kepada Mas Jin untuk menghilangkan korupsi, pungli, dan sogokan dari muka bumi. Menariknya, Mas Jin menampakkan ekspresi berpikir sebentar, dan kemudian menjawab, “Hmm… bisa diatur. Wani piro?”
Iklan ini dapat dimaknai, bahwa bagi Dajrum 76, korupsi mustahil hilang sepenuhnya. Korupsi di Indonesia digambarkan sudah menjamur ke mana-mana. Tidka terkecuali ke dalam ranah dunia jin. Uedan tenan, to?
Iklan kedua berjudul Kontes Jin. Iklan ini divisualkan adanya sebuah kontes jin yang diikuti oleh jin dari Mesir, Jepang, dan Indonesia. Perwakilan jin Mesir memperlihatkan kemampuannya dengan menghilangkan Piramida. Perwakilan jin Jepang menghilangkan Gunung Fujiyama. Perwakilan jin Indonesia, yaitu Mas Jin, membawa setumpuk dokumen dalam kardus. Tumpukan yang sangat tinggi dan Mas Jin menghilangkannya.
Reaksi pertama kedua jin lain hanyalah tertawa mengejek. Akan tetapi, ketika Mas Jin menambahkan narasi tentang kasus korupsi yang hilang dari Indonesia, kedua jin lainnya sujud menghamba. Jin dari Jepang mengatakan “edan” dan jin dari Mesir mengatakan “ajaib”. Kata-kata tersebut terus diulang-ulang sampai iklan selesai. Keduanya begitu takjub dengan kemampuan Mas Jin.
Selain itu, dalam iklan tersebut juga memuat scene yang menunjukkan sorak sorai penonton kontes. Penonton tersebut diberi pakaian dinas yang menandakan mereka adalah orang-orang pemerintahan. Sorak sorai ketika melihat kemampuan Mas Jin menghilangkan kasus korupsi menandakan kebahagiaan orang-orang yang merasa kasus korupsinya ikut hilang. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya penonton yang mirip dengan Gayus Tambunan.
Setumpuk dokumen yang dibawa Mas Jin menandakan banyaknya daftar kasus korupsi yang ada di Indonesia. Sementara perulangan kata-kata jin Mesir dan jin Jepang menandakan betapa hebatnya Mas Jin ketika bisa menghilangkan kasus korupsi. Keren banget, kan, ketika daftar kasus korupsi yang buanyak itu hilang hanya dengan kekuatan sihir jin. Iya, bener kok pikiranmu, cuma dengan sihir. Manusia mana bisa?