Beberapa waktu lalu, saya membaca tulisan di Terminal Mojok yang membahas tentang Iconnet. Tulisan yang dari judulnya saja itu sudah membuat saya kurang relate, pada akhirnya memang berhasil membuat saya merasa bahwa saya adalah satu dari entah berapa pelanggan Iconnet yang sangat kurang beruntung.
Saya berlangganan Iconnet sejak bulan November tahun 2022. Awal langganan semuanya tentu aman dan lancar-lancar saja. Kebutuhan saya dan orang-orang di rumah akan akses internet tanpa hambatan sangat terpenuhi.
Kami bisa bebas drakoran, main gim daring, nge-YouTube, TikTok-an, dan sederet aktivitas lainnya yang membutuhkan akses internet. Meski mengambil paket paling murah (10 Mbps dengan biaya Rp200-an ribu per bulan), rasanya sudah sangat mantap.
Sayangnya, baru sekitar sebulan berlangganan, gangguan yang sangat tidak saya harapkan itu malah terjadi. Jaringan internet terputus, ada lampu indikator warna merah menyala (Link Loss).
Coba melaporkan gangguan Iconnet
Pada waktu itu, laporan gangguan masih bisa dilakukan via WA. Sebagaimana yang sudah bisa ditebak, laporan saya itu lantas direspons dengan chat template. Rasanya, saya seperti sedang berbalas chat dengan robot.
Sehari berlalu, gangguan tidak kunjung berubah. Saya tahu yang namanya gangguan internet pasti akan terjadi. Namun, saya tidak menyangka datangnya akan secepat itu dan berlangsungnya akan selama itu.
Setiap kali saya mencoba mencari tahu sudah sejauh mana perbaikannya, saya hanya diminta sabar menunggu. Jangan ditanya bagaimana kesal dan gelisahnya saya pada saat itu. Saya tidak suka disuruh menunggu tanpa kepastian, tetapi memang cuma itu yang harus saya lakukan.
Saya sudah lupa seberapa sering saya menengok ke mesin router WiFi milik Iconnet di rumah saya. Sialnya, lampu merah menyala itu masih terus berkedip. Baru pada hari ketiga, kesabaran saya berbuah hasil. Tidak ada lagi tanda seru di samping lambang WiFi di hape saya. Artinya, jaringan internet sudah kembali lancar. Alhamdulillah.
Baca halaman selanjutnya: Gangguan hilang, jaringan lancar…