Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Hotel Kapsul Simulasi Peti Mati? Ah, Ngaco. Nggak Sesempit Itu Juga, kok

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
23 September 2023
A A
Hotel Kapsul Simulasi Peti Mati? Ah, Ngaco. Nggak Sesempit Itu Juga, kok

Hotel Kapsul Simulasi Peti Mati? Ah, Ngaco. Nggak Sesempit Itu Juga, kok (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Yang bilang nginep di hotel kapsul kayak simulasi masuk peti mati sok tau, ah. Kayak udah pernah masuk peti mati beneran aja!

Saat berlibur, penginapan menjadi salah satu komponen yang cukup menguras kantong. Akan tetapi nggak usah khawatir, hal tersebut masih bisa disiasati. Eits, bukan dengan menginap di rumah saudara, ya, melainkan dengan cara memanfaatkan filter “harga terendah” pada aplikasi online travel agent. Niscaya, segambreng hotel low budget akan terpampang nyata di layar. Sok lah tinggal pilih wae.

Di antara hotel low budget yang ditampilkan, biasanya akan muncul pilihan hotel kapsul. Disebut hotel kapsul karena bentuknya yang menyerupai kapsul. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan memilih hotel jenis ini. Faktor ruangan yang terbatas disebut-sebut sebagai alasannya. Bahkan, ada yang menyebut kalau menginap di hotel kapsul itu tak ubahnya seperti simulasi masuk ke peti mati.

Afah iyah?

Sejarah hotel kapsul

Menurut literatur, hotel kapsul pertama kali hadir di Tokyo pada tahun 1972. Adalah Kisho Kurokawa, seorang arsitek hotel yang terinspirasi untuk membuat semacam tempat transit bagi karyawan.

Kala itu, biaya transportasi di Jepang belum secanggih saat ini dan ongkosnya pun mahal. Jam kerja yang panjang makin memperparah keadaan. Untuk alasan itulah Kisho Kurokawa membuat hostel kapsul. Dengan adanya hostel kapsul, karyawan bisa menghemat biaya transportasi dan nggak terlambat ke tempat kerja.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Hotel kapsul pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2017. Adalah Grand Whiz Tawas, sebuah hotel yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur, menghadirkan 100 buah ruang kapsul dari Tiongkok. Hadirnya kapsul-kapsul di Grand Whiz Tawas ini pun menginisiasi banyak hotel kapsul baru di Indonesia.

Kini hampir di tiap kota besar kita dapat menemukan hotel kapsul. Misalnya INAP at Capsule Hostel Bandung, Teduh Hostel Jakarta, M Boutique Hostel Seminyak Bali, Hotel Tab Capsule Surabaya, dll.

Baca Juga:

3 Tipe Orang yang Nggak Cocok Menginap di Bobocabin Pacet, Mending Tidur di Rumah Aja

3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

Nggak Sesempit yang orang pikir

Kembali ke pertanyaan awal. Benarkah sesempit itu? Jawabannya: nggak.

Sesempit-sempitnya hotel kapsul, bukan berarti kamu nggak bisa oyag. Kamu tetap bisa duduk santai, nonton TV di dalam kapsul, ataupun gulang-guling di kasurnya. Contohnya di Whiz Capsule Hotel Thamrin yang ada di Jakarta Pusat. Ukuran pod-nya sekitar 160 x 200 meter persegi. Ukuran tersebut masih nyaman untuk ditinggali oleh satu orang.

Fasilitas yang ada di dalam pod-nya juga cukup lengkap, lho. Ada televisi, headset, lampu tidur, colokan USB, pengatur suhu udara, serta loker yang dapat menampung koper kecil ataupun tas ransel. Penginapan ini cocok untuk kamu yang hanya ingin singgah sementara kayak doi. Eh.

Kekurangan hotel kapsul

Alih-alih mengkhawatirkan soal space-nya yang dianggap simulasi peti mati, ada hal lain yang sebenarnya patut dikhawatirkan dari hotel kapsul, yaitu ketenangannya.

Jagi begini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pihak hotel telah menyediakan headset di dalam pod. Headset ini wajib digunakan oleh para tamu ketika mereka menyalakan TV atapun mendengarkan musik. Tujuannya supaya tamu yang lain nggak terganggu dengan suara yang ditimbulkan.

Tapi ya gitu deh, manusia-manusia bebal memang nggak mengenal tempat. Mereka ada di mana saja, tak terkecuali di dalam hotel kapsul. Sudah tau sekat masing-masing kapsul setipis iman, sudah tau dilarang berisik di dalam pod, ehhh, malah dengan cueknya ngakak-ngakak di telpon. Berasa kayak nggak punya dosa aja.

Keadaan bakal makin parah jika tamu di samping pod-mu adalah orang yang tidurnya songkrah, alias nggak bisa diem. Tipikal orang yang kalau tidur badannya gerak ke sana kemari sehingga kakinya sering tanpa sengaja menendang dinding. Wah, sebagai orang yang pod-nya bersebelahan, mau nggak mau kamu pasti bakal terganggu.

Tapi ya nggak masalah juga sih, yang penting kamu bisa menghemat banyak rupiah dengan menginap di hotel kapsul. Lha wong rate per malamnya paling cuma seratus ribu saja, kok. Murah, bukan? Tertarik?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bobobox: Hotel Kapsul yang Murah, Estetik, tapi Agak Ribet.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 September 2023 oleh

Tags: hotelhotel kapsulpenginapanpeti mati
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

22 Mei 2023
Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung_ mojok.co

Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung?

5 November 2020
5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

21 April 2022
5 Rekomendasi Hotel Terdekat dari Simpang Lima Semarang yang Pasti Nyaman

5 Rekomendasi Hotel Terdekat dari Simpang Lima Semarang yang Pasti Nyaman

4 April 2022
5 Rekomendasi Hotel Murah Dekat Alun-alun Malang di Bawah 500 Ribuan

5 Rekomendasi Hotel Murah Dekat Alun-alun Malang di Bawah 500 Ribuan

6 April 2022
7 hotel murah tak jauh dari Tuju Jogja kemiskinan di Jogja

7 Rekomendasi Hotel Murah di Dekat Tugu Jogja

7 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.