Honda CS1, Motor yang Bikin Saya Menderita: Udah Servisnya Mahal, Disinisin Montir di Bengkel pula

Honda CS1, Motor yang Bikin Saya Menderita: Udah Servisnya Mahal, Disinisin Montir di Bengkel pula

Honda CS1, Motor yang Bikin Saya Menderita: Udah Servisnya Mahal, Disinisin Montir di Bengkel pula (Unsplash.com)

Motor Honda City Sport 1 atau biasa dikenal dengan CS1, konon lahir dari inovasi teknisi Indonesia dan masuk dalam kategori bebek sport. Motor ini adalah motor bebek dengan perpaduan gaya Honda African Twin yang cocok dipakai di perkotaan.

Honda CS1 hadir di Indonesia pada tahun 2008 hingga 2014 dengan berbagai macam warna dan variasi. Bahkan pernah ada versi CS1 Batman. Warner Bros (Indonesia) bersama Honda merancang Honda CS1 versi film Batman The Dark Knight pada Juni 2008. Motor yang dijual secara terbatas ini memiliki logo Batman di sisi sayap dan tulisan “the dark knight” di body sampingnya.

Bermula dari motor Honda CS1 bekas

Penderitaan saya bermula dari keputusan untuk membeli motor Honda CS1 bekas tahun 2008 dengan harga sekitar 5 jutaan. Setelah membeli motor itu sebenarnya saya mulai merasa nggak nyaman. Waktu itu setelan karburator nggak langsam dan gasnya lambat turun ketika mesin panas. Saya harus mengakui kekurangan motor ini akibat keteledoran saya yang kurang berhati-hati saat mengecek kondisi motor sebelumnya. Lantaran sudah telanjur dibeli, saya memutuskan membawa motor tersebut ke bengkel motor langganan dekat rumah.

Setelah membawa motor ke bengkel langganan, saya malah mendapat respons kurang mengenakkan dari montir di sana. Ketika saya mencoba berkonsultasi dengan montir, dia malah memasang raut wajah masam. Montirnya malah bilang begini, “Ngapain sih Mas beli motor ini? Motor banci susah dibongkar begini mah nggak ada yang mau pegang!”

Saya tahu kalau banyak yang menyebut Honda CS1 sebagai motor banci karena perpaduan motor sport adventure dan bebek yang dianggap tabu sampai sekarang. Padahal saya pikir perpaduan tersebut nggak masalah, toh kebetulan saya suka modelnya. Tapi yang jadi masalah sekarang adalah motor Honda satu ini memang sulit dibongkar oleh kebanyakan montir di bengkel awam.

Baca halaman selanjutnya: Spare part langka…

Spare part langka

Setelah ditolak bengkel sana-sini, akhirnya saya memutuskan untuk membawa motor Honda CS1 milik saya ke AHASS terdekat agar bisa diperbaiki. Di AHASS, motor saya diterima dengan baik oleh para montir di sana. Tapi yang bikin agak syok adalah biaya servisnya yang cukup mahal. Untuk servis ringan saja waktu itu saya harus mengeluarkan uang sekitar 120 ribu rupiah.

Usut punya usut, motor yang saya dapatkan ini ternyata memang sudah diakal-akali oleh pihak penjual. Wakt itu baut setelan angin karburatornya memakai spare part lain yang nggak sesuai. Kebetulan AHASS tempat saya servis motor nggak punya spare part Honda CS1 ini. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari spare part-nya di marketplace dan menggantinya sendiri. Sayangnya, masalah motor ini belum berakhir dan penyakitnya masih saja ada. 

Mengandalkan grup Honda CS1 di Facebook, atas saran beberapa anggota, saya mencoba membawa motor ke beberapa bengkel yang bisa menangani. Sayangnya, saran-saran itu nggak membuahkan hasil, sebab saya tetap dicuekin dan disinisin montir. Hiks. Sampai-sampai bagian body tengah motor saya patah gara-gara ada montir yang memaksakan diri membongkarnya.

Secercah harapan dari bengkel komunitas CS1

Hingga suatu hari ada secercah harapan dari grup Facebook dan media otomotif yang menyebutkan salah satu bengkel komunitas CS1 di daerah Tambun, Bekasi. Namanya RSB Motor. Sebelum berangkat ke RSB Motor, saya harus booking jadwal melalui WhatsApp lantaran jadwal servis mereka yang cukup padat.

Saya bertemu dengan Mas Angga dari RSB Motor. Sebelum memegang motor saya, beliau menanyakan rekam jejak motor seolah beliau ini dokter di bidang otomotif. Saya pun menjelaskan masalah motor Honda CS1 saya.

Mas Angga membuka motor saya dengan cepat seolah memahami letak baut dan celah untuk memudahkan membuka body motor yang sering kali disinisin montir bengkel lain. Akhirnya ketemulah beberapa “penyakit” motor saya, yakni diafragma karburator dan karet manifold yang sudah mengeras. Bahkan Mas Angga mengatakan harga 5 juta yang saya keluarkan untuk membeli motor Honda CS1 ini terlalu mahal lantaran kondisi dalam mesin dan spare part lainnya banyak yang sudah diakali oleh penjual. 

Setelah motor selesai diperbaiki, penderitaan saya belum berhenti di situ. Saya masih harus menyiapkan diri untuk servis motor bulanan. Lantaran sulit mendapatkan jadwal servis di RSB Motor, akhirnya saya putuskan untuk membawa motor ke bengkel langganan di sekitaran rumah.

Saya sampai berlatih untuk membongkar body motor sendiri sehingga ketika hendak dibawa ke bengkel, motor saya bawa dalam keadaan telanjang. Tentu saja ini perlu saya lakukan supaya nggak disinisin montir bengkel dan mereka mau menerima motor Honda CS1 saya ini.

Penulis: Rachmat Satya Nurhidayat
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Review Honda PCX 150 setelah 5 Tahun: Motor Biadab!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version