Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Honda Beat: Motor Sejuta Umat yang Terlalu Diagung-agungkan, padahal Nggak Sebagus Itu

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
19 Juli 2025
A A
Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Motor Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho yamaha mio m3

Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Honda Beat, tidak bisa tidak, adalah salah satu motor yang overrated, dan kelewat diagung-agungkan. Padahal ya, biasa saja ini motor

Dalam kultur beli-belian kita, ada satu fenomena yang umum sekali terjadi. Yaitu, sebuah produk bisa jadi sangat populer, banyak orang yang beli, serta jadi top of mind yang bikin banyak orang punya ekspektasi tinggi. Sayangnya, setelah dibeli kok ya rasanya biasa saja. Kalau kata anak sekarang ‘overrated’. Bukan jelek, ya, cuma nggak seistimewa yang dibayangkan saja. Paham nggak sih?

Fenomena overrated ini bisa muncul karena banyak hal. Bisa karena marketing yang kelewat gacor, bisa juga karena pengaruh lingkungan, atau sesederhana sekadar telanjur percaya dengan nama besar merek tersebut. Di dunia otomotif, khususnya roda dua, kasus semacam ini juga ada. Banyak. Dan kalau ngomongin motor yang overrated, sebagian dari kalian mungkin langsung kepikiran NMax. Ya, ada benarnya juga sih. Banyak kok tulisan di Terminal Mojok yang sudah bahas betapa jauhnya si NMAX ini dari ekspektasi.

Tapi, tahukah kalian bahwa ada satu motor lain yang sebenarnya lebih overrated? Motor ini sudah terlalu sering dianggap sebagai si paling irit dan paling laris. Padahal kalau diurai satu-satu, kelebihannya nggak sebanyak itu.

Namanya: Honda Beat.

Irit, tapi nggak seirit iklan

Salah satu klaim paling gencar dari Honda Beat adalah konsumsi bahan bakarnya yang irit. Katanya, motor yang sering diidentikkan dengan motor kang kredit ini bisa tembus sampai 60 km per liter. Tapi, mari kita jujur. Emang ada di antara kita yang bisa konsisten dapat angka segitu di jalanan? Nyatanya, saat dipakai harian dengan kondisi jalanan yang padat, lampu merah di mana-mana, naik-turun gas, dan beban boncengan, angka konsumsi bensin Beat paling banter nangkring di 45–50 km/liter. Iya, masih irit, tapi nggak seheboh yang dijanjikan.

Yang agak bikin keki, banyak orang tetap kekeuh menganggap Beat ini motor paling irit. Padahal, motor lain di kelas serupa, seperti Suzuki Nex II atau Yamaha Gear, juga bisa kasih angka konsumsi bensin yang mirip. Tapi ya itu tadi, Beat sudah kadung dipuja-puja.

Kenyamanan Honda Beat patut dipertanyakan

Soal kenyamanan, Honda Beat ini juga nggak bisa dibilang unggul. Suspensinya keras, joknya tipis dan sempit, handling-nya juga ringan banget sampai kadang terasa ringkih di jalanan jelek. Bukan hanya itu saja, ergonomic Honda Beat juga kurang bersahabat untuk perjalanan jauh. Apalagi, kalau pengendaranya punya badan besar atau berkaki jenjang. Wah, auto cepat pegal kalau naik Honda Beat.

Baca Juga:

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

Nah, di sinilah letak masalah utamanya. Banyak orang membeli Beat karena tergiur citra motor paling irit (yang mana hal ini masih bisa diperdebatkan), tetapi, mereka sering kali lupa mempertimbangkan hal penting lainnya, yaitu kenyamanan. Padahal, kalau mau cari motor untuk harian itu idealnya nggak cukup cari yang irit, tapi juga yang nyaman.

Jujur saja, siapa pun yang menjadikan Honda Beat sebagai motor harian, entah itu buat antar jemput anak, pergi ngantor ataupun buat kerja ojol seharian, wajib banget untuk sering-sering minta maaf karena sudah dzolim sama pantat.

Fitur standar, motor merek lain juga punya

Untuk motor dengan harga nyaris 19 jutaan, fitur Honda Beat bisa dibilang standar. Speedometernya masih analog, bagasi kecil, tangki bensin pun cuma muat 4,2 liter. Oke lah ada fitur eSP dan ISS, tapi itu pun bukan hal baru. Saingannya juga punya fitur sejenis, bahkan lebih lengkap.

Misalnya nih ya, Yamaha Gear 125. Dengan harga mirip Honda Beat, Yamaha Gear 125 punya fitur yang lebih banyak. Sebut saja SMG (Smart Motor Generator) untuk starter halus (Mirip eSP), Stop & Start System (setara dengan ISS), plus tambahan fitur unggulan yaitu Power socket (colokan charger HP), double hook, dan footrest anak. Ditambah, desainnya lebih kekar dan ergonomi yang bikin lebih enak buat boncengan.

Ada pula Suzuki Nex II yang sering dipandang sebelah mata, padahal terbilang mendang-mending kalau dibandingkan dengan Honda Beat. Meski belum ada ISS, konsumsi bensin Suzuki Nex juga irit dan sudah pakai fuel injection dan mesin SOHC 113cc yang ringan dan responsif. Yang varian Nex Crossover malah punya ground clearance lebih tinggi dan desain lebih macho.

Beat tidak jelek, cuma overrated

Dengan demikian, sungguh sangat disayangkan jika masih ada orang yang mengagung-agungkan motor ini. Ya Tuhan, apa sih yang kalian lihat? Masih banyak loh motor murah dan irit lain yang lebih bagus. Lha kok milihnya Beat lagi, Beat lagi.

Bukan berarti Beat itu jelek loh, ya. Cuma, sudahilah puja-puji berlebihan untuk motor yang sudah wira-wiri sejak 2008 ini. Sudah waktunya kita lebih jujur bahwa yang paling laris belum tentu yang paling oke. Pembelinya aja yang kemakan iklan.

Siapa tahu, dengan kejujuran kita,produsen bisa tersadar dan tak terus-menerus hidup dari nostalgia masa kejayaan motor sejuta umat ini. Sehingga, Beat bisa pensiun dengan tenang. Fokus industri pun kembali ke hal yang lebih penting, yaitu kualitas, bukan kenangan. Itu!

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2025 oleh

Tags: hondahonda beatsuzuki nexyamaha gear
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Motor Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho yamaha mio m3

Honda BeAT Milikmu Terasa Lemot, Nggak Bertenaga di Tanjakan? Tenang, Sini Saya Kasih Solusinya

6 Agustus 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Apa Motor yang Paling Tidak Nyaman di Dunia dan Kenapa Jawabannya Honda ADV 160?

4 Desember 2023
Honda BeAT, Motor Terbaik untuk Menemani Mahasiswa UNNES Menjalani Hidup

Honda BeAT, Motor Terbaik untuk Menemani Mahasiswa UNNES Menjalani Hidup

28 Maret 2025
pemuda kasmaran spare parts motor jadul lubang jalanan mojok

7 Motor Jadul yang Tetap Eksis Hingga Kini

14 Juli 2020
Alasan Saya Tetap Bertahan dengan Helm Honda yang Desainnya Norak  Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Helm Gratisan Honda yang Desainnya Norak 

24 Maret 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.