Mancing Bukan Hobi Murah, Jutaan Rupiah Bisa Melayang

Mancing Bukan Hobi Murah, Jutaan Rupiah Bisa Melayang Mojok,co

Mancing Bukan Hobi Murah, Jutaan Rupiah Bisa Melayang (unsplash.com)

Di sekitar kalian masih ada yang bilang kalau hobi mancing itu murah? Orang itu perlu pulang ke rumah, duduk merenung, kalau perlu mandi bunga sekalian, wudhu, lalu salat tobat, muhasabah diri semalam suntuk, sembari memikirkan kembali apa yang baru saja dia katakan. Nggak. Mancing itu bukan hobi murah. Nggak ada ceritanya di zaman sekarang itu mancing sebagai hobi murah.

Dalam beberapa tahun terakhir, hobi mancing naik daun lagi. Sungai-sungai mulai dipenuhi para pemancing. Kolam-kolam pancing tidak pernah sepi, dan lomba-lomba mancing selalu penuh pesertanya. Mancing menjadi hobi (atau mungkin pelarian) bagi banyak orang yang merasa sumpek dengan rutinitasnya. Lempar kail, tunggu sejenak (atau mungkin lama), dapat ikan deh.

Kelihatannya memang sederhana. Mancing itu memang terlihat sebagai kegiatan yang ngono thok alias gitu aja. Padahal, banyak orang yang masih belum tahu bahwa memancing itu ada seninya. Perkara komposisi umpan, melempar kail, serta menunggu umpan dimakan ikan itu ada seninya. Dan, banyak pula orang yang masih belum tahu bahwa memancing itu modalnya nggak kecil. Mancing perlu biaya yang nggak sedikit, terlebih kalau sudah menyatakan mancing sebagai sebuah hobi.

Orang-orang yang bilang bahwa memancing itu hobi atau kegiatan yang murah, mungkin belum tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk beli peralatan mancing, hingga ikut lomba mancing. Saya—meskipun bukan pemancing—tahu betapa mahalnya menekuni hobi mancing ini, karena banyak kawan dan saudara saya yang gila mancing. Maka dari itu, saya akan coba beri tahu betapa mahalnya hobi mancing ini.

Joran pancing, reel, dan perintilannya itu nggak murah

Mari kita mulai dengan peralatan wajib untuk mancing: joran. Joran pancing itu banyak banget jenisnya. Mulai dari yang bahan fiber sampai yang karbon komposit. Kegunaannya juga beda-beda. Harganya tentu saja juga beda, mulai dari harga Rp50 ribuan sampai jutaan rupiah.

Ambil saja contoh joran karbon merek Daido, yang sudah bisa dibeli dengan harga Rp300-400 ribuan. Itu sudah cukuplah. Mau mancing di sungai, laut (asal tidak main dasaran), atau lomba galatama. Kalian bisa saja beli joran merek lain yang lebih murah harganya, yang tentunya kualitasnya berbeda. Dan, kalian pasti nggak cukup hanya dengan punya satu joran. Minimal kalian punya dua atau tiga joran. Sudah kebayang biayanya?

Itu baru joran saja, belum reelnya. Untuk reel, harganya bisa lebih mahal dari joran. Ambil saja contoh reel dari merek Daido, yang ada di kisaran harga Rp300-800 ribu tergantung varian dan ukuran. Kalau kalian masih pemula, masih mancing di sungai atau empang, satu reel saja cukup. Tapi, kalau kalian mancing di laut juga, kalian butuh minimal dua reel. Satu reel ukuran 1000-3000 untuk mancing di sungai atau empang, dan satu reel ukuran 3000-6000 untuk mancing di laut. Masih mau bilang murah?

Joran pancing sudah, reel juga sudah. Sekarang, senar dan kail. Ini baru murah. Kalian bisa beli senar dan kail dengan modal Rp100-150 ribuan saja. Biaya segitu kalian sudah bisa dapat senar dan kail yang bagus, kok.

Untuk joran pancing, reel, dan perintilannya, sudah kebayang, kan betapa mahalnya? Kalian setidaknya butuh Rp2-3 juta, bahkan bisa lebih. Itu hanya untuk beli peralatan mancing. Biaya ini bisa kalian potong hingga setengahnya kalau kalian beli peralatan dari merek yang lebih murah. Cuma, kualitasnya pasti beda, dan kalian pasti nggak akan puas.

Umpan mancing bisa murah, bisa juga mahal

Umpan sebenarnya bisa murah. Kalau kalian mancing di sungai, danau, atau empang, bisa pakai cacing, jangkrik, atau bahkan lumut. Harganya murah, bahkan bisa gratis (cacing tinggal cari di belakang rumah). Tapi, kalau kalian ikut lomba mancing galatama, setidaknya kalian harus mengeluarkan biaya Rp70-100 ribu untuk umpan. Dengan biaya segitu, kalian bisa beli paket umpan mancing lengkap berisi umpan basah, serbuk pengeras, tuna kaleng, hingga essen.

Umpan bisa jadi mahal kalau kalian mancing di laut, apalagi main dasaran. Kalian butuh umpan pancing buatan dan umpan alami. Umpan buatan (biasanya dari logam, atau karet) bisa kalian beli dengan harga Rp10-20 ribuan per pcs. Untuk umpan alami (udang mati/hidup, cumi-cumi, ikan-ikan kecil) kalian bisa beli di nelayan terdekat dengan harga yang berbeda-beda. Biasanya sekitar Rp3.000-5.000 rupiah per ekor (untuk ikan-ikan kecil). Tergantung jenis umpannya dan butuhnya berapa banyak. Kalau butuh banyak, ya biayanya jadi tambah mahal.

Ikut lomba mancing atau mancing di laut itu nggak murah

Beberapa orang lebih senang mancing sendiri di kali, sungai, atau danau. Mancing di tempat-tempat itu tidak dikenai biaya. Kalaupun ada, paling ya bayar parkir atau tiket masuk saja. Itupun paling antara Rp5.000-10.000 saja. Tapi, kalau sudah mancingnya di lomba (galatama), harganya bisa berkali-kali lipat.

Memang ada lomba mancing yang tiket partisipasinya hanya Rp50.000 atau Rp100.000. Tapi, biasanya lomba seperti itu kurang seru dan hadiahnya kecil. Itu mengapa banyak orang mengincar lomba mancing dengan harga tiket ratusan ribu hingga jutaan rupiah dengan hadiah fantastis. Itu lebih seru dan lebih menantang. Pemancing sejati biasanya ada di sini.

Mancing di tengah laut juga nggak murah. Biaya perjalanannya jelas nggak sedikit. Belum biaya perbekalan selama sehari dua hari di laut. Lalu biaya beli umpan, biaya sewa perahu atau kapal. Bisa berjuta-juta itu kalau ditotal.

Bagaimana? Masih mau bilang bahwa mancing ini hobi yang murah? Silakan hitung sendiri biaya-biaya yang sudah saya rincikan di atas. Mancing memang bisa dibikin murah. Tapi, untuk orang yang ngakunya punya hobi mancing, atau bahkan tergila-gila dengan mancing, yang “murah-murah” itu nggak akan cukup dan nggak akan memuaskan. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Mancing Waderan, Alternatif Healing Murah Meriah ala Anak Sleman Barat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version