Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Hikayat Bola Api Terbang yang Identik dengan Kota Pandeglang

Luqman W oleh Luqman W
11 Oktober 2020
A A
Hikayat Bola Api Terbang yang Identik dengan Kota Pandeglang terminal mojok.co

Hikayat Bola Api Terbang yang Identik dengan Kota Pandeglang terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya sebetulnya agak takut kalau harus menulis soal orang-orang Pandeglang. Apalagi kalau sampai foto penulis juga ikut dimuat. Itu berbahaya bagi jiwa penulis yang hidup di tanah “bola api terbang”. Tapi itu dulu. Sebab, semakin modern, semakin hilang juga “bola api terbang” di langit Pandeglang.

Soal sejak kapan langit Pandeglang bersih dari bola api yang seliweran, saya sendiri tidak yakin. Terakhir saya melihat bola api terbang melesat dari arah timur menuju barat laut sekitar 24 tahun yang lalu. Di malam yang sama ketika Bapak khusuk menonton dunia dalam berita yang mengabarkan kematian Ibu Negara.

Cerita tentang bola api yang bisa terbang, sesungguhnya tidak asing bagi tiga generasi yang hidup di Kabupaten Pandeglang khususnya Pandeglang Selatan. Kalaupun belum pernah melihat, mereka akan percaya dengan penuh ketakjuban jika ada cerita tentang bola api terbang melintas di kampung mereka.

Tetapi, begitu usia menginjak akil balig, setiap orang akan mengubah penilaiannya tentang bola api terbang. Alih-alih tambah takjub dan mencobanya, kami akan segera menghapusnya dari isi kepala. Sebab ternyata, bola api terbang bukanlah sesuatu yang baik walaupun elok dilihat. Bola api terbang adalah salah satu produk ilmu purbakala yang hanya bisa dimiliki sedikit orang saja.

Dalam sejarahnya, orang yang sedikit ini adalah bagian dari kelompok masyarakat yang hidup menyendiri karena saking tingginya ilmu yang dimiliki. Orang-orang biasa akan segan bahkan takut sekalipun hanya untuk menyebut namanya. Saking sedikitnya orang yang memiliki kemampuan ini, apabila dihitung belum tentu dalam setiap tingkat kecamatan apalagi desa ada orang jenis ini.

Selain itu, ada pula kelompok yang beranggotakan orang-orang sakti dan dekat dengan aktivitas persilatan. Mereka adalah kelompok kedua dengan identitas khusus yang hidup di Pandeglang jauh sebelum datangnya Islam. Sekalipun zaman berubah dan kekuasaan berganti, kelompok ini tetap ada dan akan muncul.

Kelompok lainnya yang ada di Pandeglang adalah kelompok santri. Berdirinya Kesultanan Banten pada 1526 dan hadirnya Syekh Asnawi dengan mendirikan Madrasah pada 1884 di Caringin menuntun orang-orang Pandeglang menjadi kelompok terbesar yang hidup di daerah Pandeglang sehingga wajarlah di kemudian hari Kota Sejuta Santri dan Seribu Ulama begitu melekat dengan identitas Kota Pandeglang.

Untuk urusan administratif, Pandeglang menentukan 1874 sebagai hari lahir Pandeglang. Artinya, tahun ini Pandeglang telah berusia 146 tahun. Namun, sebagai sebuah peradaban sejatinya Pandeglang telah lahir dan tumbuh berkembang sejak abad ke-12 sampai ke-14. Sejak 900-700 tahun yang lalu, Pandeglang sudah memiliki peradaban maju dan berinteraksi dengan peradaban lain di luar sana.

Baca Juga:

4 Keuntungan Punya Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Orang

3 Fenomena Alam di Tegal yang Sering Dikaitkan dengan Hal Gaib

Namun, lamanya usia Kota Pandeglang ternyata memang tidak ada sangkut pautnya dengan kemajuan. Toh, orang-orang Pandeglang tidak terlalu ambil pusing dengan angka-angka.

Sebagai sebuah hikayat, membaca dan merenungi Pandeglang dan orang-orangnya hari ini amatlah unik. Minimal terdapat 2 keunikan yang mencerminkan perilaku hidup orang-orang Pandeglang.

Pertama, orang Pandeglang sangat rasional. Perubahan lelaku orang Pandeglang dari dunia magis ke alam rasional terjadi sejak datangnya Islam ke Tanah Banten. Islam telah mengajarkan kami menjauhkan diri dari perbuatan syirik sehingga jimat, dan bola api terbang,  ditempatkan pada ruang gaib yang tabu dan haram untuk dipercayai.

Jimat (azimat) adalah benda yang dianggap dapat membawa manfaat bagi orang yang membawanya. Sedangkan bola api terbang adalah produk purbakala yang diterbangkan oleh orang sakti dari kelompok yang “sedikit”. Bola api terbang adalah pesan yang melintasi langit hingga berkilo-kilo jauhnya dan mencari target penerima pesan bebas roaming. Oleh karena 2 hal ini dekat dengan dunia gaib, ulama mengharamkannya.

Kedua, orang Pandeglang sangat hangat dan bersahabat. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku orang-orang Pandeglang yang senang bergaul, bersosialisasi, dan bergerombol. Sifat dan sikap yang hangat ini tampak pada lelaku hidup orang-orang Pandeglang yang mudah berkenalan, bersosialisasi bahkan menyambut tamu yang baru dikenalnya sekalipun. Mereka akan menawarkan air minum, makanan, ataupun rokok yang tinggal 2 batang.

Wujud dari dua hal unik diatas, orang-orang Pandeglang menjalani hidup yang penuh percaya diri, penuh gairah, dan hidup dalam kenyataan. Orang-orang Pandeglang mempercayai apa yang dilihat dan dirasakan langsung ketimbang “katanya”,” menurut si A”, sekalipun berdasarkan data. Maka tidak heran segala sesuatu di internet hampir tidak akan berguna bagi orang-orang Pandeglang.

Selain itu, sajian nasi liwet, lalapan dan lauk pauk yang dibakar, tidak lupa sambal yang diolah dadakan, menjadi wujud dari kehangatan dan bersahabatnya orang-orang Pandeglang. Sajian ini akan ditempatkan di atas daun pisang dan dikerumuni orang-orang. “Babacakan” adalah arena mulia dan wujud keberhasilan orang-orang Pandeglang menarik turun bola api terbang dari dunia magis ke dunia nyata.

Nah, jika teman-teman ingin memastikan dan melihat dengan mata sendiri kedua ciri unik ini, dua bulan ke depan adalah waktu yang terbaik. Kedua ciri unik ini akan tampak di mana-mana hingga diseluruh pojokan Kabupaten Pandeglang.

Sesungguhnya bola-bola api tidak benar-benar hilang dari negeri para santri. Bola api tak perlu lagi diterbangkan karena segala sesuatu yang berada di langit adalah gaib dan segala sesuatu yang bisa dinikmati bersama adalah mulia.

BACA JUGA Suara Hati Muslimah yang Diberi Jilbab sejak Balita dan Kini Ingin Melepasnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2020 oleh

Tags: cerita rakyatHoror
Luqman W

Luqman W

Tukang Ketik yang sedang cuti.

ArtikelTerkait

3 rekomendasi film joko anwar mojok

3 Rekomendasi Film Horor Joko Anwar yang Nggak Boleh Ditonton Sendirian

13 Juli 2021
mitos gunung

Setan di Gunung: Fakta Atau Mitos

2 Agustus 2019
maghrib

Tertangkap Kamera: Para Kuntilanak yang Muncul Sewaktu Berfoto di Waktu Maghrib

29 Agustus 2019
tanjakan panganten garut mojok

Kisah Mistis Tanjakan Panganten di Garut yang Melegenda

3 November 2020
5 Film yang Bisa Bikin Parno selain Final Destination

5 Film yang Bisa Bikin Parno selain Final Destination

17 Januari 2022
Rekomendasi 7 Film Horor Hantu-hantuan dari Korea Selatan terminal mojok

Rekomendasi 7 Film Horor dari Korea Selatan yang Sesuai dengan Ekspektasi Penonton Indonesia

15 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.