Membicarakan tentang sukses, saya rasa mayoritas manusia di Bumi ini ingin meraih sukses. Entah dengan cara seperti apa, tentu banyak jalannya. Tapi sebenarnya sukses itu apa sih?
Menurut KBBI, sukses adalah ‘berhasil; beruntung’. Sesingkat itu definisinya, maka tak jarang masyarakat kita mengartikan kata sukses dengan tafsir yang macam-macam biar kelihatan seksi. Seperti contoh, ada yang mengatakan sukses adalah ketika kita memiliki segudang harta yang tak pernah habis. Atau ada pula yang berkata sukses adalah ketika kita bisa membahagiakan orang tua, lulus PTN, dan menjadi manusia yang bermanfaat.
Dengan kata lain, sukses itu tergantung bagaimana kita mendefinisikannya. Betul tidak? Awas kalau jawab tidak.
Melalui channel YouTube Raffi Ahmad, saya mendengar definisi sukses ala dirinya yang membuat saya merinding sendiri. Bagaimana tidak, dia mengatakan orang yang mau meraih sukses harus merasakan yang namanya capek. Oke, tapi maaf, bukan itu yang saya permasalahkan, melainkan kalimat Raffi sebelumnya yang menyatakan bahwa dirinya dalam sehari bisa ngisi acara lima sampai delapan program. Bahkan jika bulan Ramadhan tiba, bisa sampai tidak tidur seharian.
Jadi, capek yang dia maksud adalah mengurangi jam tidur atau tidak tidur sama sekali. Haruskah seperti itu? Sungguh sangat menyeramkan, bukan? Apalagi bagi seorang pemalas seperti saya yang hobinya tidur dan tak bisa diajak begadang ini. Alih-alih sukses, mungkin bisa jadi saya malah stres dan sakit kepala karena kurang tidur.
Mencoba mencari dukungan agar tidak sendiri dengan ketidaksetujuan ini, saya berdiskusi dengan saudara saya. Dan di luar ekspektasi, bukannya tidak setuju, dia malah menimpali dengan kalimat, “Bahkan ada loh artis yang bikin konten prank sekitar jam satu dini hari. Padahal hanya untuk konten prank doang.”
Kalimatnya masih menggantung tapi yang saya lihat seolah tergambar bahwa saudara saya setuju dengan pernyataan Raffi Ahmad tadi.
Tak mau kalah dengan statement-nya, saya menanggapi dengan kalimat, “Tapi untuk orang yang suka meditasi, memahami konsep diri, dia akan memilih tidur delapan jam di malam hari. Baginya, dengan cara seperti itu justru akan lebih baik untuk kesehatan mental dan fisiknya, jiwanya lebih bahagia dan harinya lebih produktif.”
Masih tetap dengan keyakinan yang sama dia kembali berucap, “Untuk ukuran orang sukses, justru dia akan melakukan sesuatu dua kali lipat dari orang biasa.”
Kalimat tadi sering saya dengar dari para orang sukses di dunia. Dan tidak bisa dimungkiri hal itu memang benar adanya. Tapi saya rasa tendensi bekerja dua kali lipat dari orang biasa bukan berarti kita mengabaikan kesehatan jiwa maupun fisik.
Dengan begitu saya masih mencari celah untuk menggiring opininya lalu mengatakan, “Jika memang kita melakukan apa yang dilakukan oleh Raffi Ahmad tadi, saya rasa efeknya akan jangka panjang. Mungkin sekarang dia masih sehat dan kuat, tapi bisa jadi di masa tuanya dia akan mengalami sakit yang parah.” Dan tepat sasaran, kali ini saudara saya setuju.
Dari percakapan tadi, agar tak hanya menjadi sebuah ilusi, saya coba cek di internet beberapa data terkait hal itu.
Menurut buku Why We Sleep dirangkum 17.000 lebih laporan ilmiah yang membuktikan tidur 7-8 jam sehari adalah salah satu cara yang paling efektif agar kita bisa sehat secara mental dan fisik. Namun, jika kurang tidur akan mengakibatkan stroke, depresi, daya ingat menurun, dan penyakit seram lainnya.
Begitu juga dilansir dari Kompas. Beberapa orang terkaya di dunia mengatakan hal yang sama. Seperti menurut Jack Ma, “Jika saya tidak cukup tidur, masalahnya akan tetap di sana. Jika saya tidur, saya memiliki kesempatan lebih baik untuk memecahkannya.”
Sedangkan Jeff Bezos berkata, “Tidur delapan jam sehari menciptakan perubahan yang besar bagi saya dan saya berusaha keras untuk membuatnya sebagai prioritas. Bagi saya, itulah waktu yang diperlukan untuk kembali penuh energi dan bersemangat.”
Itu artinya melalui pola tidur yang teratur efeknya sangat baik bagi jiwa dan raga untuk saat ini hingga nanti. Jadi, masih mau meraih sukses dengan mengorbankan waktu tidur?
BACA JUGA Tanpa Privilese Kita Tetap Bisa Sukses, Perbanyak Nongkrong Adalah Caranya!Â
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.