Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Hari Tanpa Belanja Sedunia: Catatan Aktivitas Belanja Online di Indonesia

Masriah oleh Masriah
26 November 2022
A A
Hari Tanpa Belanja Sedunia Catatan Aktivitas Belanja Online di Indonesia Terminal Mojok

Hari Tanpa Belanja Sedunia Catatan Aktivitas Belanja Online di Indonesia (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tak banyak yang tahu bahwa tanggal 26 November diperingati sebagai Hari Tanpa Belanja Sedunia. Dibanding hari tersebut, sebagai konsumen, saya lebih familier dengan promo tanggal kembar. Pasalnya, festival belanja tanggal kembar makin diminati masyarakat Indonesia, terutama karena adanya promo gratis ongkos kirim. 

Faktanya, pasca-pandemi Covid-19, orang Indonesia makin suka belanja online. Lantas bagaimana dengan satu hari spesial tanpa belanja ini? Mampukah kita menahan diri untuk nggak check out atau bahkan sekadar stalking online shop favorit? Bahkan dalam jangka panjang, mampukah kita menjadi pembeli yang cerdas saat melakukan transaksi online?

Hari Tanpa Belanja Sedunia

Hari Tanpa Belanja atau Buy Nothing Day dimulai di Kanada dan diperkenalkan pertama kali oleh Ted Dave pada September 1992. Hari setelah Thanksgiving ini menjadi hari protes dari gerakan melawan konsumerisme. 

Kampanye Buy Nothing bertujuan untuk memprotes festival belanja Black Friday. Fyi, Black Friday ini adalah satu hari belanja paling populer di Amerika Serikat. Para peserta dari gerakan ini bertekad menahan diri untuk nggak membeli apa-apa selama 24 jam.

Pada dasarnya, Hari Tanpa Belanja Sedunia dirayakan untuk meningkatkan kesadaran akan konsumerisme yang berlebihan. Hari Tanpa Belanja ini juga mengingatkan kita untuk jangan terpikat pada pembelian impulsif, apalagi berutang hanya untuk membeli sesuatu yang nggak dibutuhkan.

Hobi belanja bukan monopoli perempuan

Istilah shopaholic yang merujuk ke orang yang gemar berbelanja mungkin lebih melekat kepada perempuan. Hasil riset dari I-Price menunjukkan bahwa sejak pandemi, perempuan semakin gemar belanja online dibandingkan laki-laki. Persentase perempuan yang berbelanja online terus meningkat dari 46% pada 2019 menjadi 51% pada 2020 dan 53% pada 2021.

Namun bukan berarti laki-laki nggak menyukai belanja online. Sebab, riset Katadata Insight Center menunjukkan, pada tahun 2021 pria lebih mendominasi transaksi e-commerce di Indonesia. Proporsi belanja online yang dilakukan oleh laki-laki mencapai 62%, sementara perempuan ada di angka 38%.

Ini membuktikan bahwa aktivitas belanja hanya lekat dengan perempuan adalah mitos. Menariknya, meski perempuan dan laki-laki memiliki perilaku konsumsi yang berbeda. Jurnal bertajuk Men Buy, Women Shop: Gender Priorities Influencing Buying Behavior menemukan bahwa perempuan menjadi konsumen yang lebih cerdas daripada laki-laki. 

Baca Juga:

4 Alasan Belanja di Miniso Lebih Nyaman daripada di Niceso, Bukan Cuma Soal Harga 

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

Laki-laki ternyata lebih boros dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp320.982, sedangkan perempuan rata-rata hanya menghabiskan uang sekitar Rp289.163. Perempuan lebih suka meluangkan waktu untuk melihat review dan membandingkan harga antar-produk serupa. Meskipun begitu, belum tentu belanja online dapat menjadi cara yang bijak untuk menghabiskan uang, lho. Tapi siapa sih yang nggak tergiur promo belanja online?

Harga coret jebakan diskon palsu

Tren belanja online melalui e-commerce di Indonesia diproyeksikan terus meningkat. Berdasarkan analisis Redseer, nilai transaksi e-commerce Indonesia antara tahun 2020-2025 diperkirakan mencapai USD 137,5 miliar.

Sayangnya, di balik pertumbuhan hobi belanja online, jebakan diskon palsu kerap mengisi ruang-ruang User Interface (UI) marketplace. Diskon palsu sering kali digunakan para seller sebagai strategi marketing. Sebut saja situs belanja online Lazada mengaku kecolongan meloloskan penjual nakal yang berani pasang diskon palsu pada event Harbolnas 2015 lalu. 

Mengapa ini dianggap masalah? Adanya diskon palsu membuat harga produk yang dijual seolah lebih murah. Padahal penjual menaikkan harga produknya terlebih dulu loh, bahkan tak jarang lebih mahal dari harga normal. 

Strategi marketing yang banyak dipilih ini memang punya alasan yang cukup kuat. Dalam riset Pain of Paying disebutkan ketika akan membeli sebuah produk, pembeli merasa sedih atau sakit. Makanya seller-seller nakal ini membuat trik diskon palsu agar menarik minat pembeli tanpa merasakan emosi negatif itu ketika memutuskan membelinya. 

Mystery box memang misterius

Selain harga coret, seller semakin panjang akal menemukan cara licik agar produknya yang kurang laku menjadi terjual. Contoh lainnya, program mystery box yang menawarkan hadiah handphone.

Gimana nggak menarik, untuk dapat HP yang katanya asli ini, pembeli hanya perlu membeli dengan harga yang murah meriah. Mulai dari Rp99, Rp1.000, hingga di atas Rp100.000. Ini yang namanya tebak-tebak buah manggis.

Sayang seribu sayang meski testimoni pembeli mystery box selalu mengecewakan, tetap banyak banget lho yang tertarik membeli. Tapi ya gitu, hampir semua pembelinya dikirim barang yang tak sesuai dengan harapannya. Inilah yang disebut zonk.

Apa pun hadiah yang diterima, pembeli dilarang komplain, menukar, atau mengembalikannya. Biasanya pada deskripsi produknya tertulis: membeli sama dengan setuju. Hehehe, kira-kira para pembeli ini membacanya nggak, ya?

Mengingat literasi masyarakat Indonesia yang hanya 0,001%, saya kira segala informasi tersebut nggak sempat dibaca. Mungkin keburu senang melihat barang murah atau seller nakalnya memang cerdik memanfaatkan tingkat literasi bangsa kita yang rendah.

Permainan mindset buyer: Cerdas berbelanja, anti boros

Fenomena mystery box tentu saja sangat merugikan. Namun saya skeptis bahwa program ini nggak disukai masyarakat Indonesia. Buktinya saja pencarian kata kunci “mystery box” di e-commerce masih cukup tinggi. Coba ketik sendiri deh kalau nggak percaya.

Saya pikir kalimat “be a smart buyer” perlu lebih kencang didengungkan lagi. Bukan cuma untuk meningkatkan literasi pembeli tentang sistem COD, tetapi juga bagaimana menyikapi siasat marketing penjual. 

Penjual memang harus punya banyak akal agar menarik perhatian pembeli. Tapi jangan sampai banjir penawaran cuma bikin uang konsumen mubazir. Uang melayang, eh hati nggak tenang pas barang datang.

Di momentum hari tanpa belanja sedunia ini, yuk makin siap jadi pembeli yang bijak. Jangan lagi tergiur diskon yang malah bikin boros. Diskon besar-besaran jangan langsung terobos. Ingat dulu barang yang menjadi prioritas.

Terakhir, perkembangan e-commerce yang pesat, sudah seharusnya diimbangi regulasi yang ketat. Pemerintah harus mendorong perlindungan belanja online yang aman dan nyaman. Kira-kira Peraturan Pemerintah Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) sudah cukup belum, ya?

Penulis: Masriah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Tips Belanja Online biar Nggak Merasa Ditipu Seller.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 November 2022 oleh

Tags: belanjae-commercehari tanpa belanjaonline shop
Masriah

Masriah

Perempuan bernama unik yang suka mantik.

ArtikelTerkait

Siapa Raja E-Commerce Indonesia? Hijau, Oren, atau Ungu? Terminal Mojok.co (Unsplash.com)

Siapa Raja E-Commerce Indonesia? Hijau, Oren, atau Ungu?

17 Maret 2023
Perbedaan Orang Kota dan Orang Desa ketika Belanja di Minimarket Terminal Mojok

Perbedaan Orang Kota dan Orang Desa ketika Belanja di Minimarket

14 Maret 2022
4 Rekomendasi Toko Perlengkapan Salat di Shopee yang Murah, Meriah, dan Mewah

4 Rekomendasi Toko Perlengkapan Salat di Shopee yang Murah Meriah dan Mewah

21 April 2022
owner olshop

Teruntuk Para Owner Olshop yang Berakun Instagram Private: Kalian Mau Cari Pelanggan atau Follower?

23 Agustus 2019
Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

29 September 2025
7 Ide Hampers Natal buat Orang Tersayang Terminal Mojok

7 Ide Hampers Natal buat Orang Tersayang

25 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.