Pembahasan tentang Golda memang sudah lewat. Kopi Golda (yang biasanya sepaket dengan kursi Indomaret) sudah banyak dibahas beberapa waktu lalu. Bahkan di Terminal Mojok ada banyak tulisan yang menyertakan kopi botolan satu ini di dalamnya. Dan kita, sebagai penikmat Golda, mungkin sudah terlalu sibuk menikmatinya tanpa pernah membahasnya kembali. Kita mungkin juga sampai nggak sadar kalau harga kopi botolan ini naik.
Iya, harga kopi Golda di Indomaret naik. Naiknya memang nggak banyak, sekitar seribu rupiah. Tetapi yang namanya harga naik ya tetap naik. Tetap bikin pusing.
Harga kopi Golda di Indomaret naik
Dulu, setahun atau dua tahun lalu, ketika Golda masih cukup seksi untuk dibahas berkali-kali, harganya masih berada di kisaran Rp3.000-Rp3.500. Sekarang harganya naik menjadi kisaran Rp4.100-Rp4.500 tergantung di mana kalian membelinya. Kalau di Indomaret jadi Rp4.100.
Kabar naiknya harga kopi Golda ini memang nggak terlalu menghebohkan publik. Nggak seperti kabar naiknya harga beras, telur, daging, atau harga tanah. Ya maklum, Golda bukan kebutuhan pokok. Nggak minum kopi ini juga nggak bakal mati. ini bukan kebutuhan pokok. Nggak minum Golda juga nggak akan mati.
Namun bagi pencinta Golda, kenaikan harga ini tetap jadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Seperti kita tahu, alasan orang-orang mencintai Golda adalah karena harganya yang murah. Bahkan faktor harga ini jadi indikator utama mengapa Golda adalah kopi botolan terbaik saat ini.
Sekarang, ketika Golda harganya naik, pertanyaannya apakah Golda akan tetap jadi kopi botolan terbaik? Kalau pertanyaan itu ditanyakan ke saya, jawaban saya singkat saja: iya. Golda masih tetap jadi kopi botolan terbaik meski harganya naik.
Kenaikan harganya masih normal
Pembicaraan tentang naiknya harga kopi Golda ini sempat muncul di tongkrongan saya. Saya dan beberapa kawan satu tongkrongan memang punya kesamaan terkait kopi satu ini. Kami sama-sama mencintai Golda. Bahkan kalau bingung mau ngopi apa, pilihan paling aman ya Golda saja. Harganya murah, mudah didapat, dan rasanya nggak aneh-aneh.
Maka ketika harga kopi ini naik dari 3.000-an ke 4.000-an, kami agak sedikit khawatir. Kami khawatir bahwa nanti harga kopi Golda akan terus naik sampai di titik yang sudah tidak bisa kami jangkau lagi. Kami khawatir kalau harganya terus naik, cinta kami terhadap kopi ini akan perlahan luntur dikarenakan harga. Tapi itu hanya kekhawatiran yang selewat saja, kok. Toh, kami tetap beli Golda meskipun harganya naik.
Sebenarnya kalau melihat kenaikan harganya, ini adalah kenaikan yang masih wajar. Harga kopi Golda di Indomaret naik dari Rp3.500 menjadi Rp4.100 masih aman. Asalkan nggak lebih dari Rp5.000, Golda masih affordable untuk orang-orang kelas bawah macam saya dan mungkin juga kalian. Apalagi untuk kopi botolan di kelas Rp5.000-an, kopi ini masih belum ada lawan. Masih jadi yang terbaik.
Golda masih jadi kopi botolan terbaik, dan masih jadi sahabat sejati para lelaki
Golda masih jadi kopi botolan terbaik ya karena harga dan rasanya yang sangat memanjakan. Maksudnya, dengan harga Rp4.000-an, kita sudah bisa minum kopi enak dengan harga yang murah. Dan kayaknya cuma Golda yang punya itu.
Saya nggak menemukan ada kopi botolan seenak Golda yang harganya sama. Bahkan ada kopi botolan lain yang lebih mahal dari Golda di kulkas Indomaret, tapi rasanya nggak seenak Golda. Itulah mengapa Golda masih jadi yang terbaik.
Plus, Golda adalah sahabat sejati para lelaki. Kopi ini menemani banyak lelaki meredam gejolak di hati dan otak mereka, menemani mereka mengarungi masa-masa sulit. Bisa dibilang ada hubungan spesial dan emosional antara Golda dan banyak lelaki. Ini yang saya dan kawan-kawan saya amini. Bahkan kami sempat bercanda, bahwa wong lanang ora oleh lali Golda-ne (lelaku nggak boleh lupa Golda-nya).
Maka ketika kami—para lelaki—mengetahui bahwa harga kopi Golda naik, kami nggak terlalu heboh dan kecewa, meski ada secuil kekhawatiran. Kami paham bahwa kenaikan harga Golda akan memengaruhi dompet dan pengeluaran. Tapi apa yang selama ini Golda berikan kepada kami jauh lebih berharga. Jadi ketika harganya naik, kami bisa memahaminya. Toh kalau naik harga segitu masih aman lah buat kami.
Makanya, untuk menutup tulisan ini, saya cuma pengin menegaskan lagi bahwa kenaikan harga kopi Golda nggak terlalu banyak memengaruhi. Golda tetap banyak dibeli. Ia akan tetap laku di sana-sini. Golda tetap jadi sahabat sejati para lelaki. Dan ia masih akan jadi kopi botolan terbaik di seluruh penjuru negeri.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Golda Cappuccino, Kopi Botol Tiga Ribuan Terbaik yang Pernah Saya Cicipi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















