Hal yang Dilakukan Tsubasa Ozora hingga Taro Misaki Saat Sepak Bola Libur

Hal yang Dilakukan Tsubasa Ozora hingga Taro Misaki Saat Sepak Bola Libur terminal mojok.co

Kalau lagi libur sepak bola, Tsubasa Ozora dan kawan-kawanya pada ngapain, ya?

Berbicara tentang sepak bola di masa pandemi, memang sejumlah liga di berbagai belahan dunia banyak yang mandek. Mulai dari Spanyol, Italia, hingga Jepang menutup agenda olahraga demi memutus mata rantai pandemi corona. Berbagai tim sepak bola memusatkan kebugaran tim di kediaman masing-masing dan dipantau langsung oleh staf kepelatihan melalui video call. Banyak juga pemain sepak bola yang mengkampanyekan pentingnya mencuci tangan, Alisson Backer contohnya. Juga, aktivitas mereka di media sosial meningkat, banyak yang menyapa penggemarnya.

Lalu, bagaimana dengan Tsubasa Ozora dan kawan-kawannya yang kini sudah beranjak dewasa dan membela berbagai tim besar di Eropa maupun Jepang? Dalam masa swakarantina ini, tentu banyak agenda yang bisa mereka lakukan di rumah masing-masing. Mulai dari live Instagram, membantu orang tua, bercengkrama bersama keluarga hingga latihan keras, inilah hasil penelusuran dari Mojok Institut untuk pembaca Mojok.

Pertama, Tsubasa Ozora yang kini tinggal di Spanyol dan harus mengikuti standarisasi porsi latihan khusus dari Barcelona. Tentu di masa jeda, Tsubasa akan memposting di akun Instagram-nya atas konfirmasi kesehatan dirinya. Juga, Tsubasa Ozora akan memposting foto bersama Sanae yang tengah mengandung dua anak kembar buah cintanya dengan Tsubasa. Terus, Tsubasa akan menulis caption begini, “Tetap jaga kesehatan untuk kalian semua. Bola adalah teman, tapi kalau istri ya Misae, to. Mosok bola. Emangnya kalian yang jomblo menahun. Xixixi~”

Kedua, Kojiro Hyuga yang kini sedang masa peminjaman dari Juventus ke Reggiana, Italia. Tentu Hyuga mengikuti perintah otoritas Italia mengenai aturan lockdown. Ia akan sibuk membuat snapgram atas konfirmasi keadaannya selama di Italia. Karena cinta keluarga, ia juga akan membuat snapgram yang isinya dia sedang video call dengan ibunya dan tiga adiknya. Sisi garang Hyuga akan hilang selama hal-hal yang berkaitan dengan keluarga dan kemanusiaan. Tentu ia akan menyumbang pendapatannya untuk korban virus corona yang ada di Reggio Emilia dan sekitarnya. Yang jelas, Hyuga nggak umuk dan malahan terkesan misterius.

Hyuga juga akan membuat postingan suasana mess pribadi lengkap dengan alat fitness untuk tetap menopang kebugaran tubuhnya. Ia pasti akan menulis postingan seperti ini, “Semoga kalian diberikan yang terbaik dan kesehatan. Aku di sini baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir tentang diriku. Semoga Liga Italia lekas berjalan kembali dan dunia diberi kesembuhan, aku sudah tidak sabar menendang bola! #TendanganMacan #LoveForLove.”

Ketiga, Jun Misugi si pangeran lapangan yang nyambi jadi influencer lantaran tampan. Pastinya, si tampan asal klub FC Tokyo juga menyibukkan dirinya melakukan swakarantina di pondoknya yang mewah. Jun juga akan disibukkan menghibur fans wanitanya yang menyebar seantero Jepang. Pria yang pernah memiliki riwayat penyakit jantung ini bakal tak henti-hentinya mengingatkan para penggemarnya untuk menjaga kebersihan tangan, minum vitamin yang cukup dan menghibur mereka selama swakarantina. Dalam live Instagram, ia menghibur dengan bermain musik dan membawa gitar, “Hai gadis-gadis terbaik! Bagaimana kabarnya? Oh, iya, aku mau nyanyi sebuah lagu nich. Judulnya adalah Cidro. ‘Wong seng tak tresnani mblenjani janji~’”

Keempat, Taro Misaki pemain sepak bola asal Jubilo Iwata ini nggak doyan main medsos. Memiliki ayah seorang pelukis, tampaknya berkah tersendiri untuk Misaki yang nggak gabut ketika swakarantina seperti ini. Ia malahan senang berada di rumah, karena sejak ia kecil, ia pindah berkala rumah ke rumah (((cie, nyanyi))) adalah proses yang tidak bisa hindari demi kesuksesan karier ayahnya. Selain melukis, Misaki mungkin juga gemar membaca dan menulis. Intelektualitasnya bermain bola dan beberapa kali pergi ke Eropa, pantas jika Misaki punya bacaan menarik di kamarnya. Mungkin saja bukunya Fiersa Besari dengan judul Catatan Juang yang ia anggap ‘Misaki banget’ karena jiwa petualang sang tokoh bernama Juang.

Alternatif lainnya ya menulis. Misaki bisa saja menumpahkan keresahannya selama ini dalam sebuah tulisan. Dan tentunya, muara tulisan itu adalah Terminal Mojok yang esok harinya ia mendapat pesan melalui email, “Halo. Selamat, artikel Anda telah diterbitkan di Terminal Mojok. Judul artikel: Apa Salahnya sih Pemain Bola Juga Menyukai Seni?”

Kelima, Ryo Ishizaki rekan satu tim Misaki di Jubilo Iwata. Tentu Ishizaki memilih untuk pulang ke Nankatsu. Ia sangat khawatir dengan ibunya di sana. Ia pun terlibat dalam satu misi, yakni menyuruh ibunya untuk menutup sementara bisnis pemandian air panas. Takutnya, hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan Ishizaki menjalankan perintah pemerintah untuk tidak menimbulkan keramaian. Tentu, ibunya yang super galak ini menolak keras-keras permintaan anaknya dan bilang, “Sumber keuangan keluarga arep mbok tutup? Dan anakku sekarang sedang dipecat mbek klubnya? Yungalah tulung, Gusti!”

Ishizaki dengan kesal pun menjawab, “Healaaaah, aku itu nggak dipecat, Mbok, Simbok. Tapi kompetisi J. League lagi libur. Cepat tutup pemandian air panas ini untuk sementara. Agar tidak terjadi hal-hal yang nggak diinginkan!”

Ibunya pun kembali melawan, “Dasar anak kemakan hoaks! Mandi di kolam renang itu nggak mungkin bikin hamil! Cuma ibu-ibu halu yang memikirkan hal itu.”

Keenam, Ken Wakashimatsu dan Shun Nitta yang sibuk berguru di perguruan silat orangtua Ken. Walau berbeda tim di J.League, Ken di Nagoya Grampus dan Nitta membela Kashiwa Reysol, mereka tetap berteman akrab dan mengasah kemampuan kombinasi antara sepak bola dan silat. Dalam istirahat di hutan, Nitta pun memberanikan diri meminta bantuan Ken, “Lik Ken, mbok aku ajari ultimate wakado-ryu shootoooo~”

BACA JUGA Daripada Coach Kira, Tsubasa Cocoknya Dilatih oleh Sajuri Sahid Saja! dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version