“Kipas angin muter-muter, kipas angin muter-muter, kipas angin… muter… muter…,” begitulah lirik singkat sekaligus lirik full lagu “Kipas Angin” dari band Fisip Meraung. Lagu tersebut mengisahkan tugas kipas angin, ya muter. Kenyataannya, riwayat hidup kipas angin tidak sesederhana berputar lalu menghasilkan angin dan perlahan mengusir rasa gerah, justru sering kali mendatangkan rasa kesal karena tidak berfungsi seperti di lagu tersebut. Ada kalanya kipas angin bosan jadi kipas angin, dan bukannya gerah hilang, malah bikin tambah gerah.
Lahir di negara tropis seperti Indonesia serta tidak dibekali dengan kemampuan membeli AC, membuat saya paham betul tabiat-tabiat menyebalkan kipas angin. Apalagi ketika menjadi anak kos dan saya memutuskan membeli kipas second dari Pasar Klitikan (pasar barang bekas), membuat saya terbiasa dengan hal-hal menyebalkan itu.
Sekalipun membeli dalam keadaan baru, tetap saja akan menua dan hal-hal menyebalkan itu datang (kalau yang ini tentang kipas di rumah). Banyak cerita menyebalkan kipas angin di kehidupan saya. Akan saya rangkum hal menyebalkan atau bisa disebut dengan kerusakan yang sering terjadi pada kipas angin, tentu dari sudut pandang manusia biasa atau manusia yang awam dari dunia mesin.
#1 Baling-baling tidak langsung berputar
Tanda-tanda kipas angin mulai memasuki usia senjanya, yaitu baling-baling kipas tidak langsung berputar ketika kita menyalakannya. Sering kali hal ini diakali dengan kita memutarnya sendiri, atau istilah kerennya harus dipancing dulu. Beberapa orang malah berdamai dengan cara melepas penutup depannya, agar kalau mau menggerakan baling-balingnya bisa langsung dengan tangan tanpa perantara lainnya. Meskipun jelas, hal ini sangat berbahaya terutama ketika kipas dalam keadaan menyala.
#2 Kepala gedek
Kebanyakan kipas memiliki dua mode, yaitu mode fix atau tetap dan mode berputar atau menoleh ke kanan dan ke kiri. Mode berputar ini sering dipakai untuk menyebarkan angin agar tidak berpusat pada satu titik. Semakin tua, ada kalanya kipas lelah untuk menoleh ke kanan dan ke kiri. Pada tingkatan yang lebih lanjut bukan hanya gedek, tetapi juga macet total. Sehingga hanya tersisa mode fix, dan cara berdamainya ya tinggal menikmati satu mode itu saja.
#3 Kipas angin berisik
Hal yang satu ini sebenarnya kipas angin tetap berfungsi sebagaimana kipas angin. Sayangnya, bunyi berisik yang biasanya dihasilkan dari baling-baling dan poros kipas ini teramat mengganggu. Beberapa orang yang malas memperbaikinya biasanya punya cara berdamai dengan cara mengganjal bagian depan atau bagian belakangnya.
#4 Tombol speed rusak
Beberapa tombol speed rusak dan ketika ditekan tidak menjalankan sebagaimana fungsinya. Di kasus lain, sering kali tombol speed macet dan tidak mau kembali keluar ketika ditekan. Semakin menyebalkan, selain karena tidak bisa memutar kipas sesuai dengan keinginan, lebih lagi kalau kita harus repot-repot menyalakan dan mematikan secara manual bolak-balik ke colokan.
#5 Tidak berputar dan berdengung
Kerusakan ini hampir mirip dengan kipas yang harus dipancing tadi, sayangnya karena salah paham tersebut beberapa orang melakukan treatment yang sama yaitu dengan cara memancing baling-baling secara manual menggunakan tangan. Kerusakan satu ini yang juga membuat beberapa pengguna yang awam dengan mesin angkat tangan karena inilah satu-satunya cara berdamai paling baik. Atau sebagian ngeyel seolah-olah seperti tukang service handal dan mencoba membongkarnya. Hasilnya, sebagian besar hanya sanggup bongkar, bongkar aja alias zonk.
#6 Kepala kipas yang kendor
Kerusakan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kerusakan non teknis, karena sejatinya kipas tetap beroperasi pada fungsinya. Meskipun jelas, tetap saja memaksa pengguna kipas tidak menyalakan mode berputar atau menolehnya. Beberapa orang berdamai dengan cara mengganjel bagian kepala dengan berbagai macam benda seperti kaleng wafer hingga benda-benda lainnya.
Saran saya, jika kipas mulai memperlihatkan tanda-tanda tersebut, lebih baik tanyakan dan bawa pada ahlinya. Atau berdamai selagi kipas masih sanggup berputar walau tidak secara total. Pasalnya, pengalaman saya banyak sekali orang awam yang meremehkan kerusakan-kerusakan tersebut dan membongkarnya sendiri. Hal ini justru membuat kipas semakin terbengkalai dan menambah kerusakan pada kipas.
BACA JUGA 6 Cara untuk Menghilangkan Hawa Dingin ala Orang Zaman Dulu dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.