Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Hak Assassin Manusia

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
4 September 2022
A A
Hak Assassin Manusia

Hak Assassin Manusia (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tahu kalian sedang marah-marah perkara BBM naik, tapi saya ingin ingatkan kalian, kalau negara kita masih punya satu drama konyol lagi: Putri Candrawati tidak ditahan karena alasan kemanusiaan.

Benar, ada pelaku kejahatan yang tidak ditahan karena alasan kemanusiaan. Negara, sekali lagi, berpihak pada orang yang punya kekuatan. Banyak orang yang punya kondisi yang sama, namun mereka tidak mendapat perlakuan yang sama.

Saya tak tahu dan sepertinya tak ingin tahu apa yang mendasari mereka hingga mengeluarkan keputusan seperti itu. Tapi, sudah jelas bahwa ini adalah masalah perlakuan yang berbeda. Putri Candrawati, pasti punya privilese tertentu hingga dia dapat keistimewaan ini.

Ya seperti yang saya bilang di atas, ada (dan banyak) yang punya kondisi yang sama, tapi tak dapat perlakuan yang sama.

Tiba-tiba saja, hak asasi manusia dan kemanusiaan dibicarakan begitu merdu dan detil ketika Putri Candrawati terkena kasus ini. Pada waktu lain, ketika rakyat diinjak-injak,   “diserang”, demo mahasiswa dibalas gas air mata, kemanusiaan jadi bahasan yang amat tabu.

Saya jadi berpikir, apakah harus punya posisi penting agar dianggap manusia?

Logikanya, selalu lebih banyak orang yang biasa-biasa saja ketimbang yang punya pangkat dan kedudukan. Orang-orang ini, jika kemanusiaannya tak dianggap, saya jadi ngeri membayangkannya. Bahwa ratusan juta manusia di negara ini, tak lebih dari pohon pisang. Ketika mereka terkena kasus, mereka tak akan dapat perlakuan yang “manusiawi”.

Saya ngeri juga melihat ada orang seperti Putri Candrawati. Dia bisa melenggang meski terjerat kasus. Tak perlu susah-susah memikirkan betapa beratnya konsekuensi atas perbuatan yang ia tanggung. Padahal kasus yang menjeratnya juga bukan main-main, terlebih sampai bikin senegara naik pitam.

Baca Juga:

Pelarangan Pernikahan Beda Agama oleh Mahkamah Agung: Negara kok Ngatur Rakyatnya Mau Nikah sama Siapa, Nggak Sekalian Dijodohin?

Drama Akhirnya Berakhir, Ferdy Sambo Divonis Mati!

Orang-orang dengan “kartu bebas penjara” ini amat berbahaya. Sebab, menunggu waktu saja sampai semua jadi korban. Toh, konsekuensi tak berlaku untuknya. Dan itu diperlihatkan secara terang-terangan.

Negara macam apa yang bisa memberikan “kartu bebas penjara”? Yak betul, negara yang gagal.

***

Sedari kecil, kita diajari tiap hari tentang betapa pentingnya berbuat baik dan mengerikannya konsekuensi atas perbuatan buruk yang kita lakukan. Agama mengenalkan neraka, negara mengenalkan hukum. Tidak ada yang menyenangkan dari konsekuensi atas hal buruk. Tak ada yang gagal bikin kita bergidik.

Lalu, makin dewasa, kita tahu bahwa kodrat manusia itu berbuat baik. Tak perlu diberi ketakutan akan konsekuensi pun, kita tahu bahwa hal-hal seperti membunuh, mencuri, merampok, itu salah. Kita menyakiti manusia lain, dan itu salah.

Ajaran-ajaran dan keyakinan tersebut, kita pegang, demi dunia yang ideal. Meski tak ada yang ideal, setidaknya bisa menekan hal-hal buruk.

Lalu, entah bagaimana, tiba-tiba kita diperlihatkan ada manusia yang kebal konsekuensi. Bukan nabi, bukan reinkarnasi dewa, bahkan tak punya kekuatan super, tapi kebal konsekuensi. Alasannya? Menghormati ia sebagai manusia dan kemanusiaan.

Manusia tersebut, mengkhianati apa-apa yang kita yakini. Bahwa menyakiti sesama itu buruk. Bahwa membunuh itu adalah tindakan yang salah. Bahwa melanggar hukum, itu mencederai keyakinan tentang negara yang aman. Manusia tersebut, melenggang bebas, masih bisa menyesap kopi di luar sana.

Ketika konsekuensi tak berlaku, ketika hukum hanya dianggap sebagai hal lucu, hanya menunggu waktu akan terjadi kekacauan. Ketakutan-ketakutan jadi terasa nyata. Bahwa negara tak lagi berpihak pada rakyat, bahwa negara hanya ramah pada orang berpangkat terlihat amat nyata.

Dan sepertinya kita harus mulai menerimanya dan berjaga diri. Sebab, di luar sana, (sepertinya banyak) manusia kebal konsekuensi dan punya hak yang tak bisa dipegang rakyat kebanyakan, yaitu hak assassin manusia.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Harga BBM Naik, Dana Pensiun Diubah, Istri Ferdi Sambo Tak Ditahan tapi Rakyat yang Kudu Memahami

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2022 oleh

Tags: ferdy sambohak asasi manusiakebal hukumpelakuputri candrawatitersangka
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Drama Akhirnya Berakhir, Ferdy Sambo Divonis Mati!

Drama Akhirnya Berakhir, Ferdy Sambo Divonis Mati!

13 Februari 2023
fakultas hukum klitih MOJOK

Kok Bisa Bela Diri dari Klitih Malah Kita yang Jadi Tersangka?

18 Agustus 2020
Kalian Marah Teman Kalian Jadian sama Mantan Pacar? Ra Mashok! pernikahan beda agama

Pelarangan Pernikahan Beda Agama oleh Mahkamah Agung: Negara kok Ngatur Rakyatnya Mau Nikah sama Siapa, Nggak Sekalian Dijodohin?

1 Agustus 2023
pemuka agama penyimpangan borok mojok

Borok Pemuka Agama Lain Tidak Perlu Dicari

2 Oktober 2020
Djoko Tjandra Jokowi MOJOK.CO

Adu Sakti Djoko Tjandra vs Joko Widodo

12 Juli 2020
Provinsi Jambi (Shutterstock.com) artis

Provinsi Jambi, Provinsi Medioker yang Menyimpan “Dosa”

2 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.