Haikyuu! merupakan salah satu anime bergenre sport favorit saya bersama Diamond no Ace dan Kuroko no Basuke. Tetapi, Haikyuu! punya tempat tersendiri di hati saya karena ia tidak hanya menyajikan suatu cerita yang keren dengan plot yang solid. Anime ini juga berhasil membuat saya yang sudah mulai kehilangan arah untuk menjadi atlet profesional untuk “kembali”. Kembali ke dunia dimana hari-hari saya dipenuhi dengan latihan, latihan, dan latihan. Sialnya, ini sangat menyebalkan.
Dari sejak saya SD hingga SMA saya berkeinginan untuk menjadi atlet profesional. Lebih tepatnya, pesepakbola profesional. Ini bukan cuma ucapan yang muncul dari seorang anak SD yang ditanya cita-cita lalu menjawab dengan ala kadarnya, melainkan mimpi yang saya jahit sedari saya kecil. Saya mulai menekuni bidang sepak bola ketika masuk ke salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB) di daerah Rancaekek. Saat itu, saya masih kelas 5 SD. Saya ingat betul hal pertama yang bikin saya kepincut buat main bola adalah tatkala saya melihat permainan tiki-takanya Barcelona dan Lionel Messi di televisi.
Setelah itu, saya juga melanjutkan karier sepak bola amatir saya di SMP hingga SMA. Ini merupakan pengalaman yang menurut saya sangat berharga. Menghabiskan waktu pulang sekolah dengan kawan-kawan sambil berlatih di lapangan sepak bola selalu menjadi hal yang menyenangkan. Saya pun, bisa dibilang, cukup piawai dalam memainkan bola (ini sombong ya!), hampir di setiap pertandingan saya selalu diturunkan dalam starting line-up. Bahkan, saya selalu bangun pagi lebih awal untuk bisa jogging dulu sebelum berangkat sekolah. Ini hampir saya lakukan tiap hari. Mirip-mirip Hinata lah wkwkwk.
Pada akhirnya, saya berhenti melanjutkan karier sepak bola tepatnya setelah lulus SMA dan mulai memasuki masa kuliah. Banyak faktor yang membuat saya sulit untuk bisa bertarung lagi. Pertama, saya punya cedera yang waktu penyembuhannya lama. Kedua, saya nggak bisa bagi waktu antara kuliah atau lanjut sepak bola. Di satu sisi, terbesit keinginan untuk kembali merumput, di sisi lain, saya juga nggak bisa begitu saja meninggalkan bangku kuliah karena mau nggak mau saya harus menyelesaikan apa yang saya mulai (ceilah!).
Kebiasaan-kebiasaan produktif seperti latihan mandiri, jogging sehabis sholat subuh pun sirna seketika saat saya masuk dunia kampus. Boro-boro jogging pagi atau latihan mandiri, buat bangun aja udah males. Saya pun berujung menjadi orang kayak Tsukishima di anime Haikyuu!. Nggak ada niat, semangat, atau tekad yang bisa bikin saya lebih bergairah. Walaupun saya tetap main bola di UKM kampus, rasanya jelas berbeda ketika saya menjadikan sepak bola sebagai tujuan utama. Ibaratnya, main di UKM kampus mah cuma selingan doang lah. Hingga akhirnya saya menonton (ulang) anime Haikyuu! yang penuh kata-kata motivasi sastrawi itu!
Oke, ini mungkin terlalu lebay. Haikyuu! adalah anime yang menceritakan olahraga voli. Sedangkan saya bermain di bidang sepak bola. Memang nggak nyambung sama sekali dan memang nggak perlu disambungkan. Saya nggak ada niatan buat jadi pemain voli pula. Itu jelas. Hanya saja, setiap kalimat yang diucapkan oleh karakter-karakter yang ada di anime ini entah kenapa membangunkan kembali cita-cita yang sudah saya kubur dalam-dalam. Mungkin karena saya terjun langsung di bidang olahraga kali, ya.
Melihat Hinata yang pantang menyerah di situasi sesulit dan sekeras apa pun selalu berhasil bikin saya merinding. Pribadinya yang haus akan kemenangan serta determinasinya untuk selalu memperbaiki diri seolah mencambuk diri saya untuk segera mengadopsi nilai-nilai hidup yang dianut karakter utama ini. Tapi, meskipun saya menggebu-gebu, saya tetap sadar akan realitas hidup yang sebenarnya.
Saya adalah mahasiswa semester tiga dengan tugas yang menumpuk. Impian untuk menjadi atlet memang keren dan jika memungkinkan, saya ingin melanjutkannya. Sayangnya, saya ada di dunia nyata yang, mau tidak mau, mengharuskan saya untuk berkompromi dengan mimpi. Meskipun harus diakui sehabis nonton Haikyuu! semangat saya untuk menjadi atlet seolah terpenuhi dan terisi kembali. Sialan, saya nggak Hinata banget kalau sampai mikir gini hahaha. Menyebalkan sekali.
Terlepas dari itu, meskipun menyebalkan, pujian setinggi langit harus saya sampaikan pada Haruichi Furudate yang bisa membuat suatu karya inspirasional. Nilai-nilai hidup di anime ini benar-benar bikin saya pengin kembali berlatih keras seperti dulu, walau itu angan-angan sesaat saja.
Sumber gambar: YouTube The TV Regent
BACA JUGA Setelah Banyak Kekecewaan, Melihat Politisi Baik Rasanya Aneh dan tulisan Raihan Rizkuloh Gantiar Putra lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.