Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Nasib Guru Les di Kampung Serba Salah. Bayarannya Seret, Mau Menagih Sungkan

Ana Khoirun Nisa oleh Ana Khoirun Nisa
4 Februari 2024
A A
Nasib Guru Les di Kampung Serba Salah. Bayarannya Seret, Mau Menagih Sungkan Mojok.co

Nasib Guru Les di Kampung Serba Salah. Bayarannya Seret, Mau Menagih Sungkan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di kota-kota besar, guru les menjadi pekerjaan yang cukup menjanjikan. Setidaknya bisa menjadi tambahan pendapatan yang lumayan selain menjadi guru di sekolah. Namun, semua itu berbeda ketika menjadi guru les di kampung saya. 

Saya mendirikan tempat les bukan tanpa tujuan. Selain ingin membuat suasana rumah tambah ramai, saya ingin mencari tambahan dana untuk kebutuhan hidup. Sejak awal mendirikan tempat les, saya menyadari menjadi guru les di kampung bukanlah sumber pendapatan yang menjanjikan. Bukannya pesimis, tapi saya tahu betul karakter orang-orang di kampung. Mereka terbiasa menggampangkan dan kurang menghargai. 

Guru les di kampung bayarannya seret

Saya sudah menyelenggarakan pertemuan bersama orang tua anak-anak yang ingin menjadi murid les. Isi pertemuan itu membahas peraturan, jadwal, dan biaya les. Semuanya setuju, tapi penerapannya jauh dari kesepakatan. 

Setelah berjalan berapa waktu, mayoritas murid les yang saya ajar tidak melakukan kewajibannya. Apalagi persoalan biaya, hanya 2 dari 25 murid yang sudah melunasi biaya. Padahal dilihat dari nominalnya, biaya les di tempat saya sangatlah terjangkau. Apalagi dibandingkan dengan uang jajan mereka.

Entah apa yang membuat mereka tidak segera melunasi biaya. Dari luar kondisi ekonominya tampak baik-baik saja. Pikiran buruk saya, mereka memang tidak menghargai proses belajar informal seperti tempat dan guru les. Segala sesuatu terkait hal ini menjadi nomor dua, termasuk biayanya.

Rasanya saya ingin langsung menegur mereka yang belum membayar. Namun, setelah saya pikir panjang, hal itu hanya akan berdampak negatif pada diri sendiri. Apalagi ini di kampung, merekalah satu-satunya pangsa pasar saya. Bukan tidak mungkin teguran bisa berdampak panjang pada keberlangsungan tempat les ini. 

Saat ini saya hanya berharap hati para orang tua murid les ini terketuk dan segera membayar kewajibannya. Apalagi baru minggu lalu saya mengingatkan untuk segera melunasi tunggakan. Saya berharap para orang tua menyadari kalau tempat les butuh biaya operasional dan gurunya sudah mencurahkan tenaga dan waktu untuk mengajar para murid. 

Mengajar anak tetangga perlu kesabaran ekstra

Kerja apapun itu pasti melelahkan, begitu juga seorang guru. Namun di antara pekerjaan guru, saya merasa guru tingkat dasar seperti TK dan SD adalah yang paling menguras dari sisi tenaga. Menjelaskan materi perlu suara keras diiringi dengan nada yang ramah dan enak didengar. 

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Itulah yang saya rasakan di depan anak TK dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) . Jumlah murid dalam ruangan tidak sampai 10 orang sih, tapi tetap saja kerepotan. Saya tetap harus mengajar murid secara satu per satu hingga benar-benar paham, tidak bisa bersamaan. Hal serupa yang saya rasakan ketika mengajar murid-murid les. Jumlahnya memang nggak banyak, tapi saya harus satu per satu memastikan mereka paham. Mengajar selama satu jam serasa tiga jam.

Bukan hanya lelah mengajar les, saya juga harus menghadapi para orang tua dengan beragam permintaan dan tuntutan tempat les bisa ini-itu. Sudah begitu membayarnya telat lagi. Aduh ada-ada saja. 

Menjadi guru les memang pilihan saya, tapi saya tidak menyangka jalannya akan seterjal ini. Walau begitu, di hadapan para murid les, sebisa mungkin saya mengajar dengan profesional. Entah orang tuanya sudah memenuhi kewajiban atau belum, mereka tetap harus mendapat ilmu terbaik dari saya. 

Penulis: Anna
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Guru Bimbel, Profesi Paling Pengertian di Dunia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2024 oleh

Tags: biaya lesguruguru leskamlungmurid lestempat les
Ana Khoirun Nisa

Ana Khoirun Nisa

Dosen masa depan.

ArtikelTerkait

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

4 September 2025
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

30 Juli 2022
Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

24 September 2025
Dilema Punya Cita-cita Menjadi Guru Pilih Guru Negeri atau Guru Swasta Terminal Mojok

Dilema Punya Cita-cita Menjadi Guru: Pilih Guru Negeri atau Guru Swasta

1 Maret 2021
Ironi Profesi Guru: Mengajar Anak Orang Sampai Pintar, tapi Anak Sendiri Nggak Diperhatikan Mojok.co

Ironi Profesi Guru: Mengajar Anak Orang Sampai Pintar, tapi Anak Sendiri Nggak Diperhatikan

17 Mei 2024
guru bukan pegawai IT mojok

Menguasai IT Perlu, tapi Tugas Guru Bukan Itu

22 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.