7 Penyebab Gresik Semakin Sumpek

7 Penyebab Gresik Semakin Sumpek

7 Penyebab Gresik Semakin Sumpek (Unsplash.com)

Siapa yang tak kenal Kabupaten Gresik? Selain dikenal dengan adanya dua makam Wali Songo, yaitu Sunan Giri dan Sunan Malik Ibrahim, Gresik juga dikenal sebagai kota industri. Harus kita akui, kabupaten ini memang memiliki potensi alam dan ekonomi yang cukup besar. Sayangnya, semakin ke sini, Gresik terasa semakin sumpek dan hal ini cukup menjadi perhatian masyarakat. Berikut beberapa penyebab Gresik terasa semakin sumpek.

Pertumbuhan penduduk yang cepat

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Gresik cukup cepat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan akan lahan dan fasilitas publik yang kemudian memicu pembangunan infrastruktur yang besar dan kompleks. Sayangnya, pembangunan ini nggak selalu diimbangi dengan peningkatan kualitas lingkungan dan pelayanan publik. Sehingga kepadatan penduduk tinggi dan muncul berbagai masalah sosial.

Ketergantungan pada sektor industri

Kabupaten Gresik merupakan salah satu kawasan industri penting di Jawa Timur dengan UMK sebesar Rp4.522.030 per bulan. UMK ini menjadi yang tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Maka tak heran kalau banyak yang merantau ke Kota Santri.

Pada tahun 2016, jumlah jumlah industri di Kabupaten Gresik mencapai 6.653. Industri ini terdiri dari industri kecil, industri menengah, maupun industri besar. Ketergantungan pada sektor industri ini menyebabkan tingginya polusi udara dan pencemaran lingkungan, yang kemudian memicu berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Selain itu, sektor industri juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga jika ada perubahan dalam sektor ini, maka Kabupaten Gresik dapat merasakan dampaknya.

Kualitas infrastruktur buruk

Meskipun Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten penting di Jawa Timur, kualitas infrastruktur di daerah ini masih cukup buruk. Beberapa jalan raya utama dan jembatan yang penting sering kali rusak dan nggak terawat dengan baik. Akibatnya, terjadi kemacetan dan sulitnya akses transportasi publik. Selain itu, terdapat masalah dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang masih kurang memadai, sehingga memicu meningkatnya angka kemiskinan dan ketidakmerataan pembangunan.

Baca halaman selanjutnya

Kurangnya ruang terbuka hijau…

Kurangnya ruang terbuka hijau

Kabupaten Gresik juga terkenal dengan minimnya ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau di sini bisa dihitung dengan jari. Bahkan 10 jari terlalu banyak untuk menghitung jumlah ruang terbuka hijau di sini.

Beberapa kecamatan di Gresik bahkan nggak memiliki ruang terbuka hijau. Satu-satunya ruang terbuka hijau yang bisa dibanggakan warga hanya alun-alun kota yang lagi-lagi sumpek. Alun-alun terasa semakin sempit dengan adanya bangunan Islamic Center di tengah yang menuai protes dari beberapa pihak di awal pembangunannya. Minimnya ruang terbuka hijau juga menyebabkan warga sulit mencari tempat berolahraga dan kurangnya tempat bermain bagi anak-anak.

Kurangnya kesadaran lingkungan

Kurangnya kesadaran lingkungan di masyarakat juga menjadi penyebab Kabupaten Gresik terasa semakin sumpek. Banyak warga yang nggak memahami pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam. Selain itu, kurangnya kesadaran juga menyebabkan warge cenderung kurang peduli dengan masalah sosial

Banyaknya pendatang

Sebagai kota industri, wajar kalau Gresik menjadi tujuan para pemburu rupiah di Jawa Timur. Bahkan orang dari luar Jawa Timur dan Pulau Jawa banyak yang merantau dan mengadu nasib ke sini. Hal ini menyebabkan semakin padatnya populasi di sini

Macet

Ini adalah hal yang paling terasa ketika memasuki Gresik. Kemacetan terjadi di mana-mana, apalagi di jam-jam berangkat atau pulang kerja. Hal ini diperparah dengan banyaknya truk-truk monster (dump truck, kontainer, dan sejenisnya) yang nggak mengenal waktu untuk melintas. Hampir setiap hari ada saja titik kemacetan yang terjadi di kabupaten ini. Misalnya di perempatan Legundi yang menjadi perbatasan antara Gresik dan Sidoarjo, perempatan Terminal Bunder, Jalan Duduksampeyan, dan di Tugu Manyar..

Itulah beberapa penyebab Gresik terasa semakin sumpek. Untuk mengatasi hal ini, perlu ada upaya baik dari pemerintah maupun warga. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih ketat terhadap industri dan membangun fasilitas umum yang lebih baik di sini.

Penulis: Mohammad Khabib
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Di Gresik, Sarung BHS Seperti Nggak Ada Harganya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version