Kurangnya ruang terbuka hijau
Kabupaten Gresik juga terkenal dengan minimnya ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau di sini bisa dihitung dengan jari. Bahkan 10 jari terlalu banyak untuk menghitung jumlah ruang terbuka hijau di sini.
Beberapa kecamatan di Gresik bahkan nggak memiliki ruang terbuka hijau. Satu-satunya ruang terbuka hijau yang bisa dibanggakan warga hanya alun-alun kota yang lagi-lagi sumpek. Alun-alun terasa semakin sempit dengan adanya bangunan Islamic Center di tengah yang menuai protes dari beberapa pihak di awal pembangunannya. Minimnya ruang terbuka hijau juga menyebabkan warga sulit mencari tempat berolahraga dan kurangnya tempat bermain bagi anak-anak.
Kurangnya kesadaran lingkungan
Kurangnya kesadaran lingkungan di masyarakat juga menjadi penyebab Kabupaten Gresik terasa semakin sumpek. Banyak warga yang nggak memahami pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam. Selain itu, kurangnya kesadaran juga menyebabkan warge cenderung kurang peduli dengan masalah sosial
Banyaknya pendatang
Sebagai kota industri, wajar kalau Gresik menjadi tujuan para pemburu rupiah di Jawa Timur. Bahkan orang dari luar Jawa Timur dan Pulau Jawa banyak yang merantau dan mengadu nasib ke sini. Hal ini menyebabkan semakin padatnya populasi di sini
Macet
Ini adalah hal yang paling terasa ketika memasuki Gresik. Kemacetan terjadi di mana-mana, apalagi di jam-jam berangkat atau pulang kerja. Hal ini diperparah dengan banyaknya truk-truk monster (dump truck, kontainer, dan sejenisnya) yang nggak mengenal waktu untuk melintas. Hampir setiap hari ada saja titik kemacetan yang terjadi di kabupaten ini. Misalnya di perempatan Legundi yang menjadi perbatasan antara Gresik dan Sidoarjo, perempatan Terminal Bunder, Jalan Duduksampeyan, dan di Tugu Manyar..
Itulah beberapa penyebab Gresik terasa semakin sumpek. Untuk mengatasi hal ini, perlu ada upaya baik dari pemerintah maupun warga. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih ketat terhadap industri dan membangun fasilitas umum yang lebih baik di sini.
Penulis: Mohammad Khabib
Editor: Intan Ekapratiwi