Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Gonggong: Kuliner Khas Kepulauan Riau yang Wajib Dicoba

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
5 Desember 2021
A A
gonggong
Share on FacebookShare on Twitter

Waktu kali pertama datang ke Batam saya pernah diajak seorang kawan buat mencicipi makanan khas yang cukup populer di sana, yaitu gonggong. Awalnya saya dibuat terkaget-kaget dan langsung merepet sama kawan saya itu, “Ya kali saya diajakin makan makan daging anjing!”. Namun, kawan saya itu justru ketawa terbahak-bahak ketika tahu saya mengira bahwa gonggong itu adalah daging anjing.

Secara manusiawi ketika mendengar kata “gonggong” tentu yang ada di pikiran adalah suara gonggongan anjing. Jadi saya nggak salah juga kan ya kalau mengira bahwa gonggong itu anjing. Kecuali para penikmat drama Korea, mungkin di benak mereka yang terbayang wajah tampan Gong Yo.

Pada akhirnya ternyata saya salah kaprah, gonggong yang dimaksud oleh orang Batam ini adalah hewan semacam siput laut yang hanya hidup di perairan Kepulauan Riau. Bisa dibilang hewan  ini merupakan hewan endemik. Kalau dalam pergaulan bahasa anak biologi menyebut si gonggong ini dengan sebutan Laevistrombus Canarium, yang mana masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan rumpun mollusca.

Meski gonggong ini merupakan siput laut, tapi bentuk dari siput ini tidak seperti si Gary, hewan peliharaan SpongeBob. Tapi, bentuknya lebih seperti telepon di rumah SpongeBob yang berbentuk keong.

Di Batam sendiri kuliner ini merupakan makanan primadona yang bisa dijumpai di hampir warung atau restoran seafood. Untuk satu porsi, harganya sekitar 60-100 ribu. Tergantung di mana kita makan. Kalau kita hanya makan di warung-warung seafood pinggir jalan, maka harganya sekitar 60-70 ribu. Sedangkan kalau sudah masuk restoran seafood gitu harganya kisaran 100 ribu-an. Jika ingin membeli gonggong mentah, di sini juga ada. Di pasar tradisional biasanya dibandrol dengan harga 30-40 ribu untuk per kilonya.

Pengolahannya sendiri cukup mudah sekali. Hanya cukup direbus tanpa diberi bumbu apa-apa, tapi ada juga sebagian yang menambahkan bawang putih dan garam. Cara makan kuliner ini menggunakan tusuk gigi bagian dalamnya, dicongkel, lalu dicocol dengan sambal. Rasanya itu sebelas dua belas dengan kerang, tapi menurut saya teksturnya lebih kenyal. Untuk sambalnya juga sesuai selera, ada yang disajikan dengan sambal ijo, sambal kacang, sambal terasi, atau sambal-sambal lainnya.

Dulu saya juga heran kenapa pengolahan kuliner ini kebanyakan hanya direbus saja, beda dengan kerang. Ternyata si gonggong ini kalau dimasak itu kayak semacam ada pasirnya. Jadi kalau mau dimasak tumis dan macam-macam olahan, biasanya dikupas dulu satu-satu dari cangkangnya. Walaupun ada juga sih yang mengolahnya langsung, tapi kebanyakan di sini cara menghidangkan kuliner ini cukup direbus dengan bumbu ala kadarnya dan disajikan bersama sambal.

Gonggong ini bisa dibilang merupakan kudapan, bukan kategori lauk pauk. Sehingga saat makan gonggong kita nggak perlu dibarengi dengan nasi. Tapi kalau ada yang makan sama nasi, juga nggak apa-apa. Sesuai selera saja, sih. Nggak ada yang melarang juga, sama kayak makan Indomie pakai nasi.

Baca Juga:

Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Overrated yang Pernah Saya Kunjungi: Bandara Internasional tapi Kayak Terminal

Tanjung Pinang, Kota yang Kelewat Slow Living: Saking Lambatnya, Bikin Kota Ini Susah Bersaing

Seperti halnya produk-produk seafood lainnya, kuliner ini juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Sehingga kalau kebanyakan makan kuliner ini juga bisa buat kepala kliyengan dan leher pegal-pegal. Terlebih yang punya alergi seafood mungkin bisa hati-hati juga. Bagi orang Kepri banyak yang percaya bahwa gonggong ini bermanfaat untuk menunjang vitalitas kaum laki-laki. Sehingga makanan ini merupakan makanan favorit bapak-bapak di sini.

Saking banyaknya olahan gonggong di setiap restoran dan warung seafood di Batam, banyak orang mengira bahwa kuliner ini merupakan makanan khas Pulau Batam. Padahal nggak juga, soalnya di Bintan, dan pulau-pulau sekitar Batam juga banyak menyediakan olahan kuliner ini.

Sebenarnya kuliner ini sendiri merupakan kuliner khas Tanjung Pinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Di sana bahkan dibuat semacam Gedung gonggong raksasa yang merupakan landmark atau ikon dari kota Tanjung Pinang. Di Tanjung Pinang juga kita bisa mendapatkan batik dengan motif dan kaus bergambar gonggong.

Kalau sedang main ke Batam, Bintan, Tanjung Pinang, dan sekitarnya nggak ada salahnya buat mencicipi kuliner lezat ini.

Sumber Gambar: alantankenghoe Wikimedia Commons

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2021 oleh

Tags: Batamgonggongriausiput
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

4 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Batam

Batam Nggak Melulu tentang Black Market dan Singapura

14 Desember 2022
4 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Batam

Batam, Kota Penuh Ambisi sekaligus Pengubur Mimpi Perantau yang Silau dengan Kemegahan

9 Agustus 2023
3 Kata yang Bikin Bingung Orang Riau yang Berada di Solo Mojok.co

3 Kata yang Bikin Bingung Orang Riau yang Berada di Solo

1 November 2024
Benarkah Harga Hape di Batam Jauh Lebih Murah? Benar, tapi...

Benarkah Harga Hape di Batam Jauh Lebih Murah? Benar, tapi…

6 Oktober 2023
Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan

Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan

26 Agustus 2023
4 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Batam

4 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Batam

20 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.