Cek kampas rem dan air radiator sebelum menjamah jalanan Gombong
Saya sarankan bagi kalian yang hendak melewati jalur ini supaya mengecek keadaan rem kendaraan. Khusus bagi mobil, kalau bisa kontrol air radiator sebelum melewati perbukitan di Gombong. Jangan sampai saat naik turun bukit mesin kepanasan karena air radiator habis.
Rem juga menjadi faktor penting saat melintasi curamnya turunan di jalan ini. Pengendara juga harus mengetahui kondisi kendaraan sebelum berkendara. Jika piringan cakram mobil sudah sangat panas, saya sarankan untuk berhenti dulu hingga piringan cakram mendingin dengan sendirinya.
Sedikit cerita, mobil bapak saya pernah mogok sekali saat melintasi jalur ini. Waktu itu mesin tiba-tiba berhenti mendadak. Untung saja saat itu mobil sedang melalui jalur yang rata, alhasil bapak hanya perlu menepikan mobil ke pinggir jalan. Bapak mengira bahwa mobil kami kecapekan setelah diajak menukik dan menuruni perbukitan di Gombong. Kebetulan ada warga yang berbaik hati untuk membantu membetulkan mobil sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan.
Melewati jalur Gombong di malam hari sama seperti uji nyali
Perlu kalian ketahui, pemandangan indah nan menawan area ini akan berubah ketika pukul 17.00 WIB. Jalanan yang mulai gelap dan penerangan yang masih minim membuat para pengendara mulai waswas. Banyak pengendara yang menghindari untuk melewati jalur ini di area malam. Selain karena jauh dari permukiman warga, jalan ini berubah menjadi sepi di malam hari.
Paman saya pernah melewati jalur Gombong pada malam hari sendirian setelah bepergian dari Kabupaten Kebumen. Sepanjang jalan, beliau hanya berpapasan dengan beberapa pengendara. Kebetulan ada satu pengendara motor di depan paman saya. Akhirnya paman memutuskan terus mengekor di belakang motor tersebut. Ternyata motor di depannya malah melaju semakin kencang. Paman saya pun menginjak pedal gas supaya nggak ketinggalan hingga lampu merah Gandulekor.
Setelah kejadian tersebut, paman baru menyadari bahwa mungkin pengendara motor di depannya juga merasa ketakutan. Mungkin saja si pengendara mengira paman saya begal, makanya dia malah memacu sepeda motornya. Padahal paman saya sendiri juga ketakutan ketika melewati jalur Gombong makanya dia mengekor sepeda motor di depannya.
Jalan Gombong kini memang sudah lebar dan mulus, namun saran saya tetap waspada saat melewati jalur ini. Kalau terpaksa berkendara di malam hari, usahakan mengajak kawan supaya kalau terjadi sesuatu di jalan kalian bisa tenang karena nggak sendirian.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jalan Wonosobo-Banjarnegara, Jalur Meresahkan yang Nggak Cocok buat Pengendara dengan Skill Sepele.