Bagi warga Banjarnegara bagian barat, tentu sudah nggak asing dengan daerah bernama Gombong. Iya, kecamatan yang berada di selatan Kecamatan Mandiraja ini menjadi jalur penghubung dari Banjarnegara menuju Kabupaten Kebumen. Bukan cuma warga Banjarnegara yang menggunakan jalur ini, warga Purbalingga juga sering melewati Gombong. Hal ini lantaran jarak yang lebih dekat menuju Kebumen kota dibandingkan harus memutar melewati Banyumas.
Akan tetapi, jalur ini boleh dibilang bukan jalur biasa. Jalan yang melintasi Waduk Sempor memiliki kontur jalan yang meliuk dan menembus perbukitan dengan pohon cemara yang tinggi besar menjulang. Bahkan jalur ini nggak cocok buat pengendara yang masih amatiran karena sangat berbahaya.
Jalan meliuk melatih skill berkendara
Setiap kali mengunjungi saudara yang bermukim di Kebumen, saya selalu melewati jalur ini. Saat melewati jalur Gombong, pengendara dari arah utara akan melewati Bendungan Kali Sapi. Dari bendungan inilah pengendara akan mulai meliuk melewati jalanan di sepanjang Jalan Raya Klampok-Gombong hinggan Jalan Sempor. Saya sendiri selalu senang mengendari jalur ini di pagi hingga sore hari.
Pemandangan yang menakjubkan di kanan dan kiri jalan memanjakan mata para pengendara yang melaluinya. Tiap kali berkendara, rasanya pengin nyanyi lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”. Jalanannya yang mulus dan lebar membuat pengendara leluasa menunggangi kuda besinya.
Akan tetapi kontur jalan yang naik turun bukit inilah ujian sebenarnya bagi para pengendara mobil dan motor. Saya juga begitu awas ketika berkendara di jalur ini. Dulu, saat jalan ini belum sebagus sekarang masih jarang bus dan truk yang melintas. Kini, karena kondisi jalan yang sudah bagus, banyak bus pariwisata dan truk besar yang melintas. Jadi, mau nggak mau pengendara harus lebih meningkatkan konsentrasinya saat melewati jalur ini.
Baca halaman selanjutnya: Jalur Gombong itu bukan jalanan, tapi arena uji nyali!