Kalau dua tulisan sebelumnya sudah membahas protagonis, rasanya nggak klop kalau belum membahas si antagonis dalam komik Detective Conan. Sekarang saya hadir kembali dalam rangka mengenai salah satu tokoh penjahat atau villain utama dari Conan alias Shinichi, yaitu Gin. Mari kita sima profil singkat dari antagonis yang keren dan cool ini.
Gin merupakan nama samaran dari salah satu kawanan hitam yang dikejar Conan dan Haibara dalam Detective Conan. Dialah yang bertanggung jawab atas mengecilnya badan Shinichi dengan obat APTX-4869. Dalam kesehariannya dia selalu ditemani bersama bawahannya bernama Vodka. Oh iya, Gin itu bukan nama aslinya, melainkan kode nama mereka saja. Siapa nama aslinya hanyalah Aoyama, asistennya, dan Tuhan yang tahu.
Buat saya, Gin ini villain yang keren banget, ketimbang villain-villain lainnya di dunia manga dan anime. Bentar, saya jelasin dulu. Sejauh ini pengalaman saya dalam membaca komik dan menonton anime, villain yang ada itu punya motif yang amat klise.
Begini. Mulanya mereka muncul dengan semua kejahatannya dan visinya yang intinya merusak semuanya. Kita awalnya timbul rasa kayak membencinya gitu. Eh tiba-tiba seiring berjalannya alur, si antagonis ini ternyata memiliki alasan tersendiri yang sangat melenceng dari visi jahatnya. Misalnya masa lalunya yang mulanya orang baik atau dia sebenarnya melakukan hal baik di balik tindakan jahatnya. Atau malah paling parah: menye-menye. Akhirnya kita justru luluh dengan antagonis ini dan menyukainya.
Mau contoh? Uchiha Madara, Sosuke Aizen, Tomura Shigaraki, Juha Bach, dan paling fenomenal, Obito, adalah contoh villain terkenal yang klise.
Apakah itu salah? Tidak sebenarnya. Namun feel dari karakter jahat ini jadi berkurang. Lagian, jadi jahat karena alasan menye-menye tuh aneh serius. Syukurlah, referensi ini nggak berlaku buat Gin!
Dari awal kemunculannya di Detective Conan saja, kita sudah dapat banget vibes antagonis yang kuat: benar-benar jahat dan tanpa belas kasihan. Gin ditunjukkan sebagai sosok kawanan hitam yang cerdas, kuat, dan tidak memiliki rasa ragu dalam menghabisi lawannya. Selain itu dia juga memiliki kharisma yang luar biasa. Dapat kita lihat di sepanjang chapter, lawan selalu terintimidasi saat berkomunikasi dengan Gin.
Sejauh ini pula, belum ada background story atau flashback tentang Gin yang ditampilkan dalam Detective Conan. Atau memang sengaja tak diciptakan, karena mungkin Aoyama pengin memberi vibes “some people just want to watch the whole world burn”.
Aoyama juga berhasil dalam membuat antagonis yang nggak sekadar jahat saja. Sejauh ini, kemampuan deduksi Gin bisa dibilang setara dengan Conan. Setiap langkah targetnya dapat diperkirakan dengan akurat oleh Gin. Meski ada beberapa kasus di mana dia salah menargetkan orang, namun analisisnya luar biasa.
Bukan dari internal saja, secara eksternal pun Gin sudah sangat antagonis banget! Penampilannya yang berambut kuning panjang, jas berwarna hitam, topi hitam, dan membawa pistol hitam, bikin kita merasa vibes jahatnya kuat banget. Saya curiga jangan-jangan singletnya juga berwarna hitam. Kemudian tatapan matanya yang tajam dan dingin juga menambah pesona antagonis yang garang.
Kemunculan Gin juga bisa dibilang jarang banget. Tapi, sekalinya dia muncul, Conan akan terintimidasi dan tertekan. Seperti yang sudah disebutkan, Gin itu pintar dan mungkin saja punya kemampuan sekelas Conan, bahkan lebih. Buat saya, villain yang jarang nongol tapi pas nongol langsung menekan protagonis kayak gini yang keren.
Ya daripada villain sering nongol tapi ujung-ujungnya cuma jual cerita masa lalu ya mending skip saja sih.
Bisa dibilang, Gin ini adalah salah satu villain paling misterius, lengkap, jahat, dan anti-klise. Villain jenis ini, jelas beda dengan yang kita temui kebanyakan. Jadi, kalau diminta menyebutkan villain mana yang paling keren, jawaban saya jelas.
Gin lah, masak Eren.
Sumber gambar: Detective Conan Wiki
Penulis: M. Guntur Rahardjo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kogoro Mouri dan Eri Kisaki, Pasutri yang Sebetulnya Uwu Banget