Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gerbang Tol Kota Pekalongan, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Pekalongan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
27 Oktober 2025
A A
Gerbang Tol Kota Pekalongan, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Pekalongan

Gerbang Tol Kota Pekalongan, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Pekalongan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemuda di Pekalongan itu emang unik. Alih-alih nongkrong di alun-alun, mereka milih nongkrong di gerbang tol Kota Pekalongan. Gerbang tol, Lur!

Alun-alun menjadi landmark utama setiap kota ataupun kabupaten di Indonesia. Kalau pagi, alun-alun biasanya ramai dengan mereka yang sedang jogging ataupun cari sarapan. Ketika siang, alun-alun mungkin sedikit lengang. Tapi begitu sore menjelang, alun-alun kembali ramai jadi tempat nongkrong tua dan  muda.

Di Kota Tegal, misalnya. Sejak sore hingga malam hari, alun-alunnya tak pernah sepi. Apalagi kalau malam minggu. Beuh, ramenya nggak umum. Itu alun-alun kondisi biasa, ya. Maksud saya, lagi nggak ada event apa pun. Kalau ada event, jangan ditanya ramainya kaya apa. Sesek burek, Lur.

Saya akhirnya mikir kalau alun-alun di kota lain pun akan demikian. Tapi ternyata saya salah besar. Saat ke Pekalongan beberapa waktu lalu, saya menemukan fenomena yang cukup unik. Anak-anak muda Pekalongan bukan nongkrong di alun-alun, tapi di jalan masuk pintu masuk tol. Iya, jalan masuk pintu tol!

Keunikan gerbang tol kota Pekalongan

Bagi kalian yang belum pernah melintas di gerbang tol kota Pekalongan, mungkin agak susah membayangkan konsep nongkrong di jalan masuk pintu tol. Kok bisa? Bukannya jalan masuk pintu tol ini hanya bisa dilewati oleh mobil yang mau melaju ke jalan tol? Tapi, semua itu tidak mustahil ketika yang kita bicarakan adalah jalan pintu masuk tol kota Pekalongan.

Jalan pintu masuk tol Kota Pekalongan memang unik. Pertama, soal jarak antara gerbang tol dan jalan utamanya yang cukup jauh, yaitu sekitar 2 KM, bahkan mungkin 3 KM. Padahal, biasanya jalan menuju gerbang tol tidak sepanjang itu.

Keunikan lainnya, sepanjang dua KM itu, jalanan menuju gerbang tol ini menyatu dengan jalan desa. Jadi, di kanan kiri jalan tol yang mulus itu masih ada jalur kecil, sekitar 1,5 meter untuk lewat motor warga. Nah, di samping jalur motor itu, ada trotoar. Trotoar inilah yang dimanfaatkan pedagang untuk berjualan kopi dan aneka camilan.

Ngopi sambil menikmati pemandangan

Menariknya, hampir semua pedagang sudah menyiapkan kursi-kursi kecil untuk duduk pembeli. Kursi tersebut ditata menghadap ke arah sawah. Yes, betul, sawah. Itulah keunikan lain dari jalan masuk menuju gerbang tol Kota Pekalongan. Jadi, anak-anak muda yang nongkrong di sana bisa ngopi sambil memandangi hamparan sawah yang luas dan langit yang berubah warna pelan-pelan.

Baca Juga:

Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan

Bepergian Solo-Jogja Lebih Nyaman Naik Motor daripada KRL yang Penuh Sesak

Kebetulan, saya keluar dari gerbang tol Kota Pekalongan sekitar jam setengah 6. Dan yah, saya melihat banyak sekali anak muda yang sedang nongkrong di sana. Ada yang datang berdua, ada yang nongkrong rame-rame. Beberapa kelihatan lagi asik ngerokok, yang lain ada yang sibuk foto-foto. Latar langit sore itu memang indah. Cocok banget untuk foto-foto, cosplay jadi anak senja.

Alun-alun Pekalongan kurang cocok untuk nongkrong

Ramainya anak muda yang nongkrong di jalan masuk menuju gerbang tol ini ternyata tidak terjadi di alun-alunnya. Ketika saya mampir ke alun-alun Kota Pekalongan, sejauh mata memandang jarang ada anak muda tongkrongan. Kebanyakan yang datang adalah pasangan suami istri dengan anaknya. Mereka sedang cari makan malam sambil mencoba beberapa arena permainan yang ada di area alun-alun.

Beruntung, tak butuh waktu lama saya langsung dapat jawaban kenapa alun-alun kota Pekalongan ini kurang cocok untuk nongkrong. Jawabannya simpel saja: Pengamennya banyak! Buset, saya baru ‘grok’ pesan pizza di abang-abang gerobakan, ehh, pizzanya belum matang, sudah disamperin 3 pengamen. Waini, pantas saja cah enoman Pekalongan malas nongkrong di alun-alun.

Masalah klasik tiap alun-alun, tapi…

Sebetulnya, pengamen yang beroperasi di alun-alun itu bukan hal yang baru. Bisa dipastikan di manapun alun-alunnya, pasti ada pengamen. Di alun-alun kota Tegal juga gitu, kok. Banyak pengamen. Dengan kata lain, hal tersebut masalah klasik. Tapi, pengamen di alun-alun Kota Pekalongan ini cenderung… apa, ya? Berisik.

Iya, saya tahu pengamen itu ya berisik. Kan mereka nyanyi sambil bawa alat musik. Kalau diem-dieman namanya bukan pengamen, tapi Limbad.

Maksud saya soal berisik ini adalah, sesama pengamen di alun-alun Kota Pekalongan ini seolah banter-banteran, alias berlomba-lomba keras-kerasan suara. Jadi, dari POV orang yang lagi duduk di alun-alun, mereka tuh bisa mendengar suara pengamen dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang. Asli, berisik banget. Bikin nggak betah dan pengen buru-buru cabut.

Butuh ruang tenang

Pada akhirnya, jalan menuju gerbang tol memang bukan tempat yang ideal untuk nongkrong. Tapi setidaknya, di sana seseorang bisa menemukan ketenangan. Ketenangan yang lahir dari secangkir kopi, hembusan angin sore dan pandangan yang luas karena melihat hamparan sawah dan langit senja.

Hidup ini sudah terlalu ramai. Ramai di kantor, di jalan, di rumah, bahkan di kepala sendiri. Jadi kalau di penghujung hari masih harus berhadapan dengan keramaian macam pengamen di alun-alun Kota Pekalongan, ya ampun… mending sekalian aja lembur di kantor nggak sih?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Andai Pekalongan Punya Banyak Tempat Nongkrong Seperti Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2025 oleh

Tags: alun-alun pekalongangerbang tol kota pekalonganjalan tolpekalongantempat nongkrong pekalongan
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura curah hujan

Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura

28 November 2022
Betapa Pentingnya Kehadiran McDonald’s di Pekalongan

Betapa Pentingnya Kehadiran McDonald’s di Pekalongan

16 September 2023
Orang Madura Bukannya Nggak Paham Aturan, tapi Jalur Motor Jembatan Suramadu Terlalu Sempit hingga Terpaksa Menggunakan Jalur Mobil Mojok.co

Pengendara Motor yang Masuk Jalur Mobil Jembatan Suramadu Itu Jelas Salah, Ngapain Dibela?

22 Januari 2024
Panduan Membedakan Kota dan Kabupaten Pekalongan biar Nggak Salah Lagi! Terminal Mojok

Pekalongan (Katanya) Bakal Tenggelam, tapi Pembangunan Digenjot Terus

11 Oktober 2021
Pelase, Stop Menggunakan Bahu Jalan Tol sebagai Jalur Menyalip!

Please, Stop Menggunakan Bahu Jalan Tol sebagai Jalur Menyalip!

1 November 2024
5 Pilihan Pekerjaan di Pekalongan yang Bakal Sering Kamu Temukan Terminal Mojok

5 Pilihan Pekerjaan di Pekalongan yang Bakal Sering Kamu Temukan

10 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.