Genio Jadi Pilihan Kedua Setelah Scoopy, tapi Malah Jadi Motor Honda Terbaik yang Tidak Saya Sesali Pembeliannya

Genio Jadi Pilihan Kedua Setelah Scoopy, tapi Malah Jadi Motor Honda Terbaik yang Tidak Saya Sesali Pembeliannya

Genio Jadi Pilihan Kedua Setelah Scoopy, tapi Malah Jadi Motor Honda Terbaik yang Tidak Saya Sesali Pembeliannya (unsplash.com)

Disclaimer, tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai pengguna, ya. Jadi, tidak ada unsur menggaet apalagi iklan motor, lho, ya. Ceritanya, sudah sekitar 3 tahun saya bersahabat dengan Genio. Awal pertemuan saya dengan motor keluaran Honda ini sebenarnya suatu kebetulan. Waktu itu saya sedang mencari kendaraan untuk mondar-mandir selama kuliah di Jogja. 

Saya diberi pilihan untuk memutuskan tipe motor yang diinginkan. Coba tebak, apa yang ada di pikiran saya saat itu? Honda BeAT yang jadi pilihan sejuta umat itu? Ya, jelas bukan. Jawabannya, tidak lain adalah Scoopy.

Bukan karena mengerti soal spesifikasi fitur-fiturnya yang “wah”, alasan saya memilih Honda Scoopy karena suka modelnya. Sebagai perempuan yang tidak mengerti spesifikasi motor, yang saya perhatikan pertama tentu saja modelnya.  

Dari situlah saya memulai huru-hara mencari motor second di Salatiga. Ya, untungnya dibantu saudara di sana. Saudara saya sudah sibuk menawarkan motor Scoopy yang saya minta. Ternyata ada saja celah yang bikin tidak cocok. Sepele sih sebenarnya, misalnya sesederhana tidak cocok soal warna. Akhirnya, saya ditawari Genio 2 tahun pakai.

Saya tidak langsung bilang “iya” waktu itu. Kebimbangan mulai muncul. Akhirnya saya menjadikan Genio sebagai second choice alias pilihan kedua. Pilihan pertama sih tetap Scoopy, ya. Tetapi karena tidak kunjung cocok dengan penawaran Scoopy yang diberikan, berakhirlah bersama Genio. Belum lagi, karena saya juga butuh restu Mamak sebagai bendahara keluarga. Hehehe. 

Hal yang membuat Genio jadi pilihan tepat

Pertemuan dengan Genio ternyata jadi hal membahagiakan bagi saya. Ada beberapa hal yang membuat saya merasa demikian. Tetapi yang paling bikin saya bersyukur memiliki motor Honda ini ya karena nyaman.

Saya jadi teringat kata Andmesh dalam lagunya yang berjudul “Nyaman”. Tapi tak pernah aku senyaman ini~ Bukan tanpa alasan saya bilang begini. Masalahnya, di rumah saya juga memakai BeAT, Supra, dan Mio Soul GT. Tetapi tetap saja rasanya tidak ada yang senyaman Genio. 

Kenyamanan ini datang dari beberapa faktor. Misalnya, soal body motor yang nggak gede-gede amat buat ukuran saya. Kompas saja bilang kalau motor ini cocok untuk penduduk Indonesia yang memiliki tinggi kurang dari 170 cm. Saya sangat setuju, sih. Sebagai perempuan dengan postur tubuh “mungil” begini, memang mudah mengendalikan motor ini. Gampangnya sih, jadi nggak perlu jinjit banget kalau naik motor ini.  

Lalu, body motor yang compact juga bikin saya semakin yakin bahwa Honda Genio adalah pilihan terbaik. Di tengah kepadatan Kota Jogja, saya tetap bisa sat-set menembus kemacetan tanpa khawatir senggolan dengan kendaraan lain.

Buat perempuan, skutik selalu jadi incaran. Bayangkan saja sih kalau perempuan pakai rok lalu harus naik motor kopling. Bisa sih, cuma ngeri dan ribet pastinya. Ditambah bagasi Genio cukup luas, bikin saya nyaman menempuh perjalanan jauh. Maklum, kata orang “namanya juga perempuan”, biasanya banyak yang perlu dibawa dan disiapkan.

Pernah satu waktu, saya melakukan perjalanan dari Jogja ke Kebumen ketika KKN. Waktu itu saya memasukkan 2 pasang jas hujan, sandal jepit, kanebo dan wadahnya, lalu pakaian sekitar 6 pasang. Semua itu masuk di bagasi Genio, Yah, meski kalau dibandingkan Scoopy masih kalah saing soal gitu. Meski begitu setelah merasakan sendiri kenyamanan Genio, saya tak menyesal tidak jadi berjodoh dengan Scoopy.

Kelebihan sekaligus kekurangan yang perlu dipertimbangkan

Sebenarnya kekurangan Genio ini tidak terlalu saya rasakan. Tetapi mau saya bahas dari sisi orang yang mungkin kurang cocok dengan motor Honda satu ini. Biar adil gitu.

Ternyata kalau dipikirkan ulang, kelebihan Genio soal body motor yang compact juga bisa jadi kekurangan. Jadi begini. Pernah waktu itu seorang kawan dengan tinggi hampir 180 cm pakai Genio saya. Kebayang ya, sesak sekali melihat kakinya yang panjang harus menyesuaikan dengan space kaki Genio yang sempit. Apalagi melihat badannya yang tinggi mengendarai motor ini, tidak cocok blas. Aneh melihatnya.

Lagi-lagi ini soal kebutuhan dan kenyamanan masing-masing orang, sih. Toh, Honda Genio memang diciptakan untuk orang-orang Indonesia dengan tinggi badan seperti saya. Menurut saya, selama 3 tahun bersama Genio di jalan sih masih oke.

Mungkin tulisan ini juga bisa jadi pertimbangan kamu yang lagi cari motor. Harga Genio baru juga masih standar, kok. Dari web resmi AHM (Astra Honda Motor), Honda Genio ada di harga Rp20.075.000 sampai Rp20.695.000. 

Jadi, gimana? Genio, masih bisa masuk pertimbangan ketika mau beli motor, kan?

Penulis: Karisma Nur Fitria
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pengalaman Melibas Bogor-Jakarta dengan Honda Genio: Asyik, Nyaman, dan Menyenangkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version