Kualitas bodi yang tahan gesek
Kerja sebagai kurir paket itu tantangannya bukan cuma hujan-panas, tapi juga merelakan jika bodi motor baret di sana sini.
Teman saya cerita bagaimana hampir tiap hari motornya bersentuhan sama kardus, plastik hitam besar, tali rafia, sampai tabrakan halus dengan pagar rumah pelanggan. Itu belum termasuk paket berat yang ditaruh di dek depan, yang goyang ke kiri-kanan saat motor kena polisi tidur mendadak.
Saya sempat lihat sendiri bodi Yamaha Gear Ultima miliknya. Saya kira bakal banyak lecet parah, tapi ternyata cuma gores-gores kecil yang nggak sampai bikin tampilannya kusam. Kata dia, “Plastik bodinya cukup tebal dan nggak gampang getas. Cat-nya juga tebal aku rasa. Tuh lihat aja kondisinya.”
“Rasanya kok, ini memang motor yang dibuat untuk kerja berat begini,” katanya sambil nunjuk dek depannya yang sudah jadi saksi bisu ribuan paket.
“Kalau pakai motor lain, mungkin sudah rontok itu plastiknya,” katanya sambil ngakak.
Karena penasaran, saya minta untuk naik sebentar. Mencoba beberapa meter sampai akhirnya balik lagi karena udah mulai gerimis. Dan memang, motor ini terasa ringan tapi kokoh. Bukan tipe matik yang bodinya goyang-goyang kalau kena jalan bolong. Deknya rendah, posisi duduknya enak, handling-nya ringan tapi tetap stabil.
Di titik ini saya mulai paham kenapa teman saya menyebut Yamaha Gear Ultima sebagai “tank jalanan”. Kurir paket itu mau nggak mau motornya harus siap tempur tiap hari.
Jadi, kalau si Gear Ultima bisa bertahan dari ribuan paket, berarti kualitas bodinya memang bisa diandalkan. Lantas, pas diajak yang-yangan sama istri, jelas rak ngisin-ngisini wong bodine tetap kinclong, kok.
Fitur fungsional Yamaha Gear Ultima yang bikin kerjaan kurir makin lancar
Alasan lain kenapa dia lupa capek waktu keliling desa sampai kota saat nganter paket adalah karena fitur-fitur Yamaha Gear Ultima. Kata dia, fitur motor Yamaha satu ini sepertinya memang dirancang buat kerjaannya.
“Fitur e bikin ngebantu banget, Bud. Wenak, lah, pokok e.”
Pertama, bagasi Yamaha Gear Ultima itu luas. Untuk ukuran motor compact, ruang simpanannya bisa menelan jas hujan, sarung tangan, air minum, bahkan beberapa dokumen pengiriman tanpa tumpuk-menumpuk.
Buat kurir yang harus siap dengan barang pribadi plus perlengkapan kerja, ini penting. Nggak perlu ribet bawa tas ekstra yang bikin punggung pegal. Semua bisa dirapikan di dalam jok dengan kapasitas 18,6 liter itu.
Lalu ada double hook alias gantungan ganda. Bagi kurir, ini ibarat tangan ketiga. Paket kecil, kantong belanjaan, atau tas kerja bisa digantung tanpa saling tindih. Tinggal belok, gas, lanjut.
Footrest depan yang datar membuat area kaki lega, memudahkan menaruh paket tambahan atau kantong yang nggak bisa masuk bagasi atau saat jok belakang penuh. Dia bisa bawa banyak paket tanpa harus menambah aksesori aneh-aneh.
“Yang penting tetap aman dan nggak mengganggu kendali, tapi biasanya para kurir seperti aku sudah tahu persis bagaimana menata barang di area ini,” jelasnya.
Fitur lain dari Yamaha Gear Ultima yang benar-benar membantu adalah Smart Motor Generator (SMG) bikin starter halus tanpa suara berisik. Kalau harus berhenti berkali-kali buat antar paket, fitur ini bikin proses hidup-matiin motor jadi lebih ringan, nggak ada suara “nggereng” yang bikin risih lan mbudegi itu.
Tidak ketinggalan, ada lampu hazard yang berguna saat kurir berhenti mendadak atau ketika harus memberi tanda. Dalam pekerjaan yang serba cepat, keamanan jelas jadi investasi terbesar.
Dan meskipun kelihatannya sederhana, stand side switch yang mematikan mesin otomatis saat standar samping turun itu penting banget. Kerja terburu-buru bisa bikin orang lupa hal-hal kecil. Dengan fitur ini, motor otomatis menjaga pengendaranya dari hal yang tidak diinginkan.
Punya karakter yang susah ditemukan
Setelah ngobrol panjang, saya jadi melihat Yamaha Gear Ultima ini punya karakter yang susah ditemukan di motor lain, di kelasnya. Motor Yamaha satu ini praktis, kuat, irit, dan tahan banting. Buat kurir paket seperti teman saya, keempat hal itu bukan sekadar kelebihan, tapi KELEBIHAN.
Teman saya menutup obrolan kami sore itu dengan ngomong begini, “Untung ada Gear Ultima yang mau tak ajak susah dan nggak rewelan.”
Agak lebay memang, tapi setelah mendengar semua itu, saya cuma bisa mengangguk. Menghisap rokok sedalam yang saya bisa, lalu diam-diam lega karena teman saya jalan hidupnya semakin membaik. “Syukurlah.”
Penulis: Budi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Skripsi, Lari, dan Yamaha Grand Filano: Teman Setia Healing di Sudut Jogja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















