Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gagal Masuk FK dan Menjadikan Jurusan Biologi Sebagai Pelarian Adalah Kesalahan

Elisa Erni oleh Elisa Erni
26 September 2020
A A
Begini Cara Dokter Menyatakan yang Benar Itu "Benar" dan yang Salah Itu "Salah"
Share on FacebookShare on Twitter

Tiap tahun, ribuan calon mahasiswa baru berbondong-bondong mendaftar di jurusan terfavorit di Indonesia, apalagi kalau bukan FK alias Fakultas Kedokteran. Sayangnya daya tampung mahasiswa di FK tidak sebanding. Alhasil, lebih banyak mahasiswa yang harus terlempar ke jurusan-jurusan lain karena gagal masuk FK. Salah satunya adalah biologi.

Selama berkuliah di Jurusan Biologi, tidak sedikit saya menemui teman-teman yang merupakan “buangan” dari Jurusan Kedokteran dan memilih biologi sebagai pilihan kedua atau bahkan ketiganya. Lantas, ketika ditanya kenapa menjadikan biologi sebagai plan B, rata-rata pasti akan menjawab, ”Biologi kan nggak jauh beda dari kedokteran.” Tapi, apakah benar? Saya akan sedikit menjelaskan perbedaannya, agar kalian tidak menyamakan dua cabang ilmu tersebut. 

Biologi punya cakupan yang cukup luas

Di Jurusan Kedokteran, kalian akan mempelajari ilmu medis yang menuntut kalian memahami biokimia, anatomi, fisiologi, dan histologi pada manusia. Selanjutnya kalian juga akan belajar tentang penyakit dan obat-obatan. Selain itu kalian harus belajar tata cara pemeriksaan pasien dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan. Kurang lebihnya seperti itu.

Sedangkan di Jurusan Biologi, kalian akan mempelajari banyak sekali cabang, ada zoologi, botani, ekologi, mikrobiologi, dan bioteknologi. Dari lima cabang itu bisa beranak pinak lagi menjadi “logi-logi” yang lain, tidak mungkin bisa saya sebutkan semuanya. Dari kelima cabang tersebut, mungkin hanya zoologi yang bisa dibilang tidak jauh-jauh dengan apa yang dipelajari di Jurusan Kedokteran. Sebab, cabang tersebut mempelajari hewan dan manusia, mulai dari struktur, fungsi, metabolisme, taksonomi, perilaku, dan terkadang disisipi materi gangguan penyakit pada manusia.

Untuk cabang botani kalian akan mempelajari tumbuhan, mulai dari struktur, fisiologi, taksonomi, kadang ada juga fitofarmaka, orchidologi, tumbuhan ornamental, kultur jaringan tumbuhan, dan lain-lain. 

Sampai sini pun kita tak lagi menemui sisi kedokterannya. Sebab, di botani kita akan berkutat sama yang namanya pohon-pohonan, lumut-lumutan, dan paku-pakuan. Bahkan kita tidak diajari gimana merawat pohon yang baik dan benar. Apalagi membahas penyakit-penyakit pada tumbuhan, itu bukan ranah kami.

Untung cabang mikrobiologi kita akan berkutat pada hal-hal yang mungil bahkan tak kasat mata. Biasanya mengenai bakteri, virus, maupun kapang, bagaimana cara mengidentifikasinya, cara sampling, cara handling di laboratorium, cara membiakkan, mempelajari fisiologinya, hingga penerapannya pada kehidupan manusia. Di cabang ini juga ada mata kuliah mikrobiologi kesehatan, meskipun begitu, biasanya hanya ditempuh dalam satu semester sebagai mata kuliah peminatan, bukan wajib.

Begitupun juga dengan cabang ekologi maupun bioteknologi. Cabang ekologi akan mengulas tentang interaksi organisme dengan lingkungan biotik maupun abiotik, seperti ekologi terestrial, ekologi akuatik, ilmu lingkungan, ekologi hutan tropis, konservasi, dan lain sebagainya. 

Baca Juga:

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Seharusnya Buka Prodi Bahasa dan Sastra Madura Dulu Saja daripada Fakultas Kedokteran

Terpaksa Masuk Fakultas Kedokteran karena Obsesi Orang Tua akan Gengsi dan Hidup Sejahtera Punya Duit Banyak

Sepengalaman saya pun di cabang ini juga tidak mengulas tentang kesehatan manusia, kalaupun ada biasanya mengenai pengaruh lingkungan pada kesehatan manusia, itu saja.

Di cabang bioteknologi kita berkutat pada pemanfaatan makhluk hidup untuk kepentingan manusia, disini kalian juga akan belajar mengenai genetika, biomolekuler, rekayasa genetika, biologi forensik, bioteknologi industri, dan bioteknologi kesehatan. Meskipun ada embel-embel kesehatan tidak serta merta belajar mengenai patologi pada manusia. Justru di sini kita belajar tentang pengembangan vaksin, obat, pengembangan terapi gen, stem cell, imunologi molekuler, dan pemanfaatan hewan coba.

Bisa dibilang di Jurusan Biologi kita masih banyak mempelajari teori yang seperempatnya adalah praktik. Sedangkan kedokteran sungguh jauh berbeda, ilmu kedokteran adalah ilmu terapan seperti layaknya kedokteran hewan, pertanian,dan farmasi.

Alih-alih berniat banting setir ke biologi karena gagal masuk kedokteran, lebih baik kalian pikirkan kembali kemungkinan perbedaan keilmuan ini. Jangan sampai menyesal karena prinsip yang dipelajari kedua jurusan ini saja sudah sangat berbeda.

Jadi anak biologi harus fleksibel

Kata siapa kalau anak biologi kerjanya di laboratorium? Menjadi mahasiswa biologi dituntut untuk survive di segala medan perang, entah di laboratorium, sampling di sungai yang kotor, mencari spesimen di laut, nyari planaria di kali, naik turun bukit, keluar masuk hutan, berjalan di estuari, menangkap katak hidup-hidup, berjalan di akar bakau, bedah mencit, mencari jentik nyamuk di  bak mandi,  mencari cacing di usus ayam (tepok jidat), menangkap nyamuk di pantat sapi (hiks), menunggu penyu bertelur, dan kalau kalian danus, pasti harus bisa jualan risoles.

“Risolesnya kakak, masih hangat.”

Saya pernah menjadi supervisor anak kedokteran yang kebetulan penelitian di lab yang sama dengan saya. Saya sedikit bercerita dengannya (baca:mengeluh) tentang tugas dan praktikum kuliah yang seolah tidak pernah berakhir. Yang tidak saya sangka, dia malah mengasihani saya dan bercerita bahwa kuliah di FK tidak se-hectic itu. Anak FK kalau praktikum paling banyak juga di laboratorium, tidak seperti anak biologi yang harus terjun ke alam.

Dan dari situ saya mulai paham kenapa banyak teman-teman biologi saya yang banting setir karena gagal masuk FK rata-rata tidak betah dan memilih resign dari biologi. Mereka sudah salah kaprah menilai bahwa biologi dan kedokteran itu ilmunya nggak beda jauh. 

Benar sih, tidak jauh, mereka berdua sama-sama ilmu alam, tapi jika mau menilik lebih mendalam, jangkauan dua ilmu itu sungguh jauh berbeda. Jangan sampai kalian salah satu dari sekian korbannya.

Jika kalian gagal masuk FK dan telanjur memilih biologi sebagai pilihan kedua, setidaknya persiapkan diri dari kemungkinan-kemungkinan ini. Jika kalian nggak kuat, sayang juga waktu yang telah dihabiskan di Jurusan Biologi. Mencintai apa yang kita pelajari adalah kunci utama. Tapi, kalau kalian sudah mentok dan rela masuk Jurusan Biologi, kuatkan hati saja dan nikmati prosesnya. Siapa tahu ke depannya kalian menemukan seuatu yang kalian senangi saat belajar biologi. Intinya jangan menganggap jurusan atau fakultas lain sebagai pelarian. Ujungnya bisa bikin nggak betah.

BACA JUGA Teman Saya Mengira Oxygen Absorber Adalah Topping Bakpia Kukus dan artikel Elisa Erni lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2020 oleh

Tags: biologikedokteran
Elisa Erni

Elisa Erni

Penulis puisi, esai, dan apapun.

ArtikelTerkait

mahasiswa biologi mojok

Kuliah, Kuliah, Kuliah, Tipes: Duka Menjadi Mahasiswa Biologi

29 Agustus 2020
4 Alasan Mahasiswa Jurusan Biologi Sering Bikin Iri Mahasiswa Jurusan Lain Mojok.co

4 Alasan Mahasiswa Jurusan Biologi Sering Bikin Iri Mahasiswa Jurusan Lain

19 Desember 2023
bahasa latin kadaver kuliah anatomi mojok

Kuliah Anatomi Jauh Lebih Mengerikan ketimbang Ketemu Makhluk Halus

4 September 2021
penampakan

Pertanyaan yang Muncul Ketika Melihat Penampakan Hantu yang Tertangkap Kamera

26 Juni 2019
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Seharusnya Buka Prodi Bahasa dan Sastra Madura Dulu Saja daripada Fakultas Kedokteran

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Seharusnya Buka Prodi Bahasa dan Sastra Madura Dulu Saja daripada Fakultas Kedokteran

17 April 2024
Begini Cara Dokter Menyatakan yang Benar Itu "Benar" dan yang Salah Itu "Salah"

Begini Cara Dokter Menyatakan yang Benar Itu “Benar” dan yang Salah Itu “Salah”

3 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.