Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Gabung PSHT (Harusnya) Bisa Menang Duel 1 vs 1, kalau Nggak, Orangnya Aja yang Payah

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
2 Juni 2025
A A
Gabung PSHT (Harusnya) Bisa Menang Duel 1 vs 1, kalau Nggak, Orangnya Aja yang Payah

Gabung PSHT (Harusnya) Bisa Menang Duel 1 vs 1, kalau Nggak, Orangnya Aja yang Payah

Share on FacebookShare on Twitter

Membaca liputan tentang anggota PSHT yang tetap kalah duel 1 vs 1, bikin saya lumayan kaget. Kagetnya karena ya kok bisa dibekali ilmu bela diri segitu banyak kok masih kalah duel itu rasanya agak aneh. Apalagi dalam liputan tersebut, duelnya kayaknya nggak pake senjata. Saya rasa kok makin aneh.

Kenapa saya bisa bilang aneh, karena dulunya, saya ikut PSHT, sekalipun nggak sampe kelar dan menyandang status warga.

Begini. Saya nggak mau mungkiri, kalau PSHT terkenal keroyokan atau gimana. Saya nggak bisa bilang tidak kayak gitu kalau nyatanya banyak yang kayak gitu. Cuma kalau ada yang bilang di SH Terate nggak diajarin ilmu bela diri yang beneran, rasanya kok aneh. Wong saya yang cuman siswa aja masih bisa mempraktikkan hingga kini lho.

Kalian boleh anggap ini pembelaan pada PSHT, saya nggak peduli juga. Tapi yang mau saya tekankan adalah, orang yang punya bekal latihan bela diri, itu tetap berbahaya dalam tarung jalanan.

Dibekali skill yang mumpuni

Begini. Seingat saya dalam latihan itu diajari banyak teknik pukulan dan tendangan yang efektif. Juga, diajari bagian mana yang harus diserang agar musuh takluk saat itu juga. Yang pasti sih, fisiknya ditempa agar bisa menerima serangan dan tahan akan pukulan serta tendangan yang diterima.

Nah, itu saja udah jadi pertanda, selama bertarung 1v1 tanpa senjata, anggota PSHT jelas punya ketahanan dan kans menang lebih besar. Apalagi jika dia sabuknya tinggi wis. Pasti menange. Kudune. Lumrahe.

Apalagi dalam liputan tersebut, disebutkan bahwa musuhnya asal mukul dan nendang. Lebih bikin saya bingung. Orang kayak gitu kan pasti menciptakan banyak opening. Itu ulu hati ditendang sekali pasti ya tumbang.

Makanya, saya selalu punya anggapan jika orang yang dibekali ilmu bela diri, mau PSHT atau bukan, masih kalah 1v1 tanpa senjata itu antara musuhnya emang lebih kuat dan lebih jago, atau ya skill issue aja.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Maksudnya, kan bisa tuh tendang ulu hati. Atau, pukul dagunya, otaknya pasti kocak. Bisa juga tuh pukul telinga, atau kalau perlu, tendang kontolnya. Kelar. Ini pertarungan jalanan, main kotor dengan teknik jelas daya hancurnya lebih besar. Therefore, ini skill issue sih.

Nggak kalah duel 1 vs 1

Apakah saya mempraktikkan ilmu yang saya dapat di jalanan? Wo ya tentu saja.

Saya salah satu siswa PSHT yang problematik di tempat latihan saya dulu. Ada benarnya jika saya nggak kelar, karena cuman bikin nama PSHT makin tercoreng. Berantem jelas salah satu hal yang saya lakukan.

Saya pernah berantem lawan kakak kelas SMA sing ora mutu kae. 1 vs 1, padahal badannya jauh lebih tinggi dan lebih besar. Kalah? Yo jelas ndak. Nggak ada luka di badan saya, dan tendangan saya mendarat di perut serta pinggangnya berkali-kali. Mukanya saya jadikan samsak saat dia memiting saya. Dia pikir dia menang karena sudah bikin saya terjatuh. Oh tidak kawan, wajahmu kujadikan samsak.

Tentu saja saya nggak pake kembangan, atau pasang kuda-kuda jurus. Tapi jelas badan saya kuat menerima serangan, dan saya membalas serangan dengan begitu kuat. Ya jelas lah, saya latihan berbulan-bulan, ditempa dengan keras. Kalau cuman 1 v 1 tanpa senjata, ya jelas berdiri tegak menantang.

Hasil pertarungannya memang nggak jelas, soalnya keburu dipisah kawannya. Dia bawa kawan, aing sendirian. Tapi nggak ada mulut pecah berdarah. Apalagi memar. Wong abis berantem saya berangkat latihan kok malamnya.

Abis itu dimarahin dan dihukum karena berantem. Aku nggak tahu yang sekarang gimana, tapi dulu waktu saya masih ikut latihan PSHT, ketahuan berantem justru dihukum dengan keras.

Tidak membela PSHT, tapi…

Saya nggak sedang membela PSHT atau gimana. Saya cuman terganggu sama fakta kok bisa dibekali ilmu bela diri, tapi masih kalah 1v1. Ya kalau musuhnya lebih keras sih okelah. Tapi kalau setara, nggak bisa terima sih saya.

Soalnya, di PSHT, saya diajari banyak hal, dan semua ajaran bela dirinya beneran bagus dan berguna kalau mau adil. Stamina saya di masa itu beneran bagus, badan lebih kuat, minusnya saya makin brengsek aja sih. Tapi perhatikan kata “makin”, yang artinya, saya udah troublemaker bahkan sebelum bergabung.

Mau silat, mau boxing, mau apa pun itu, saya rasa kalian harusnya udah nggak perlu lagi bergantung pada jumlah kawan atau apa kalau berantem. Wong diberi teknik super efektif buat berantem (tanpa senjata), harusnya menang dengan EZ. Ini opini saya aja sih.

Kecuali kalau kalian lawan orang yang jago Systema atau Kali Arnis. Atau, lawan orang non-bela diri, tapi pegang clurit atau batu. Udah, lari aja udah.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mengurai 7 Penyebab Konflik PSHT di Berbagai Daerah dengan Perguruan Lain hingga Kelompok Suporter

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2025 oleh

Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Lupakan Upin Ipin 'Grafik Majapahit', Sudah Saatnya Kita Berdamai dengan Musim Terbaru yang Nggak Kalah Bagus

Lupakan Upin Ipin Grafik Majapahit, Sudah Saatnya Kita Berdamai dengan Musim Terbaru yang Nggak Kalah Bagus

1 Februari 2025
Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

9 Desember 2025
larangan mudik tapi tempat wisata buka mojok

Logika Ajaib Pemerintah: Mengeluarkan Larangan Mudik, tapi Tempat Wisata Tetap Buka

26 April 2021
4 Rekomendasi Film Biopik Musisi yang Patut Ditonton Selain Bohemian Rhapsody terminal mojok

4 Rekomendasi Film Biopik Musisi yang Patut Ditonton Selain Bohemian Rhapsody

18 November 2021
Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

5 Juli 2024
5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu Mojok.co

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

10 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.