Forecasting Love and Weather: Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor

Forecasting Love and Weather Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor Terminal mojok

Forecasting Love and Weather Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor (Unsplash.com)

Saya sudah menonton cukup film dan membaca cukup buku metropop untuk tahu bahwa pacaran dengan teman sekantor itu kompleks dan tak jarang berakhir pilu. Tidak hanya dari film, beberapa kawan saya kerap curhat sulitnya menjaga hubungan asmara di tengah beban kerja yang menumpuk dan tuntutan profesionalisme.

Semalam saya menonton drama Korea terbaru di Netflix yang menceritakan tentang kehidupan para PNS Badan Metereologi Korea berjudul Forecasting Love and Weather. Seperti halnya drama perkantoran lainnya, drama ini juga memuat kisah cinta ala metropop alias cinta bersemi di kantor. Bahkan drama yang dibintangi Song Kang dan Park Min Young ini memiliki judul asli Gisangchung Saramdeul: Sanaeyeonae Janhoksa Pyeon atau kalau diartikan ke dalam bahasa Inggris secara literal menjadi Meteorological Administration People: Office Romance Cruelty.

Sejak awal, drama sudah memperkenalkan kejamnya kisah cinta dengan teman sekantor pada penonton. Karakter-karakter utama dihadapkan pada isu perselingkuhan yang kompleks serta harga “gagal nikah” yang harus dibayar tuntas. Selain hal-hal tentang meteorologi yang menarik, elemen romance dalam Forecasting Love and Weather juga patut dinantikan kelanjutannya. Meski klise, cerita macam ini selalu membuat penonton gregetan. Bagaimana tidak, problematika percintaan di dalam drama ini sedikit banyak relevan dengan apa yang kita lihat dan alami di dunia nyata. Saya rasa drama ini, setidaknya pada  dua episode awal, berhasil menangkap realitas sebagai narasi dengan dramatisasi yang tidak lebay.

Pacaran dengan kolega sebetulnya adalah hal yang sangat wajar. Kalau kata Art Markman, seorang profesor Psikologi dan Pemasaran Universitas Texas, “Kamu menghabiskan banyak waktu di tempat kerja dan jika kamu menempatkan orang dalam jarak dekat, bekerja sama, melakukan percakapan yang terbuka dan rentan, ada kemungkinan besar akan ada hubungan romantis.”

Menurut survei yang dilakukan situs Careerbuilder, sebanyak 22% pekerja berpacaran dengan bos mereka—naik dari 15% tahun lalu, 31% pekerja yang berpacaran di tempat kerja akhirnya menikah, hampir satu dari sepuluh pekerja perempuan yang terlibat hubungan asmara yang memburuk di tempat kerja meninggalkan pekerjaan mereka, dan 41% pekerja harus merahasiakan hubungan asmara mereka. Angka-angka tadi menguatkan kewajaran menjalin hubungan asmara dengan rekan kerja meski kenyataannya tidak selalu baik.

Menarik melihat angka 22% pekerja berpacaran dengan bosnya (atasan). Hubungan seperti ini—yang kedudukannya timpang—biasanya rawan menimbulkan masalah di kantor. Seperti yang digambarkan dalam Forecasting Love and Weather, Jin Ha Kyung (Park Min Young) memiliki jabatan yang lebih tinggi daripada Han Ki Jun (Yoon Park). Hubungan mereka sangat rumit dan penuh masalah. Terlebih, yang memiliki posisi lebih tinggi di kantor adalah Ha Kyung, seorang perempuan. Ki Jun yang selalu merasa inferior dan tidak bisa diandalkan oleh keluarga Ha Kyung sebagai calon suami akhirnya terjerumus ke dalam perselingkuhan. Pada dasarnya, Ki Jun yang tidak merasa cukup layak untuk Ha Kyung—Ha Kyung menyebutnya dengan istilah pecundang—mencari sosok yang setara atau lebih rendah dari dirinya.

Office romance cruelty itu nyata. Lebih kejam lagi, kita tidak tahu kapan itu datang dan bagaimana rasanya. Jika kamu tidak ingin berakhir seperti Ha Kyung dan Ki Jun, saya sarankan untuk belajar menahan. Jangan grusa-grusu kalau tiba-tiba jatuh cinta dengan rekan kerja, apalagi kalau kamu sudah punya pasangan. Ya iya lah. Namun, lebih pada saat yang tepat, di kantor yang tepat. Caranya bagaimana? Ini bukan artikel tutorial, Yeorobun!

Pokoknya, jangan lupa nonton Forecasting Love and Weather di Netflix malam ini, ya!

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version