Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

For Revenge, Band Religi Berkedok Patah Hati

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
28 Februari 2025
A A
For Revenge, Band Religi Berkedok Patah Hati

For Revenge, Band Religi Berkedok Patah Hati

Share on FacebookShare on Twitter

Mendengarkan alunan musik dari For Revenge membuat saya merasa bahwa sah-sah saja seorang laki-laki merayakan kesedihan atau bahkan patah hatinya. Beberapa lagunya seperti “Serana”, “Jentaka”, “Jakarta Hari Ini”, “Perayaan Patah Hati”, “Semula”, “Penyangkalan”, dan beragam lagu lainnya menjadi semacam theme song bagi laki-laki yang kisah asmaranya kandas.

Namun semakin larut dalam lagu ini, justru membuat saya berpikir bahwa For Revenge adalah band yang memproduksi lagu religi. Salah satu cirinya adalah banyak video klip pada lagunya yang menyisipkan angka yang ternyata surah dan ayat Al-Qur’an.

“Jentaka”

Contohnya ada pada single Jentaka di mana di akhir video klipnya terdapat angka 53:43 yang artinya Surah An-Najm ayat 43, isi surat tersebut adalah “dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”. Ayat tersebut seakan related dengan video yang menggambarkan kesedihan seorang laki-laki namun berusaha menyembunyikannya dengan tetap bertingkah lucu, meski kenyataannya hatinya terluka.

FYI, jentaka menurut KBBI adalah sengsara atau sial. Jadi jika kalian ingin potong rambut dengan maksud buang sial, mungkin bisa diubah kalimatnya menjadi membuang kejentakaan.

“Untuk Siapa”, lagu patah hati For Revenge yang mengajarkan ikhlas

Pada lagu yang berjudul “Untuk Siapa” terdapat angka 42:43, yang artinya surah Asy Syura ayat 43. Bunyinya begini, “tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia”. Lagu ini menggambarkan kesedihan seseorang yang merasa bahwa kehadirannya sudah tidak dinantikan. Justru orang yang dicintainya malah memilih membuka hati untuk orang lain.

Lagu “Untuk Siapa” memang terkesan seperti lagu patah hati, namun di balik lirik yang “pedih dan perih” tersebut, para pendengar justru diajak untuk ikhlas jika dianggap tidak pantas mengisi hati seseorang yang dicintainya. Bersabar dan memaafkan memang ringan diucapkan, namun menjadi berat karena ujiannya sering dadakan.

“Serana”, lagu For Revenge paling fenomenal

Sama seperti lagu For Revenge yang lain, pada akhir video klip “Serana” terdapat angka 6:32 yang merupakan surah Al-An’am, “Dan Kehidupan dunia ini, hanyalah senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, tidakkah kamu mengerti?”

Tidak hanya menyorot perihal keikhlasan, lagu ini juga mengajarkan kita pentingnya kesehatan mental. Dalam video klipnya, YouTube memberi peringatan trigger warning. Tentu saja konteks dari lagu tersebut tidak untuk mengajak pendengar melakukan self harm. Pendengar lagu ini justru diajak untuk lebih berempati pada generasi muda yang sedang mengalami depresi.

Baca Juga:

7 Lagu Religi Tak Biasa yang Bisa Didengarkan untuk Sambut Ramadan

Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27

“Menunggu Giliran”

Puncak lagu For Revenge paling berkesan menurut saya adalah ada pada lagu yang berjudul “Menunggu Giliran”. Video Klip pada lagu ini terlihat sedikit berbeda dengan adanya Cak Lontong yang berperan sebagai ayah yang galak.

Lagi-lagi For Revenge menyisipkan pesan Al-Qur’an pada akhir video klipnya, yakni dengan angka 17:23 yang artinya surah Al-Isra ayat 23 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Lagu “Menunggu Giliran” telah mengajak kepada pendengar untuk senantiasa patuh kepada kedua orang tua dan tidak menyembah selain Dia (Tuhan). Reffrain pada lagu ini juga benar-benar ajakan halus untuk tidak lupa pulang dan mengingat akan datangnya ajal, tentunya di bagian ini pendengar diajak untuk tidak lupa dengan aturan dari Tuhan.

Kemana arah pulangmu

Kemana ajal menuju

Jika kau tak lagi percaya

For Revenge telah berhasil meramu makna ikhlas dalam menjalani hidup ke dalam karyanya. Tak berlebihan jika lagu yang diciptakan oleh Boniex Nurwega ini merupakan soundtrack kehidupan untuk merayakan patah hati dan berbagai kekecewaan dalam hidup.

Jika lagu koplo yang berkesedihan itu mengajak sobat ambyar untuk berjoged diiringi kendang, lain halnya dengan For Revenge. Kesedihan dan kepedihan hidup justru membuat pendengarnya membuka Al-Qur’an.

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Playlist untuk Mandra: 10 Lagu Sedih yang Bikin Munaroh Menangis

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2025 oleh

Tags: for revengelagu religi
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

7 Lagu Religi Tak Biasa yang Bisa Didengarkan untuk Sambut Ramadan Terminal Mojok

7 Lagu Religi Tak Biasa yang Bisa Didengarkan untuk Sambut Ramadan

31 Maret 2022
Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27 terminal mojok.co

Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27

26 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.