Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Teknologi

Fitur YouTube Music yang Sia-sia dan Sebaiknya Dihapus Saja

Bella Yuninda Putri oleh Bella Yuninda Putri
17 Desember 2023
A A
Fitur YouTube Music yang Sia-sia dan Sebaiknya Dihapus Saja

Fitur YouTube Music yang Sia-sia dan Sebaiknya Dihapus Saja (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pengguna YouTube Music, saya cukup puas, tapi tetap saja ada beberapa fitur yang mengganggu kenyamanan dan perlu dihapus.

Pertama, saya ingin memberi tahu pada jamaah mojokiyah bahwa saya adalah pengguna platform musik YouTube Music. Ya, ini bukan sebuah usaha untuk pamer apalagi meninggikan diri lantaran saya beda sendiri dari kebanyakan orang. Saya sudah pernah menyampaikan alasan “hijrah” dari Spotify ke YouTube Music di artikel sebelumnya. Yang jelas, alasan utamanya karena Spotify sekarang makin ngeselin.

Harus diakui, YouTube Music memang lebih bagus, dan saya memang menyukai fitur serta kualitas yang ditawarkan. Tapi, namanya aplikasi, tentu masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Ketika saya mendengarkan musik sambil melihat-lihat fitur YouTube Music lebih jauh, tiba-tiba saya kepikiran sesuatu. Harusnya ada beberapa fitur yang dihapus. Yaiyalah, YouTube Music kan sudah masuk ke ranah platform streaming musik, jadi sudah sepatutnya mengikuti standar aplikasi musik pada umumnya.

Berdasarkan pengamatan saya, berikut beberapa fitur YouTube Music yang seharusnya dihapus agar nggak mengganggu kenyamanan pendengar.

#1 Tombol dislike buat apa?

Saya nggak paham mengapa bisa-bisanya YouTube Music menyematkan tombol ini. Tombol dislike kan cocoknya untuk video di YouTube, kenapa harus ada di aplikasi musiknya, sih?

Sekarang mari kita pikirkan secara saksama. Fungsi tombol like pada aplikasi streaming musik itu sudah jelas untuk menyimpan musik tertentu ke library, spesifiknya, musik yang kita sukai. Kita suka lagu tersebut, terus kita like, makanya disimpan. Lha, kalau menekan tombol dislike, apa pengaruhnya ke pengguna?

Kalau misalnya kita nggak menyukai satu dua lagu, tinggal skip atau cari lagu lain, masalah kelar. Lha, kalau ada banyak musik yang nggak kita sukai dan kita harus menekan tombol dislike, jelas jumlahnya bisa melebihi lagu yang kita sukai. Menurut saya, menghilangkan fitur dislike adalah PR besar untuk YouTube Music, sih.

#2 Fitur nggak penting selanjutnya di YouTube Music: kolom komentar

Saya nggak habis fikri untuk fitur yang satu ini. Iya, saya paham kalau YouTube Music merupakan miniatur dari YouTube, sehingga ada kesamaan itu hal yang wajar. Tapi, kalau mau disamain, mbok yang masuk akal.

Baca Juga:

5 Alasan Pesan Makan Online Masih Lebih Logis daripada Beli Langsung di Warung meski Zaman Promo Sudah Berlalu

Saatnya Meninggalkan Spotify dan Beralih ke Apple Music: Kualitas Audionya Jauh Lebih Baik dan Bayaran untuk Musisinya Lebih Tinggi

Buat YouTube Music, tolong dipikir baik-baik, kira-kira pengguna mana yang segabut itu mendengarkan musik sambil bacain komentar orang lain? Coba bayangin, misalnya sebagai pengguna, kamu tiba-tiba diputusin pacar dan pengin galau sambil dengerin lagu-lagu mellow. Kalau kamu lagi sedih begitu, memangnya masih sempat bacain kolom komentar?

Iya, saya tahu memang ini mengikuti aturan YouTube. Ada lagu yang membolehkan komentar dan ada juga yang menutup kolom komentar. Tapi, bukankah lebih baik kalau YouTube Music bikin peraturan sendiri dengan menghapus fitur satu ini? Kita kan lagi mendengarkan lagu, bukan nonton video lucu dan mencari reaksi netizen di kolom komentar~

#3 Betapa sia-sianya fitur full screen di YouTube Music

Fitur ketiga ini juga bagi saya sia-sia banget. Ketika saya mengetuk cover album lagu yang sedang diputar, saya melihat ada fitur full screen di pojok kanan bawah. Ketika saya coba, saya berekspektasi kalau gambar cover albumnya di full screen bakal keren. Ala-ala Groove Music-nya Windows gitu, deh.

Ealah, setelah saya coba, kok malah zonk. Ternyata cuma gambar cover album yang di-landscape. Gambarnya pecah pula karena terpaksa di-zoom untuk memenuhi layar ponsel. Hadeh. Memang sudah paling benar fitur YouTube Music ini dihapus saja. Selain nggak memberikan pengalaman full screen yang baik, di saat yang sama saya juga berpikir kalau fitur ini sebetulnya nggak terlalu berguna.

Sekali lagi saya ingatkan, kita menggunakan aplikasi ini cuma untuk mendengarkan musik dengan damai. Jadi, ngapain juga sih ada fitur full screen segala? Hapus saja deh pokoknya.

#4 Tombol save yang kebanyakan

Ketika saya iseng utak-atik YouTube Music, satu hal yang bikin saya heran adalah fitur save yang kebanyakan. Banyak banget dan bahkan bisa dibilang ada di mana-mana.

Untuk menyimpan lagu, simpelnya kita bisa memakai tombol like yang sudah tersedia di bawah judul lagu. Di sisi lain, kita juga bisa memakai tombol save yang sejajar dengan tombol like. Fungsinya sama, tapi tombol ini juga digunakan bila kita ingin menyimpan lagu untuk dimasukkan ke dalam playlist tertentu.

Nggak hanya itu, tombol save juga masih ada di titik tiga pojok kanan atas. Di sana, kita bisa menemukan pilihan save to library dan save to playlist yang fungsinya mirip-mirip. Saking banyaknya fitur save, sebagai pengguna saya malah kebingungan.

Itulah sederet fitur YouTube Music yang cukup mengganggu kenyamanan pengguna dan sebaiknya dihapus saja. Jadi pengguna YouTube Music memang nggak selamanya enak. Karena masih dalam proses pengembangan, tentu masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Semoga saja pihak YouTube Music bisa memperhatikan saran saya ini dan mengembangkan aplikasi ini jadi lebih baik lagi.

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Orang Waras Pasti Meninggalkan Spotify dan Hijrah ke YouTube Music, yang Jelas Lebih Superior.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2023 oleh

Tags: aplikasiaplikasi streaming musikfiturlaguplaylistspotifystreamingYoutubeYouTube Music
Bella Yuninda Putri

Bella Yuninda Putri

Seorang Gen Z. Doyan menulis nonfiksi, fiksi, sampai puisi. Suka membahas topik seputar budaya, bahasa, dan keseharian di masyarakat.

ArtikelTerkait

5 Pelajaran Hidup yang Saya Sadari Setelah Main Gim The Sims terminal mojok.co

Menanggapi Abad Milenial Melalui Pembukaan Prodi Khusus YouTuber, Gamer, dan Animator di Perguruan Tinggi

16 Juni 2019
Relasi Bunyi, Sebuah Usaha Merawat Interaksi Seni di Yogyakarta terminal mojok.co

4 Channel YouTube Main Gitar Nonmusisi Terbaik di Indonesia

9 Agustus 2020
asmr

Mau Jadi YouTuber Tapi Nggak Punya Modal? Bikin Konten ASMR Aja

17 Oktober 2019
Crunchyroll, Sushiroll, dan Netflix: Mana Layanan Streaming yang Cocok untuk Otaku Indonesia? terminal mojok.co

Crunchyroll, Sushiroll, dan Netflix: Mana Layanan Streaming yang Cocok untuk Otaku Indonesia?

4 Januari 2021
7 Rekomendasi Lagu Duet buat Karaokean Bareng Teman

7 Rekomendasi Lagu Duet buat Karaokean Bareng Teman

12 Mei 2023
los dol denny caknan lirik arti video klip mojok.co

Menebak Maksud Lirik ‘Kangen Kringet Bareng Awakmu’ dalam Lagu ‘Los Dol’ Denny Caknan

26 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.