Tahun 2024 ini per-konser-an KPop makin jor-joran di Indonesia. Dalam satu bulan bisa ada empat konser musik sekaligus. Tiap minggu sekali ada saja grup KPop yang mampir ke Indonesia untuk mempromosikan tur mereka. Kadang pun bisa lebih karena dalam satu hari bisa ada dua konser bersamaan di tempat yang berbeda. Nggak cuma konser, ada juga kegiatan berupa fanmeeting para aktor Korea Selatan yang juga silih berganti meramaikan.
Itu pula sebabnya media sosial hampir tiap bulan ramai dengan berita konser. Mulai dari update pengumuman konser, ticketing, dan hari pelaksanaan. Tak hanya sorak gembira ketika pengumuman konser diumumkan, pergelutan antara KPopers dan promotor selaku pelaksana event juga siap akan mewarnai timeline media sosial. Seperti biasa, sedari dulu pasti promotor konser KPop kebanyakan penyakitnya belum bisa sembuh sampai bikin fans sering jengkel.
Daftar Isi
- Harga tiket konser musik mahal belum termasuk pajak, seat plan jelek, dan nggak ada benefit
- Masalah ticketing yang eror dan maraknya orang dalam
- Masalah antrian, seat number, dan queue number
- Kejadian eror dan fasilitas yang nggak memadai
- Harga tiket konser musik luar biasa mahal fasilitas bare minimum saja
Harga tiket konser musik mahal belum termasuk pajak, seat plan jelek, dan nggak ada benefit
Pergelutan awal ketika fans dibuat geram adalah ketika promotor merilis price list dan seat plan konser. Detik-detik menunggu rilisnya sudah membuat para fans deg-degan karena ada beberapa promotor yang nggak kira-kira kasih harga. Rata-rata harga tiket konser musik KPop paling mahal adalah menyentuh angka 4 juta rupiah. Bahkan ada yang lebih dari itu, hingga 7 juta rupiah. Dalam pengumumannya, beberapa promotor memberikan harga-harga itu belum termasuk pajak.
Yang bikin jengkel, sudah harga tiketnya semahal itu, hitungan benefitnya juga tak seberapa. Malah terkadang benefitnya yang penting dapat tempat di depan plus bisa melihat rehearsal pendek dari idola. Ini pun benefitnya terkadang masih ada yang pakai sistem rafle.
Seat plannya juga terbilang tak ada yang begitu menguntungkan, selain yang paling mahal. Padahal gap harga juga nggak terlalu jauh. Maka dari itu, beberapa fans KPop berpikir kalau nggak beli yang di depan ya belakang saja karena harga tiketnya sama mahalnya. Walaupun yang belakang juga belum tentu murah. Rata-rata harga tiket konser musik sekarang paling murah hampir 1,5 juta, bahkan ada yang hampir di angka 2 juta.
Masalah ticketing yang eror dan maraknya orang dalam
Masalah orang dalam atau calo sepertinya sudah jadi problem yang mendarah daging di per-konser-an Indonesia. Makanya saat-saat ticketing seperti ini jadi saat yang paling diwanti oleh para fans. Beberapa fans bahkan sudah menandai beberapa promotor dengan tingkat ordal yang tinggi.
Saat ticketing dimulai, ada saja hal janggal ditemukan. Fans menduga adanya hal yang nggak masuk akal saat ticketing, karena tiket yang awalnya aman tiba-tiba langsung habis. Bahkan ketika ditengok di media sosial, lebih banyak yang nggak dapat padahal web menunjukkan tiket sold out. Jadilah banyak yang suuzan jika tiket-tiket konser musik tersebut diamankan untuk para ordal dan calo karena setelah itu banyak yang jual tiketnya dengan harga tinggi.
Selain itu, ada sistem yang nggak begitu disukai para fans saat ticketing. Metode dengan pengisian GForm yang sering kali malah bikin rancu dan jengkel dengan promotor. Ditambah promotor juga lamban dalam merespons.
Masalah antrian, seat number, dan queue number
Ini cukup sering terjadi saat hari H konser musik dilaksanakan. Fungsi seat number dan queue number adalah untuk menertibkan antrian dan khususnya pada section standing. Baru saja kemarin ramai perkara promotor yang menjanjikan antrian awal masuk untuk queue number awal karena terdaftar membership, namun di lapangan nggak sesuai fakta. Ada yang queue numbernya nggak sesuai bahkan nggak terlihat penonton membership, namun bisa masuk awal. Padahal pendaftaran membership biayanya cukup mahal.
Ada pula konser musik dengan seat number rancu yang tiba-tiba hilang. Seat number yang kita punya nggak ditemukan di section tersebut. Agak lucu memang, seolah panitia nggak menyiapkan dengan baik acara yang berlangsung atau kapasitasnya kelebihan dari kursi yang disiapkan.
Kejadian eror dan fasilitas yang nggak memadai
Jangan salah, perkara fasilitas yang nggak memadai juga pernah terjadi dalam konser musik KPop. Promotor hanya menyediakan satu hall sedangkan jumlah penonton begitu membludak sehingga semua jadi penuh sesak. Alhasil beberapa penonton tumbang di tempat karena sesak.
Kejadian sebaliknya juga pernah terjadi. Acara yang harusnya hanya satu hall karena memang disetting lebih intimate, dibuat jadi dua gedung. Alhasil penonton VIP yang harusnya bisa melihat idol lebih dekat, karena jaraknya jadi melebar, akhirnya jarak pandangnya lebih jauh, cenderung restricted view.
Perkara fansign album dan albumnya malah nggak tersedia juga tak pernah akan dilupakan oleh sebagain fans KPop yang saat itu hadir. Masalahnya, untuk menghadiri acara fansign album, para penggemar harus merogoh kantong lebih dalam lagi.
Yang paling menyakitkan adalah ketika konser musik harus dibatalkan tiba-tiba tanpa kejelasan pasti. Memang uangnya bisa direfund, tapi yang telanjur memesan beberapa akomodasi hingga persiapan konser tak bisa diganti oleh promotor. Fans akhirnya cuma bisa gigit jari.
Harga tiket konser musik luar biasa mahal fasilitas bare minimum saja
Diberi fasilitas bare minimum, disuruh bersyukur saja. Bukan begitu juga konsepnya. Sudah tugas promotor pastinya memberikan persembahan acara yang baik. Mulai dari tatanan panggung, lighting, sound, hingga papan welcoming juga zona photobooth sebagai hiburan.
Akan tetapi rentetan drama di belakang itu juga nggak akan menyurutkan rasa kesal fans tentang beberapa kekurangan. Sedangkan kami bersenang-senang karena memang menikmati penampilan idola kami. Untuk masalah seperti eror saat ticketing, antrian yang membingungkan, dan beberapa fasilitas yang nggak memadai selama konser musik juga jangan diabaikan.
Maka dari itu, acara yang tersaji masuknya bare minimum. Staff melayani dengan ramah juga bare minimum. Karena begitulah tugas promotor harusnya. Kita bayar segitu mahalnya nggak cuma untuk memaklumi kesalahan terus menerus dan mensyukuri bare minimum. Paling nggak masalah krusial seperti ordal dan nggak ada stranger yang masuk ke section yang bukan seharusnya juga ditangani dengan baik.
Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.