Belakangan, parpol mulai tak lagi malu-malu menunjukkan geliat mereka. Mulai membicarakan koalisi, mulai membicarakan capres-cawapres. Nama-nama mulai ditawarkan, dan “pertempuran” menghangat. Namun, yang saya lihat, parpol ini kayak bingung. Mereka terlalu berhitung tentang siapa tokoh yang mau didukung. Saya heran, kok bisa? Padahal ada Baim Wong, capres paling ideal untuk Indonesia.
Kenapa? Sebab, di mana ada kemiskinan, di situ ada Baim Wong.
Selama ini, kita kelewat senewen dengan aksi Baim Wong dan Paula Verhoeven. Pasangan kreator konten ini dipandang mengeksploitasi kaum miskin dan terlantar. Mereka menunjukkan aksi filantropis yang menyentuh. Mereka giat menampilkan kelompok tersingkir sebagai materi konten.
Mungkin menjadikan kemiskinan sebagai konten terlihat tidak bermoral. Apalagi sampai tidak peduli dengan privasi subjek konten mereka. Namun, mari kita lihat Baim Wong dari sudut pandang lain. Sebenarnya Baim Wong adalah tokoh paling tepat untuk maju sebagai calon presiden Indonesia tahun 2024.
Kok bisa? Yo bisa, lha wong saya yang ngomong. Dan saya akan beberkan alasannya.
Capres itu harus peka. Dan Baim Wong punya kepekaan tinggi pada isu sosial masyarakat. Setiap ada kejadian viral, dia datang ke situ. Ada warteg yang selamat dari kebakaran, ada Baim Wong. Ada Citayam Fashion Week, ada Baim. Ada anak yang viral karena kutu rambut, ada Baim lagi. Blio jago untuk mengambil simpati tanpa harus naik kuda atau masuk gorong-gorong.
Baim Wong memang tidak mengurangi angka kemiskinan, tapi negara pun tidak. Jadi, beban ini harusnya tak perlu diemban dirinya. Namun, dia tetap maju ngarep dewe. Negara? Bentar, cari investor IKN dulu.
Baim Wong juga sudah terbiasa dengan kerja pemerintah. Mau apa pun masalahnya, BLT solusinya. Persis seperti yang ia lakukan. Setiap ada hal viral, langsung diberi bantuan. Sama saja seperti BLT pemerintah. Yang penting masyarakat merasa negara peduli. Meskipun BLT tidak memberi dampak terhadap keadaan ekonomi secara nyata.
Anda tahu kepanjangan BLT? Baim Langsung Tunai. Nggak lucu? Siapa Anda berani menilai humor saya, memangnya Anda Ernest Prakasa?
Kalau perkara eksploitasi, toh blio hanya mengeksploitasi rakyat miskin. Dia nggak mengeksploitasi SDA negara demi keuntungan pribadi. Saya juga nggak pernah liat Baim ngerahin orang buat gusurin kampung gitu. Yang digusur sama Baim sih, sejauh ini, nalar kita.
Baim Wong adalah sosok paling nasionalis yang bisa jadi calon presiden. Blio rela mengambil alih peran negara yang tertuang pada Pasal 34 UUD 1945 yang berbunyi, “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.” Baim memang udah mirip Bruce Wayne, bahkan lebih mashok ketimbang Bruce.
Semua spesifikasi seorang presiden ada pada Baim. Kalau tidak punya latar belakang politik, tidak masalah. Coba lihat daftar presiden kita dari latar belakang: Lulusan ITB, tentara, ilmuwan, kyai, anak proklamator, tentara, lalu pedagang meubel. Berarti presiden berikutnya berasal dari influencer (kalau bisa digolongkan sebagai pekerjaan sih, kayaknya ra mashok).
Sedikit tambahan, toh Menkominfo juga bukan orang IT. Menko Mavers juga purnawirawan TNI. Yang penting itu terkenal, banyak aksi teatrikal, dan cerdas. Beneran cerdas kok, percaya deh.
Partai politik perlu melirik Baim Wong mulai sekarang. Karena bukan Blio yang butuh parpol, tapi sebaliknya. Kalau blio memang butuh parpol, tidak perlu sampai mengemis dan menjanjikan jabatan pada jajaran tinggi DPP. Baim Wong tinggal asal klaim partai gurem dengan motto “biar go international.”
Saya kebayang bagaimana Indonesia 2024 nanti. Baim Wong berdiri di depan massa banyak, melambai tangan, lalu bikin konten. Membayangkan Baim Wong sebagai presiden membuat saya merinding.
Sama merindingnya kayak melihat nama-nama lain yang jadi idola parpol untuk maju pemilu seperti Ganjar dan Anies. Wadas kabarnya gimana, Pak?
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya