TV Analog sudah dihentikan secara bertahap mulai November lalu. Tanggal 2 Desember kemarin, lima wilayah di Indonesia juga sudah dilakukan pemutusan siaran TV analog atau disebut dengan Analog Switch Off (ASO) Tahap II, yaitu di wilayah Bandung, Semarang, Batam, Yogyakarta, dan Solo. Mari ucapkan selamat datang untuk TV Digital dan Set Top Box.
Beralihnya ke siaran TV Digital pastinya tidak mudah. Meskipun sudah ada edukasi sejak lama oleh Kominfo, nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak menghiraukannya. Akhirnya banyak yang kebingungan saat TV analog dimatikan.
Tetangga pada heboh
Tempat tinggal saya kebetulan masuk ke wilayah yang TV analognya disuntik mati di tahap dua ini. Tetangga dan kawan-kawan banyak yang update Story WhatsApp berkeluh kesah tentang TV mereka yang isinya hanya menampilkan semut dan layar biru bertuliskan merek masing-masing.
Ini menjadi cerita yang sedikit lucu ketika saya berjumpa dengan tetangga. Tak sedikit yang masih memakai TV tabung dan belum support menangkap TV digital. Kelucuannya merambat sampai menjadi huru-hara dalam misi pencarian alat bernama Set Top Box.
Kebetulan bapak saya sangat melek teknologi meski kami adalah orang kampung. Bapak saya sudah menyiapkan Set Top Box sejak berbulan-bulan lalu. Tepatnya ketika iklan dari Kominfo menggunakan Agnes Monica sebagai bintang iklan. Agnes menjelaskan berbagai keunggulan penggunaan TV digital.
Bapak yang visioner
Bapak saya memang sepertinya sangat visioner, walaupun TV di rumah hanya ditonton oleh ibu saya untuk menonton Ikatan Cinta. Katanya sih, kalau entar-entar pasti bakalan mahal. Bantuan Set Top Box dari Kominfo pun hanya ditujukan pada orang-orang yang kurang mampu saja.
Set Top Box di rumah saya mulai dipasang sekitar dua bulan yang lalu. Tentu saja penampakan dan hasil siaran TV digital sudah kami lihat dengan jelas hingga kami sudah merasakan keunggulan dan kekurangannya yang tidak sedikit.
Kelebihan dan kekurangan
Keunggulan yang saya dapatkan dari TV digital adalah kualitas gambarnya lebih baik, terang, dan menonton jadi lebih nyaman. Suaranya jernih, tidak ada gangguan berarti.
Beberapa channel TV lokal juga bisa dilihat dengan kualitas gambar yang lebih baik. Beda ketika melihat TV analog yang kadang harus beradu dengan jutaan semut atau suaranya yang seperti kaset rusak. Menurut saya ini bagus karena meningkatkan daya tonton TV lokal yang dulunya underrated sekarang jadi makin oke.
Keunggulan yang lain adalah channel di TV digital lebih beragam. Kualitasnya HD dan makin mantap. Sebelumnya, saya pernah melihat siaran TVRI yang ternyata punya banyak channel di saluran TV kabel. Tapi, sekarang sudah tersedia lengkap di TV digital berkat Set Top Box. Kamu bisa melihat siaran olahraga di TVRI Sport, kemudian belajar bahasa inggris di TVRI World. Selain itu, siaran TVRI Nasional dan lokal pun ada.
Kalau kekurangannya ada terkait Set Top Box. Pertama, menyalakan TV digital membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menangkap sinyal. Tidak lama-lama banget sih, tapi jadi hilang mood kalau TV-nya nyala lama. Ketika mengganti channel pun juga harus sabar dan tidak terganti dengan cepat seperti TV analog.
Kedua dan ini adalah kekurangan yang paling menyebalkan. Sinyalnya hilang ketika turun hujan. Mirip-mirip TV kabel yang level bawah. Saya tidak tahu apakah ini terjadi pada orang-orang yang sudah memakai Set Top Box lama atau baru. Namun, untuk orang-orang yang hanya mendapatkan hiburan dari TV, ini cukup mengganggu.
Sejak pemutusan di tanggal 2 Desember kemarin, bahkan sebagian banyak channel-nya hilang. TV nasional seperti SCTV, Trans TV, GTV, dan masih banyak channel lain, sinyalnya eror dan tidak ditemukan. Agak sedih sih sebenernya, mungkin karena banyak yang sudah pakai TV digital ini kali ya jadinya agak eror begitu.
Set Top Box yang mahal
Sebelumnya, saya sih tidak tahu kualitas Set Top Box yang saya miliki memang yang kurang bagus atau tidak. Namun, kekurangan itu saya rasakan saat memakai Set Top Box sebagai penangkap sinyal digital. Beberapa artikel menjelaskan apabila sinyal hilang, kemungkinan terjadi kerusakan di antena atau kabelnya. Jadi kalau memang dari gangguan itu, bisa dibenarkan secara mandiri.
Untuk saat ini sih harga Set Top Box katanya agak mahal, mencapai tiga ratusan ribu setelah pemutusan TV analog tahap II kemarin. Kalau kalian nggak mau kesusahan beli Set Top Box, coba beli smart TV atau TV android saja. Sudah support TV digital dan bisa akses aplikasi film kalau sudah bosan dengan tontonan televisi. Nah, bagaimana nih pengalaman kalian sama TV digital?
Penulis: Asti Yulinia
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kesan-kesan yang Saya Dapat setelah Migrasi ke TV Digital