Pilihan tempat wisata di Semarang bawah memang tidak banyak, apalagi yang cocok untuk anak-anak. Semarang bagian kota memang lebih identik dengan wisata kuliner yang umumnya lebih banyak diminati oleh orang dewasa. Namun, cobalah melipir sedikit ke Semarang bagian atas, tepatnya ke arah kabupaten. Niscaya, wisatawan yang mampir ke Kota Lumpia tersebut dengan mudah akan menemukan beberapa titik destinasi wisata yang cukup asik.
Terlebih, momen liburan sekolah seperti saat ini biasanya dimanfaatkan oleh orang tua untuk menyenangkan anak-anak mereka. Daripada keluyuran di mal yang isinya itu-itu saja, tak ada salahnya menyambangi beberapa tempat rekreasi yang cocok untuk berlibur sekeluarga. Di kawasan Kabupaten Semarang, terdapat beberapa tempat wisata keluarga yang cukup populer. Di antaranya ada Ayanaz Gedongsongo, Saloka Theme Park, Cimory On The Valley, dan Dusun Semilir.
Tempat terakhir yang saya sebutkan, Dusun Semilir, bisa jadi opsi yang paling tepat untuk wisatawan yang berasal dari luar Semarang dan belum paham betul seluk beluk jalanan ibu kota Jawa Tengah. Pasalnya, akses ke sana cukup mudah lantaran lokasinya persis terletak di tepi jalan raya utama, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta nomor 49, Bawen, Kabupaten Semarang. Jika sudah pernah rekreasi ke Cimory, letak Dusun Semilir ini sangat dekat dari sana, sekitar lima menit saja dengan kendaraan bermotor.
Menuju ke Dusun Semilir, bisa dilakukan dari pusat kota dengan jalur non-tol, tetapi mungkin akan lebih lama sampai destinasi karena padatnya arus lalu lintas. Pilihan yang lebih baik adalah dengan memanfaatkan jalan tol yang langsung menuju ke arah pintu keluar tol Bawen. Dari Undip atas yang berlokasi di Tembalang, jaraknya hanya sekitar 29 kilometer dengan estimasi waktu tempuh 30 menit mengendarai mobil via tol. Jika dari Simpang Lima, waktu yang diperlukan kurang lebih 50 menit dengan memanfatkan rute jalan tol.
Sepanjang musim liburan ini, Dusun Semilir dibuka setiap hari mulai dari pukul 9 pagi hingga pukul 6 sore untuk weekdays dan pukul 8 pagi sampai pukul 8 malam untuk akhir minggu. Saya sarankan untuk pergi ke sana saat weekdays agar lebih leluasa meskipun area parkir yang disediakan terbilang luas.
Tiket masuknya sendiri per Juni 2022 ini dipatok dengan harga 30 ribu saat weekdays dan 40 ribu ketika weekend serta tanggal merah. Jangan bawa makanan dan minuman dari luar saat masuk ke sana, ya, karena ada peraturan yang melarang demikian. Walau ada kalanya petugas tidak memeriksa isi tas lantaran membludaknya jumlah pengunjung.
Dusun Semilir sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata utama di Semarang karena pilihan yang bisa dinikmati di sana sangat variatif. Bahkan, ada pula penginapan yang terletak persis di dekat pintu masuk dan lokasi penjualan tiket. Apabila hendak menginap di sana, lebih baik lakukan reservasi terlebih dahulu dan mengecek ketersediaan kamar. Namun, jika hanya ingin mengunjungi wahana bermainnya, kita bisa langsung datang saja.
Setelah membeli tiket masuk, kita langsung dihadapkan pada penjualan aneka souvenir yang memang penataannya dirancang memutar sebagai jalur masuk di satu sisi dan jalur keluar di sisi lain. Di atas area penjualan cendera mata tersebut, ada restoran yang sering diunggah oleh para tamu ketika bersantap di sana. Maklum saja, interior restoran tersebut boleh dibilang instagramable.
Menu yang ditawarkan restoran pun beragam. Dari sentuhan western, lokal, hingga cita rasa kuliner Korea ada di sana. Masalah harga, memang relatif tak bisa dibilang murah. Namun, jangan khawatir bila merasa lapar saat berada di dalam lokasi Dusun Semilir. Sebab, nanti di sepanjang jalan menuju berbagai spot wahana akan banyak penjaja makanan yang dibuat seperti sekumpulan kios.
Saat memasuki area utama, kita akan disuguhi beragam wahana permainan. Yang paling fenomenal tentu saja perosotan warna-warni yang kerap dijadikan konten banyak warganet di media sosial. Tiket mencoba wahana tersebut sudah termasuk dalam tiket masuk yang dibeli di awal. Sebelumnya, jika hendak mencoba luncuran tersebut, kita harus mendaki jalan yang dibuat memutar seperti spiral. Apabila memiliki fobia pada ketinggian, lebih baik urungkan niat untuk mencobanya sebab pengunjung akan dapat dengan sangat jelas melongok ke bawah.
Sampai di puncak, kita akan disambut oleh petugas yang berada di sana dan telah tersedia seperti ember untuk meluncur. Terkadang, para petugas tersebut akan menggelontorkan air di permukaan perosotan untuk membuatnya lebih licin. Walaupun berketinggian 20 meter, perosotan tersebut terbilang cukup aman, bahkan untuk anak kecil. Semakin berat bobot seseorang, tentunya semakin cepat ember tersebut meluncur. Yang terpenting, siapkan nyali saja. Hehehe.
Permainan lain yang bisa dicoba dan cukup unik adalah human claws. Untuk mencobanya, kita butuh merogoh kocek lagi. Khusus permainan ini, hanya bisa dilakukan oleh anak-anak. Kalau pernah memainkan mesin capit di Timezone, gambarannya seperti itu. Anak akan dilengkapi dengan pengaman sendi dan helm, lalu akan dikaitkan pada gantungan sehingga mirip seperti kepala mesin pencapit. Setelah itu, anak akan digerakkan ke arah kolam yang berisi bola dan makanan ringan. Dalam waktu terbatas, anak diperbolehkan mengambil sebanyak mungkin snack. Kalau perlu, gunakan kaki sekalian untuk mencapit.
Di samping wahana kreatif di atas, terdapat pula aktivitas standar yang umum ditemukan di berbagai tempat wisata. Misalnya menaiki kereta mesin yang diputarkan di sekitar lokasi yang jalannya memang naik turun tersebut sehingga cocok dimanfaatkan oleh mereka yang ingin melihat-lihat tapi sudah cukup lelah. Selanjutnya, ada pula kebun binatang mini yang memperbolehkan pengunjung memberikan makanan pada beberapa hewan di sana. Guna mencoba dua aktivitas yang disebut terakhir ini, tamu perlu membeli tiket tambahan.
Itulah sekilas gambaran mengenai berlibur di Dusun Semilir. Di sana, yang terpenting adalah mencoba berbagai wahana permaianannya. Perihal kuliner dan buah tangan, rata-rata sama saja seperti yang dijual di luaran dalam arti tidak terlalu banyak yang khas. Tapi secara keseluruhan, tempat ini cukup asyik dan lengkap untuk dikunjungi bersama keluarga.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Fakta Keliru Terkait Semarang yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang.