Banyak orang beranggapan dusun merupakan bagian terbelakang dari desa karena letaknya yang terpencil dan masyarakatnya terisolir. Masyarakat di suatu dusun konon kurang mendapatkan akses teknologi dan harus beradaptasi dengan peradaban dunia luar. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku di Dusun Dawung yang berada di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Antusias warga dusun yang besar menjadi latar belakang terciptanya Pesona Garda yang merupakan ciri khas dusun satu ini.
Berbagai potensi dan komoditas yang ada di Dusun Dawung dimanfaatkan dengan baik oleh para warga, khususnya para pemuda. Berbagai upaya coba dikelola bersama demi mentransformasikan dusun yang “biasa-biasa saja” menjadi “luar biasa”. Mereka memoles tempat terpelosok menjadi tempat wisata alam yang dicari para pencinta olahraga ekstrem dan wisatawan.
Daftar Isi
Memanfaatkan aliran Sungai Tuntang di sepanjang area Dusun Dawung untuk arung jeram
Sungai Tuntang yang mengalir di sepanjang area Dusun Dawung menjadi anugerah Tuhan yang patut disyukuri warga dusun. Sejak dulu, kebutuhan hidup para warga dusun sangat bergantung pada sungai ini. Bahkan, dampak positif dan manfaat Sungai Tuntang masih dirasakan para warga dusun.
Di era yang serba modern seperti sekarang ini, warga dan kepala dusun bersinergi untuk berbenah menata sungai dan area sekitar menjadi objek wisata yang diberi nama “Pesona Garda”. Mereka berharap hal ini bisa membawa kemajuan bagi kehidupan warga di Dusun Dawung.
Arus Sungai Tuntang yang cukup deras dimanfaatkan untuk olahraga arung jeram. Olahraga ekstrem satu ini bisa dilakukan siapa saja yang ingin memacu adrenalin dan merasakan ganasnya arus sungai tersebut. Wisatawan yang mampir ke Dusun Kawung Kabupaten Semarang kini bisa merasakan serunya bermain arung jeram. Tersedia fasilitas pelampung badan, helm keselamatan, dan pendamping yang siap mendampingi agar keselamatan para wisatawan yang datang tetap menjadi prioritas utama.
Komoditas pangan yang menjanjikan bagi pengembangan UMKM
Pohon pisang yang berlimpah di sekitar Dusun Dawung Kabupaten Semarang dan udang air tawar dimanfaatkan dengan baik oleh warga dusun. Warga memanfaatkan kekayaan alam tersebut dengan mengolahnya menjadi keripik pisang dan peyek udang yang kemudian menjadi panganan autentik dusun tersebut.
Mungkin kedengarannya sederhana, namun olahan yang kemudian dipadukan dengan berbagai inovasi cita rasa baru yang unik cukup memanjakan lidah para wisatawan yang berkunjung ke dusun ini. Hal ini menjadi potensi yang cukup besar untuk meningkatkan ekonomi lokal warga dan menggerakkan pertumbuhan UMKM di Dusun Dawung.
Warga dusun terbuka
Warga Dusun Dawung Kabupaten Semarang tak hanya terbuka menerima wisatawan yang datang ke dusun mereka, mereka pun ramah pada mahasiswa yang datang dengan program terkait pemberdayaan dan pengembangan desa. Para warga cukup antusias untuk meningkatkan potensi yang dimiliki dusun mereka.
Misalnya saja mahasiswa dari BEM KM UNNES yang datang membantu memberikan sosialisasi mengenai keterbaharuan dalam transaksi pembayaran tiket masuk di pusat wisata. Warga dusun antusias mengikuti program sosialisasi ini. Mereka berharap sosialisasi ini dapat membantu mengembangkan potensi dusun serta UMKM yang telah mereka bangun selama ini.
Namun sangat disayangkan, di balik potensi wisata alam dan tingginya antusias wisatawan yang datang untuk menjajal olahraga ekstrem arung jeram, akses menuju Dusun Dawung masih memprihatinkan. Wisatawan yang datang harus melewati jalanan yang berkelok dengan lebar hanya sekitar 2,5 meter. Mereka juga harus melewati area hutan kecil dan hamparan sawah.
Selain itu, di malam hari, tak ada lampu penerangan sama sekali di sepanjang jalan menuju dusun. Tentu saja ini membahayakan para wisatawan dan juga warga dusun yang hendak bepergian keluar masuk area dusun.
Semoga saja pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan dusun terpelosok dengan potensi luar biasa seperti Dusun Dawung ini. Jangan sampai dusun ini tersisihkan dan terabaikan. Siapa tahu dusun yang terpelosok ini kelak bisa menjadi destinasi wisata utama di Kabupaten Semarang.
Penulis: Agung Anugraha Pambudhi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kecamatan Sumowono, Kenikmatan Kabupaten Semarang yang Membuat Orang Demak Iri.