Mencicipi Durian Musang King yang Muncul dalam Serial Upin Ipin: Enak sih, tapi Bikin Saya Trauma

Mencicipi Durian Musang King yang Muncul dalam Serial Upin Ipin: Enak sih, tapi Bikin Saya Trauma

Mencicipi Durian Musang King yang Muncul dalam Serial Upin Ipin: Enak sih, tapi Bikin Saya Trauma (Irrational Cat via Wikimedia Commons)

Waktu mencicipi durian Musang King langsung di negara asalnya, saya langsung trauma. Enak sih, tapi…

Dalam serial Upin Ipin, ada beberapa episode yang menceritakan tentang petualangan si kembar bersama Tok Dalang sedang memanen durian di malam hari. Hal tersebut bukannya tanpa alasan, buah durian yang matang pohon umumnya memang jatuh di malam hari.

Katanya ada dua alasan yang membuat durian lebih banyak jatuh di malam hari. Pertama, CO2 yang dihasilkan pohon pada malam hari memicu gas etilen sehingga membuat buah lebih cepat matang kemudian terjatuh.

Kedua, aktivitas kelelawar atau codot memakan atau menyenggol buah durian di malam hari lebih banyak sehingga kemungkinan menemukan buah durian jatuh lebih tinggi. Oleh karena itu, ketika Upin Ipin dan Tok Dalang memungut buah durian untuk dikumpulkan di keranjang, ada saja buah durian yang sudah dimakan codot.

Durian paling enak di dunia

Ketika Kampung Durian Runtuh mengadakan lomba durian yang diikuti Tok Dalang, Jarjit, Pak Slamet, dan warga Kampung Durian Runtuh lainnya, kita bisa melihat berbagai jenis buah durian yang diikutkan lomba. Salah satu yang paling enak dan terkenal adalah durian Musang King.

Hal tersebut bukan karangan semata, sebab di dunia nyata, durian Musang King yang berasal dari Malaysia memang sangat populer dan didapuk sebagai durian terenak nomor satu di dunia. Bahkan durian ini mengalahkan durian Montong asal Thailand.

Sebenarnya semua durian enak di dunia ini berasal dari satu pohon induk. Pohon tersebut kemudian dicangkok dan ditanam di tempat lain oleh petani untuk menghasilkan varietas durian yang sama.

Begitu juga dengan durian Musang King yang mulai diperkenalkan pada tahun 1990. Durian ini awalnya berasal dari satu induk pohon yang tumbuh di distrik Tanah Merah, Kelantan, Malaysia. Lokasi pohonnya berada di dekat Gua Musang, makanya dinamakan demikian.

Baca halaman selanjutnya: Ciri fisik Musang King asli…

Ciri fisik durian Musang King asli

Saya pertama kali mencoba durian Musang King sekitar tahun 2018 lalu di Malaysia. Kalau nggak salah ingat, saya membeli buah tersebut di Bukit Bintang, Kuala Lumpur.

Waktu itu saya menyewa mobil dan direkomendasikan oleh pak sopir untuk mencoba durian Musang King. Saya langsung mengiyakan tawaran tersebut lantaran sebelumnya pernah mendengar nama Musang King dari serial Upin Ipin.

Ada banyak penjual durian Musang King di Malaysia, terutama di kawasan Selangor. Biar nggak waswas dan takut tertipu yang palsu, ada beberapa ciri fisik durian Musang King asli yang perlu kita ketahui, yakni:

Pertama, pangkal batang atau tangkai durian Musang King umumnya memiliki tanda yang menyerupai cincin berduri.

Kedua, pangkal durian Musang King biasanya memiliki tanda lima garis yang jika dilihat dari atas menyerupai bintang (lima garis di pangkal artinya ada lima kantong di dalam buah duriannya), durian tersebut bisa dibelah menjadi lima bagian dan semuanya ada isinya.

Ketiga, ciri ini yang paling kelihatan berbeda dari buah durian lainnya, yaitu warnanya. Daging durian Musang King berwarna lebih kuning menyerupai kuning kunyit. Oleh karena itu, beberapa orang Malaysia juga menyebut durian ini dengan nama durian Raja Kunyit.

Mencicipi durian Musang King pertama kali di Malaysia

Saat pertama kali dibelah, aroma harum durian Musang King sangat kuat. Biji duriannya kecil-kecil sehingga daging buahnya banyak dan teksturnya lembut sekali. Rasanya manis dan lebih creamy dibandingkan jenis durian lainnya. Saking creamy-nya, saya merasa seperti sedang nyeruput susu durian alih-alih makan durian.

Nggak salah jika Musang King dinobatkan sebagai durian terenak di dunia. Selain rasanya nikmat, daging buahnya juga banyak sehingga ada rasa puas saat menyantapnya. Cita rasanya yang enak membuat saya menghabiskan satu buah durian dalam sekali duduk.

Sayangnya, rasa nikmat tersebut segera berganti kepahitan dan meninggalkan trauma setelah saya membayarnya. Harga satu buah durian Musang King yang saya nikmati sekali duduk tersebut adalah Rp1,5 juta. Mahal pol!

Setelah makan durian Musang King tersebut saya nggak berani mencoba makan durian lagi meskipun saat di Kuala Lumpur saya beberapa kali berpapasan dengan penjual durian di pinggir jalan. Rasanya trauma sekali. Seumur hidup baru pertama kali itu saya makan buah satu pcs-nya Rp1,5 juta. Uang sebesar itu kalau saya belikan durian Lumajang bisa dapat satu keranjang.

Bisa dibeli di Indonesia

Saat ini banyak petani Indonesia yang menanam durian Musang King sehingga kita nggak perlu jauh-jauh ke Malaysia untuk mencicipinya. Saran saya, sebelum membeli pastikan untuk bertanya soal harganya, sebab durian ini memang terkenal mahal banget.

Sebagai tambahan informasi, di Surabaya, Musang King rata-rata dijual seharga Rp450-500 ribu/kg. Sementara berat satu buah musang king umumnya 2kg. Kira-kira satu buah harganya Rp1 jutaan. Agak mahal memang, tapi sesuai dengan kualitas dan rasanya.

Kalau mau yang murah, bisa membeli durian Tidore saja. Rasanya juga mantap kok, apalagi kalau kalian makan durian Tidore di Kepulauan Tidore langsung. Di sana ada tradisi bernama Gahi Duria Masau (ritual panen durian yang dilakukan dengan tiga tahapan, dimulai dengan mendirikan Tofo wehe, dilanjutkan dengan jaga duria, dan ditutup dengan gahi duria ma sou atau syukuran).

Nggak hanya Malaysia yang memiliki tradisi panen durian, Indonesia juga memiliki berbagai macam tradisi dan kepercayaan terkait buah durian. Namun, saya mendapati ada satu tradisi makan durian yang sama antara di Malaysia dan Indonesia, yaitu setelah makan durian kita disarankan untuk minum air putih dengan sedikit garan yang dituang dalam kantong durian tersebut.

Katanya, minum air dari bekas wadah biji durian bisa melegakan tenggorokan dan terhindar dari mabuk durian. Meskipun belum ada jurnal ilmiahnya, monggo dicoba saja karena rasanya memang menyegarkan, dijamin langsung glegekan.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Orang yang Mengaku Nggak Suka Durian, Sebetulnya Belum Menemukan Rasa Durian yang Pas.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version