Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Duka Himpunan Mahasiswa: Disuruh Berprestasi, tapi Nggak Dikasih Dana

Mustofa Yulian Said oleh Mustofa Yulian Said
27 Mei 2022
A A
Duka Himpunan Mahasiswa: Disuruh Berprestasi, tapi Nggak Dikasih Dana

Duka Himpunan Mahasiswa: Disuruh Berprestasi, tapi Nggak Dikasih Dana (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Himpunan mahasiswa disuruh berprestasi, tapi duitnya nggak ada. Lah?

Anak kuliah pasti tidak asing dengan yang namanya organisasi. Baik mahasiswa kupu-kupu, atau yang aktif, bahkan mahasiswa transparan (alias tidak keliatan blas di kelas) pasti sering mendengar atau bahkan diajak gabung organisasi kampus. Wajar saja, sebab mereka sering muncul dan selalu berusaha memperlebar sayap mereka..

Saya tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di kampus. Itu termasuk organisasi kampus juga, kalau kalian nggak ngeh. Kehidupan di himpunan selayaknya organisasi pada umumnya: menjalani event demi event, proker demi proker, kegiatan ini kegiatan itu selayaknya organisasi lain.

Namun, dalam proses saya berorganisasi, saya menemui masalah, yang saya yakin terjadi di kampus lain, pasti. Saya akan ceritakan masalahnya.

Permasalahan ini muncul setelah pergantian rektor di kampus kami. Himpunan mahasiswa yang semestinya menjalankan prokernya sesuai yang telah digariskan dan tuliskan, tiba-tiba dipaksa untuk mengadakan kegiatan yang hanya bertujuan untuk meningkatkan pemeringkatan kampus.

Mahasiswa rapat (Shutterstock.com)

Hal ini memang tak terlalu bermasalah bagi sebagian organisasi yang tujuannya adalah untuk ajang prestasi. Sebut saja UKM Olahraga, pasti mencetak atlet, UKM Robotika, pasti buat robot, UKM karawitan, pasti lomba karawitan. Berbeda dengan himpunan, yang tujuannya tak spesifik dan hampir bisa disebut palugada. Kami tak hanya fokus pada pengembangan individu untuk berprestasi, tapi kami mencoba untuk bermanfaat bagi warga jurusan, dosen jurusan, dan masyarakat luar jurusan. Proker-proker yang dirancang dengan matang, melalui serangkaian drama perakeran duniawi (temen-temen hima pasti paham), tiba-tiba dipersulit jalannya dan diperintahkan untuk dialihkan semua kegiatan ke tujuan pemeringkatan.

Hal ini mengundang banyak omongan di semua rekan rekan himpunan. Belum lagi dana kemahasiswaan yang tak ditambahkan pada matrikulasi yang telah dibuat, membuat himpunan hanya seperti alat saja. Ketika kami mencoba untuk menanyakan perihal pendanaan, tiba-tiba forum menjadi sensitif, dan topiknya langsung dialihkan. Seperti biasa, pembahasan duwit adalah pembahasan yang sangat sensitif. Tapi kami memang tak bisa berbuat banyak, karena memang forum himpunan dan dosen ini dihadiri banyak dosen lainnya. Tidak mungkin kan kami berdebat hebat.

Hamparan seratus ribuan (Shutterstock.com)

Bisa saja sih debat, tapi, kalian tahu sendirilah hasilnya bakal seperti apa.

Baca Juga:

Belanja Pakai Dompet Elektronik di Indomaret Memang Memudahkan, tapi Sebaiknya Kamu Selalu Bawa Uang Tunai

Segini Dana Pensiun yang Dibutuhkan Biar Bisa “Ongkang-ongkang Kaki” di Masa Tua

Berbanding terbalik dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang memiliki dana lebih besar serta kegiatan yang tak sepadat dengan himpunan. Bahkan ada beberapa UKM yang mencairkan dana sampe ukuran 500 juta bisa terpenuhi. Sebenarnya kami fine-fine saja Himpunan dibuat lebih berprestasi dan menjadi alat pemeringkatan bagi kampus. Tapi tolong lah Pak, Bu, duitnya mana?

Kegiatan untuk pemeringkatan yang diadakan himpunan itu sebenarnya simpel. Hanya kegiatan yang sudah digariskan dan dituliskan dalam buku proker serta matrikulasi himpunan. Contoh kegiatannya yaitu, webinar nasional, seminar nasional, acara perlombaan, dan pengabdian masyarakat. Sekilas simpel kan?

Benar, tapi yang simpel pun butuh uang. Dan saya sudah sebutkan tadi, uangnya nggak ada. Alhasil, kami jadi mati-matian cari sponsor, suntikan dana, ngamen, paid promote, dan hal-hal lain yang kalian tahu. Padahal, kami masih harus menyiapkan acara lain yang menghasilkan prestasi.

Uang (Pixabay.com)

Sudah cari uang, cari konsep, banting tulang, lakuin teknis. Mumet, Riii.

Pada akhirnya, menjadi pengurus memang seperti menjadi budak, baik itu ada tuntutan berprestasi atau tidak, sama saja. Kembali ke diri masing-masing teman-teman semua dalam menghadapi banyaknya kegiatan di himpunan. Kampus memang tidak menyuruh kita untuk menjadi pengurus organisasi, tapi kampus ironisnya meminta kita berprestasi, meski duitnya hampir nggak ada.

Namun, bagi kalian anggota himpunan mahasiswa, jangan lelah berproses dan takut berproses. Semoga para petinggi kampus terbuka matanya. HIDUP MAHASISWA!

Penulis: Mustofa Yulian Said
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Jenis Pertanyaan yang Selalu Ditanyakan kepada Calon Anggota Organisasi Mahasiswa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2022 oleh

Tags: DANAdukahimpunan mahasiswaPrestasi
Mustofa Yulian Said

Mustofa Yulian Said

Seorang mahasiswa remaja yang baru mulai gemar membaca, menulis ,dan buat konten-konten estetik Instagram. Suka jalan-jalan, tapi nggak suka keluar duit.

ArtikelTerkait

Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu biaya wisuda, malang, kampus di malang

Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu

22 Oktober 2023
Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban kan?

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban

7 Oktober 2023
Kenapa Kalian Begitu Benci dengan si Ranking Satu? Kalian Masih Cemburu?

Kenapa Kalian Begitu Benci dengan si Ranking Satu? Kalian Masih Cemburu?

5 Desember 2023
3 Dosa Konsumen Indomaret yang Suka Pakai Dompet Elektronik (Pexels)

Belanja Pakai Dompet Elektronik di Indomaret Memang Memudahkan, tapi Sebaiknya Kamu Selalu Bawa Uang Tunai

26 Januari 2025
Sisi Gelap Dompet Digital DANA yang Bikin Pengguna Ragu

Sisi Gelap Dompet Digital DANA yang Bikin Pengguna Ragu

3 Juli 2024
HMP Sosiologi UTM Problematik. Mending Segera Dibenahi, kalau Nggak Bubar Saja

HMP Sosiologi UTM Problematik. Mending Segera Dibenahi, kalau Nggak Bubar Saja

6 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.