Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
15 Januari 2024
A A
3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP Mojok.co beasiswa kip kuliah

3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya ingin menanggapi salah satu tulisan di Terminal Mojok berjudul Realitasnya, Beasiswa KIP Bukan untuk Mahasiswa Kurang Mampu, tapi yang Pandai Memanipulasi Data. Penulis, Mas Aji Permana, mengungkapkan kekesalannya pada proses seleksi Beasiswa KIP yang penuh manipulasi. Asal tahu saja, calon penerima Beasiswa KIP harus melampirkan berkas kondisi rumah, data aset, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), hingga bukti pendapatan orang tua. Kenyataan di lapangan, syarat-syarat ini mudah dipalsukan. 

Sebagai penerima Beasiswa KIP, saya sepenuhnya setuju dengan tulisan Mas Aji. Bahkan, di tulisan ini saya ingin menambahkan dosa-dosa lain penerima Beasiswa KIP gadungan itu. Kecurangan tidak hanya mereka lakukan saat melakukan pendaftaran saja. Tindakan curang masih berlanjut ketika mereka sudah menjadi penerima beasiswa. 

Sebelum membahasnya lebih lanjut, saya ingin menginformasikan bahwa penerima Beasiswa KIP itu punya beberapa kewajiban selama menjadi awardee. Sayangnya, banyak penerima beasiswa yang menyepelekan hal ini. Mereka hanya ingin uang beasiswa, sementata kewajibannya dilupakan. Saya menyebutnya, awardee yang gabut alias gaji buta.  

#1 Penerima Beasiswa KIP yang nggak mau berorganisasi

Kampus mewajibkan mahasiswa penerima Beasiswa KIP untuk mengikuti berbagai komunitas atau organisasi. Mengingat, mereka tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan karena semua sudah ditanggung beasiswa. Harapannya, mereka bisa memberikan sumbangsih nyata ke masyarakat apabila aktif berkegiatan di luar kelas. 

Akan tetapi, kenyataannya, banyak mahasiswa KIP yang tidak melaksanakan kewajiban ini. Penerima beasiswa gadungan kebanyakan hidup seperti mahasiswa reguler lainnya, bahkan beberapa hidup hedon. Selesai kelas, mereka pergi ke mal, nongkrong di kafe mahal, setelah itu pulang. 

Padahal, mereka memiliki kewajiban lebih besar sebagai agent of change dibandingkan mahasiswa reguler. Mahasiswa penerima beasiswa KIP seperti ini sepertinya sering lupa kalau kuliah mereka itu dibayar dari pajak rakyat. Oleh karena itu, wajar aja kalau kewajiban mengabdi pada rakyat lebih besar daripada mahasiswa lain. 

#2 Sering skip kegiatan wajib penerima Beasiswa KIP

Selain wajib mengikuti organisasi atau komunitas, biasanya kampus-kampus memiliki program-program khusus untuk mahasiswa penerima beasiswa KIP. Di kampus saya misalnya, rutin dibuat program peningkatan softskill atau hardskill selama 3 hari di akhir semester genap. Isi kegiatanya ada pelatihan public speaking, manajemen diri, penulisan karya tulis ilmiah, dan masih banyak lagi. 

Sayang seribu sayang, para penerima beasiswa KIP banyak yang tidak antusias mengikuti program gratis yang bermanfaat ini. Terakhir kali saya mengikuti program tersebut, hanya sekitar 400 mahasiswa yang hadir dari 900 lebih penerima Beasiswa KIP. Bahkan, kegiatan yang digelar melalui zoom itu pernah menyentuh angka 300 peserta saja. Dengan kata lain, hanya sepertiga dari penerima beasiswa. 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

#3 Menunda kelulusan

Beasiswa KIP diberikan tiap semester selama 4 tahun alias 8 semester. Lulus 3,5 tahun memang bukan kewajiban, tapi banyak mahasiswa yang enggan melakukannya walaupun mampu. Mungkin lulus 3,5 tahun dan 4 tahun terdengar tidak berbeda jauh ya. Namun, secara hitung-hitungan, satu semester itu nominalnya sangat besar lho. Saya coba jelaskan di bawah ini.

Bayangkan saja, ada lebih dari 200.000 mahasiswa penerima KIP pada SNPMB 2023. Ibaratkan, masing-masing mahasiswa menerima Rp4 juta selama satu semester (UKT dan biaya hidup). Jadi, tiap mahasiswa menerima kurang lebih Rp32 juta selama 8 semester. Dengan kata lain, alokasi beasiswa KIP untuk mahasiswa PTN bisa mencapai Rp6 triliun lebih. 

Nah, andai saja, setengah dari ratusan mahasiswa itu bisa lulus 3,5 tahun. Setidaknya ada sisa dana hingga Rp400 juta yang bisa dialihkan untuk membantu kurang lebih 10 mahasiswa kurang beruntung lainnya. Ini baru hitungan satu angkatan 2023 di PTN, belum angkatan tiap tahun serta penerima-penerima di kampus swasta.

Sayangnya, kejadian yang sering saya temui, kebanyakan mahasiswa penerima beasiswa KIP tidak mau lulus 3,5 tahun padahal mereka mampu. Mereka merasa tanggung jika uang saku semester 8 tidak cair gara-gara mereka lulus lebih dulu. Itu mengapa banyak penerima KIP yang memilih mengambil sidang skripsi di bulan Maret-April. Semua itu demi pencairan dana KIP terakhir.

Di atas beberapa dosa penerima Beasiswa KIP yang sering saya jumpai. Sebagai sesama awardee jelas saya malu dan kecewa. Kita ini sudah makan dari pajak rakyat, tapi melakukan kewajiban-kewajiban yang sepele itu tidak bisa. 

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Menerima Beasiswa Bidikmisi? 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2024 oleh

Tags: beasiswabeasiswa KIPKIPMahasiswapenerima beasiswa KIP
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Dosen Bukan Lagi Manusia Setengah Dewa, tapi Memang Sudah (Cosplay) Jadi Dewa

Dosen Bukan Lagi Manusia Setengah Dewa, tapi Memang Sudah (Cosplay) Jadi Dewa

12 Januari 2024
Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A dosen muda

Kelakuan Dosen yang Bikin Ngelus Dada, Seenaknya Sendiri dan Bikin Naik Pitam Mahasiswa

11 Agustus 2024
Veronica Koman Melanggar Kontrak LPDP atau Sekadar Pembungkaman Kebebasan Mengkritik MOJOK.CO

Veronica Koman Melanggar Kontrak LPDP atau Sekadar Pembungkaman Kebebasan Mengkritik?

12 Agustus 2020
Mengenal Jurusan Metrologi yang Sering Disalahpahami sebagai Jurusan Meteorologi, padahal Kami Nggak Mempelajari Cuaca Sama Sekali!  Mojok.co

Mengenal Jurusan Metrologi yang Sering Disalahpahami sebagai Jurusan Meteorologi, padahal Kami Nggak Mempelajari Cuaca Sama Sekali! 

20 Mei 2024
Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri Mojok.co

Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri

26 September 2025
Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

3 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.