Saat masih jadi mahasiswa baru, saya memiliki pemahaman bahwa dalam sebuah kepanitiaan atau organisasi, posisi ketua adalah posisi yang paling mendapat sorotan. Menjadi ketua organisasi atau ketua panitia kesannya wah, keren, dan layak diapresiasi. Akan tetapi, setelah bergabung menjadi anggota suatu organisasi kemahasiswaan dan menjabat sebagai panitia dalam acara kampus, mindset itu berubah. Ada satu divisi yang jarang disorot, namun punya peranan sangat penting dalam tiap acara organisasi, yaitu divisi konsumsi.
Lho, kok bisa?
Tentu saja bisa. Sini saya kasih tahu. Namanya saja “konsumsi”, sudah jelas divisi ini bekerja paling keras dalam hal perdapuran, mulai dari menyiapkan konsumsi seperti lauk pauk, snack, kopi, hingga masak! Mungkin kelihatannya kerjaan divisi satu ini mudah, ya, padahal bikin mumet, Bos. Saya saja yang bukan termasuk anggota divisi konsumsi pusing tiap kali melihat teman-teman bolak-balik menyiapkan konsumsi untuk berbagai acara. Jadi, sekali lagi saya tegaskan, kehadiran anak konsumsi bukan hanya penting, melainkan sangat penting. Tanpa kehadiran mereka, peserta, panitia, dan para tamu bisa apa, coba?
Menurut saya, ada tiga alasan penting mengapa orang-orang dari divisi konsumsi memang layak diapresiasi.
#1 Menghidupi para peserta dalam suatu acara
Keberhasilan dan gagalnya suatu acara dipegang oleh orang-orang yang berada di divisi konsumsi. Mereka punya tanggung jawab yang sangat besar dalam menghidupi peserta agar nggak kelaparan dan tetap semangat dalam suatu acara. Tak lupa, mereka juga menghidupi para panitia dan tamu yang datang.
Kalau acaranya diadakan satu hari saja, mungkin akan lebih mudah membuat menu konsumsi untuk acara di hari itu. Namun, jika acaranya diadakan hingga tiga atau empat hari, pasti bikin anak divisi konsumsi mumet setengah mati. Semua anggota divisi tersebut bakal mencari ide menu makanan, snack, dan bahkan mencari bahan-bahan makanan baru agar berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Kalau makanan yang disuguhkan enak, divisi konsumsi jarang sekali—bahkan nggak pernah—dapat pujian. Tapi, kalau makanan yang disuguhkan kurang enak, sudah pasti mereka dapat semburan orang-orang. Senior pun bakal ikutan ngomel. Hadeh, ancen nggatheli.
#2 Mereka nggak pernah pilih-pilih anggota
Sudah bukan rahasia umum kalau divisi konsumsi jadi divisi yang paling nggak populer dalam kepanitiaan atau organisasi. Tiap ada oprec, jarang sekali ada yang pengin daftar masuk divisi ini. Alasannya beragam, mulai dari kurang terkenal, jarang kelihatan saat acara, hingga takut bau bawang brambang.
Padahal, divisi konsumsi nggak pernah pilih-pilih anggota, mereka sangat legowo menerima siapa saja. Mahasiswa dengan IPK kurang dari 3 boleh daftar divisi ini, mahasiswa dengan nilai C bisa jadi anggota divisi ini, mahasiswa tenar dan populer di fakultas juga boleh gabung divisi ini. Pokoknya siapa saja bisa terlibat urusan konsumsi ini. Bahkan, jika kuotanya sudah penuh, mereka tetap menerima anggota baru. Ya jelas, mereka bakal mencari anggota sebanyak-banyaknya karena mereka bakal butuh banyak tenaga untuk menghidupi semua peserta, sih. Ehe.
#3 Ikhlas nggak pernah kejepret kamera
Divisi konsumsi memang jarang sekali dibicarakan banyak orang. Walau begitu, mulai dari masa oprec hingga acara dimulai, tugas orang-orang dalam divisi ini tak pernah berhenti dikerjakan. Selain tugasnya yang berat, mereka juga jarang sekali didokumentasikan kehadirannya saat tengah melaksanakan tugas. Boro-boro sempat foto bareng panitia dari divisi lain, mondar-mandir mengurus konsumsi untuk acara saja sudah melelahkan luar biasa. Namun, anak-anak dari divisi ini nggak pernah mengeluh dan tetap bekerja di belakang layar.
Saya pernah bertanya pada salah seorang teman yang kebetulan mengurusi konsumsi di suatu acara kampus, “Ndel, nggak mau foto bareng panitia lain?” Teman saya ini menjawab, “Ndak usah, Mas. Sing penting acarane lancar!” Wah, sungguh jawaban yang legowo.
Itulah 3 alasan mengapa divisi konsumsi memang sudah selayaknya dapat apresiasi lebih. Mungkin apresiasi dari saya hanya bisa melalui tulisan ini, tapi saya beneran tulus menuliskannya untuk teman-teman dari divisi konsumsi. Terima kasih!