Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

BookScape Reading Club Gelar Diskusi Buku “Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa” Karya Mila Alkhansah di Kota Kendari

Astika Elfakhri oleh Astika Elfakhri
5 November 2023
A A
BookScape Reading Club Gelar Diskusi Buku “Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa” Karya Mila Alkhansah di Kota Kendari

BookScape Reading Club Gelar Diskusi Buku “Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa” Karya Mila Alkhansah di Kota Kendari (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi generasi sandwich, ada beberapa bentuk kelelahan yang memang penting untuk diabadikan sebagai guru bijak. Tentu saja di samping kelelahan yang dibiarkan lewat dan tak perlu dikenang lagi. Bentuk-bentuk kelelahan itulah yang berupaya diungkapkan oleh Mila Alkhansah dalam bukunya yang berjudul Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa. Buku tersebut diperbincangkan pada Sabtu, 14 Oktober 2023 lalu, dalam acara diskusi buku di Kendari. Diskusi itu diselenggarakan oleh BookScape Reading Club bekerja sama dengan Penerbit Buku Mojok.

Dipandu oleh Amaya, pegiat buku sekaligus inisiator BookScape Reading Club, diskusi buku ini mencoba mengulik proses kreatif Mila Alkhansah sekaligus upayanya memaknai proses mendewasa. Diskusi dihadiri para pengunjung setia acara Temu Buku BookScape Reading Club. Tak hanya itu, hadir pula beberapa wajah baru yang nampaknya para pengikut dan pengagum tulisan-tulisan Mila.

Pukul empat sore di Kendari, ketika suhu udara di jalanan masih terasa di atas tiga puluh derajat Celcius, peserta diskusi buku mulai berdatangan. Tak sampai setengah jam kemudian, acara diskusi pun dimulai.

Mila Alkhansah membagikan pengalamannya dalam diskusi buku di Kendari

Menulis merupakan sebuah momen katarsis, di mana kita merilis segala emosi terpendam dan mentransformasinya ke dalam bentuk catatan-catatan reflektif. Pendapat ini diungkapkan Amaya untuk memantik diskusi.

Mila Alkhansah menanggapi pernyataan itu dengan menyampaikan syukurnya atas manfaat buku yang ia tulis. Catatan yang awalnya ia tulis untuk menjadi reminder bagi dirinya, rupanya juga mampu menjadi pelajaran dan penguat bagi orang lain.

Buku setebal 148 halaman menyuguhkan narasi-narasi kontemplatif mengenai keluh kesah yang mesti dilalui dalam proses menjadi dewasa. Semuanya didasarkan dari pengalaman pribadi sang penulis. Namun tentu saja disertai berbagai nasihat buat para pembaca yang tengah atau akan menghadapi pengalaman serupa.

Mila melanjutkan diskusi buku dengan membagikan pengalamannya saat Penerbit Buku Mojok menemukan catatan-catatannya di blog dan meminangnya untuk diterbitkan. Mila tak menyangka jika tulisan-tulisannya yang bergaya self-soothing memenuhi kualifikasi untuk dicetak sebagai sebuah buku. Namun, proses yang penyuntingan yang tak singkat harus dilalui Mila sebelum Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa akhirnya lahir.

Peserta diskusi buku Mila Alkhansah yang digelar BookScape Reading Club dan Buku Mojok
Peserta diskusi buku Mila Alkhansah yang digelar BookScape Reading Club dan Buku Mojok (Dokumentasi Pribadi)

Membahas juga soal cinta dalam proses pendewasaan

Obrolan dalam diskusi buku kemudian bergeser lebih dalam ketika isi buku mulai diulik lebih jauh. Mila mengungkapkan pandangan-pandangan personalnya perihal bagaimana ia memandang cinta dalam proses pendewasaannya. Tak hanya kepada lawan jenis, cinta yang diungkapkan Mila juga tak jauh dari persoalan keluarga. Bagaimana hubungan dengan ibunya memengaruhi cara pandang Mila tentang kehidupan, dan secara khusus, tentang posisinya sebagai anak yang ingin berbakti dengan baik.

Baca Juga:

Enaknya Jadi Fresh Graduate di Jogja: Nggak Takut Dicap Pengangguran karena Sibuk Ikut Forum Diskusi

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

Perihal cinta romantis, Mila mengkronologikan bagaimana cinta yang belum matang—ekspresif dan mudah terpicu oleh hal-hal sepele—bertumbuh menjadi perasaan yang wajib melewati berbagai pertimbangan bijak sebelum disalurkan. Dengan guyon, ia juga menuturkan bagaimana perkataan Kurniawan Gunadi, salah seorang penulis favoritnya, sangat berpengaruh dalam mengubah pandangannya mengenai pernikahan.

Menurutnya, pernikahan bukanlah sebuah solusi mumpuni untuk menghindarkan seseorang dari masalah. Pernikahan justru merupakan salah satu masalah yang ingin seseorang pilih seumur hidup. Mendengar hal ini, bapak-bapak yang turut nimbrung di acara diskusi buku saling menimpali dengan persetujuan. Tak ayal, tawa para peserta diskusi pecah.

Sesi obrolan yang tak jarang diselingi tawa itu ditutup dengan sesi pembacaan nukilan buku oleh Mila. Amaya memilih bagian favoritnya dari buku Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa, yakni perihal sandwich generation, untuk dibaca oleh Mila.

Yang menarik dari bab ini adalah cara Mila mengungkapkan pandangannya mengenai “definisi cukup”. Dalam bagian ini, Mila menuturkan bahwa rasa iba dan kepedulian sebagai motivasi yang membuat ia memutuskan mulai bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga. Dan juga bagaimana ia menciptakan garis finish sebagai titik henti agar ia tidak tergolong sebagai manusia yang tak pernah merasa cukup.

Sesi tanya jawab yang isinya curhatan

Dalam sesi tanya jawab diskusi buku bersama Mila Alkhansah, pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebagian besar merupakan curhatan terkait isu-isu mental. Isu-isu mental seperti beban hidup, dilema menjadi orang dewasa, hingga manajemen perasaan agar tak sampai melukai orang lain tersirat dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mila meresponsnya dengan membagikan pandangan pribadi serta pengalaman personalnya dengan sehati-hati mungkin.

Kumandang azan magrib menjadi penanda berakhirnya acara diskusi buku sore itu. Amaya menutup sesi diskusi dengan harapan agar acara itu dapat memberi kesegaran perspektif perihal tumbuh dewasa dan dapat membangun percakapan yang bermakna bagi mereka yang akan, sedang, dan masih terus meniti proses pendewasaan.

Setelah mengenalkan Rupa Coffee & Co-working Space sebagai outlet yang menyediakan buku Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa bagi pembaca di wilayah Kendari yang ingin memilikinya, acara pun diakhiri dengan sesi foto bersama. Obrolan yang akrab masih berlanjut selama beberapa saat lagi, sebelum satu demi satu peserta diskusi meninggalkan kafe.

Penulis: Astika Elfakhri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Diskusi Buku Lebih Nyaman dan Seru Bersama Komunitas Baca Bekasi Books Club.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2023 oleh

Tags: Baca BukuBuku Mojokdiskusi bukuKendarikomunitas bacakomunitas bukuMila Alkhansah
Astika Elfakhri

Astika Elfakhri

ArtikelTerkait

Parade yang Tak Pernah Usai Teriakan dari Mereka yang Dipinggirkan Terminal Mojok

Parade yang Tak Pernah Usai: Teriakan dari Mereka yang Dipinggirkan

7 Juni 2022
Deep Talk After Sex: Seni Merawat Keintiman Bersama Pasangan

Deep Talk After Sex: Seni Merawat Keintiman Bersama Pasangan

Nggak Segera Menuntaskan Baca Buku Itu Bukan Dosa Terminal Mojok

Nggak Segera Menuntaskan Baca Buku Itu Bukan Dosa

16 Januari 2021
Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

8 Februari 2024
Khotbah dari Bawah Mimbar oleh Ahmad Khadafi: Berdakwah lewat Obrolan Sehari-hari

Khotbah dari Bawah Mimbar oleh Ahmad Khadafi: Berdakwah lewat Obrolan Sehari-hari

Love, Explained oleh Disya Arinda: Jawaban dari Kegalauanmu soal Cinta

Love, Explained oleh Disya Arinda: Jawaban dari Kegalauanmu Soal Cinta

Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.