Harga elit, pelayanan sulit
Meskipun demikian, monopoli Lion Air dan mahalnya harga tiket tidak serta merta menghasilkan layanan operasional yang baik. Selain masalah delay yang menjadi konsumsi umum penumpang, masalah scheduling juga menjadi momok. Lion Air sering sekali melakukan pembatalan penerbangan di jam tertentu dan menumpuk semua penumpang di jam penerbangan tertentu.
Alasan normatif yang didapat adalah gangguan operasional pesawat, tetapi semua penumpang pasti tahu itu hanya akal-akalan untuk menghemat biaya operasional. Hal-hal seperti ini sudah umum terjadi dan mengundang amarah penumpang, tetapi mereka tidak punya pilihan lain. Alternatif transportasi untuk ke Pulau Jawa hanyalah kapal laut, tetapi waktu tempuhnya relatif lama dan bisa mencapai dua hari. Sangat tidak feasible dan tidak mengenakkan bagi para perantau yang tidak memiliki banyak waktu. Selain itu, kapal laut juga tidak tersedia setiap hari.
Monopoli Lion Air di Ketapang juga menyebabkan enggannya mereka untuk meningkatkan kualitas layanan mereka. Tidak adanya pesaing jelas membuat Lion Air merasa jumawa dan enggan untuk memperbaiki diri. Lion Air dan anak maskapainya, Wings Air, kerap kali menjadi sasaran media untuk berita-berita miring. Sudah banyak juga video beredar yang memperlihatkan penumpang Lion Air yang komplain kepada maskapai karena berbagai macam masalah. Meskipun demikian, tidak ada yang bisa dilakukan. Warga Ketapang tidak punya pilihan lain.
Tindakan cepat untuk Ketapang
Pemerintah daerah atau bahkan pusat harus segera melakukan tindakan terhadap hal ini. Monopoli transportasi udara oleh satu maskapai akan memberikan dampak buruk. Pelanggan akan terus dihantui mahalnya tiket pesawat karena maskapai akan seenak hati menaikkan harga, kualitas layanan akan terus buruk dan tidak diperbaiki, dan opsi transportasi menjadi tidak banyak.
Semua dampak buruk ini jelas dirasakan oleh konsumen, utamanya masyarakat Ketapang. Tidak semua masyarakat Ketapang itu memiliki tingkat ekonomi memadai dan Kabupaten Ketapang sendiri belumlah tergolong daerah yang maju baik secara pendidikan maupun sarana prasarana. Hal ini sering memacu orang Ketapang untuk merantau ke Pontianak atau kota-kota di Jawa demi nasib yang baik. Monopoli transportasi udara oleh satu maskapai dengan harga yang mahal hanya akan menghambat peningkatan sumber daya manusia di Ketapang.
Imbas yang mungkin terjadi ialah, Ketapang akan sulit berkembang dan maju, dan tentu saja kita semua tak ingin itu terjadi bukan?
Penulis: Raja Pranatha Doloksaribu
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Alasan Saya Selalu Setia dengan Lion Air