Kira-kira sudah lebih dari satu tahun saya menggunakan provider by.U, provider dari Telkomsel, sebagai sim card kedua. Fungsi sim card by.U yang saya miliki memang hanya untuk berselancar di internet saja. Kebutuhan lain seperti telepon dan SMS, saya lebih memilih menggunakan sim card utama.
Tahun pertama menggunakan provider dari Telkomsel ini, banyak hal-hal positif yang membuat saya jatuh hati. Cuma sayangnya, setelah lebih dari satu tahun menggunakan by.U, saya sempat beberapa kali dibuat kecewa olehnya. Kalau hanya sekali doang sih, mungkin saya bisa memaafkan dan melupakan kealpaan dari by.U.
Karena sudah beberapa kali merasakan kekecewaan, ya sudah, saya tulis saja. Syukur-syukur kalau ada para petinggi by.U yang membaca tulisan saya ini. Langsung saja, saya akan menjabarkan rangkuman kekecewaan saya terhadap by.U setelah menggunakan provider dari Telkomsel ini selama lebih dari satu tahun.
Paket internet unlimited tapi ada FUP-nya
Saya itu pengguna setia paket “Yang Bikin Aman Jaya” dari by.U. Harga paket tersebut adalah Rp151.499. Dengan harga segitu, saya bisa mendapatkan paket internet unlimited dengan maksimal kecepatan 2 Mbps. Serta bebas langganan Disney+ Hotstar selama satu bulan.
Awalnya paket tersebut sangat menyenangkan. Sayangnya pada dua atau tiga bulan terakhir, kebijakan di paket tersebut berubah. Sekarang paket itu ada FUP (Fair Usage Policy). Sudah nggak benar-benar unlimited karena ada batasannya.
Katanya provider Telkomsel itu untuk anak muda, kok ekspresi dan kreativitas anak muda yang mau disalurkan melalui internet dibatasi? Cukup UU ITE saja yang membatasi ekspresi dari warga sipil di internet. By.U nggak perlu ikut-ikutan.
Nggak ada anniversary Lagi
Untuk menjalin kemesraan dengan para penggunanya, by.U memiliki program monthiversary. Program ini sepertinya terinspirasi dari anniversary dalam hubungan asmara. Monthiversary adalah bonus yang diberikan pada bulan ketiga, keenam, kesembilan dan ke-12 sejak pemakaian provider dari Telkomsel ini.
Sayangnya, setelah saya menggunakan by.U selama satu tahun lebih, bonus ini nggak pernah diberikan lagi. Padahal, saya selalu setia tapi balasan kamu ke saya kayak gini?
Podcast yang belum dilanjut lagi
Saya cukup sering mendengarkan podcast, terutama saat olahraga. Podcast dalam format audio tentunya. Bukan podcast format video di YouTube, yang isinya cuma kontroversi dan klarifikasi doang kayak yang itu.
Salah satu podcast favorit saya beberapa tahun belakangan adalah podcast Retropus dari Box2box Media Network. Nah, kebetulan, di aplikasi by.U, Retropus juga memiliki program podcast namanya Alegori. Sayangnya, podcast ini, sampai sekarang (minimal sampai saat saya mengetik tulisan ini) belum dilanjut lagi. Mentok cuma di episode dua saja.
Jika ada petinggi by.U yang membaca, tolong kerja sama dengan Retropus untuk menggarap podcast Alegori dilanjut lagi. Minimal sampai lima atau tujuh episode, lah. Sukur bisa seterusnya. Podcast ini yang bikin membanrtu saya membetahkan diri bersama provider dari Telkomsel tersebut.
Masih kena spam
Saat istri saya mau membeli sim card baru untuk internetan, dia meminta saran saya. Tanpa banyak ina-inu, saya langsung menyarankan by.U dari Telkomsel. Kebetulan saat itu, saya baru genap setahun menggunakannya.
Anehnya, meskipun menyebut dirinya operator serba digital, mulai dari beli sim card-nya, service center, sampai beli pulsa. Tapi sialnya, nomor istri saya yang usianya belum sampai enam bulan sudah kena SMS spam dan telepon penipuan.
Padahal, istri saya nggak pernah beli pulsa dengan cara nulis nomor di konter. Dia selalu beli pulsa di aplikasi atau e-commerce ijo. Saat saya cari tau di Twitter, ternyata bukan hanya nomor istri saya yang mengalami hal seperti itu.
Ada orang lain juga yang mengalami hal serupa. Lebih parahnya, berdasarkan pengakuan orang tersebut di Twitter, dia cuma membeli pulsa via aplikasi saja tapi tetap kena spam.
By.U, kalian tau kan bahwa market terbesar kalian itu generasi millennial dan Gen Z. Mereka punya concern lebih terhadap keamanan data diri. Tolong dong, hal-hal yang seperti ini, cepet diberesin.
Begitu sekiranya curhatan-curhatan dari saya sebagai pengguna setia provider dari Telkomsel itu. Semoga kekecewaan ini nggak sampai berujung pada persimpangan jalan yang membuat saya harus memilih untuk tetap bersama atau berpisah selamanya.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Alasan Kebanyakan Orang Tua Pakai Telkomsel