Ketika kita berbicara mengenai negara-negara di Timur Tengah, mungkin hal pertama yang muncul di otak kita adalah padang pasir yang sangat luas dan panas. Memang benar sih, negara-negara di Timur Tengah, tak terkecuali Mesir, mayoritas wilayahnya berupa padang pasir yang sangat gersang.
Padang pasir tersebut adalah Gurun Sahara yang luasnya membentang di bagian negara-negara Afrika Utara meliputi Mesir, Libya, Maroko, dll. Menurut data yang saya dapat, Mesir sendiri memiliki luas padang pasir sebesar 95 persen dari luas wilayah negara. Jadi, kalian bisa membayangkan betapa padatnya intensitas kehidupan di Mesir. Sebab, di sana ada lebih dari 100 juta jiwa yang hidup berdesak-desakan di wilayah yang besarnya hanya 5 persen dari luas negara itu sendiri.
Nggak mungkin kan warga di Mesir hidup di padang pasir kering kerontang yang luasnya 95 persen itu? Alih-alih bisa hidup dengan tenteram dan bahagia, yang ada malah panggilan dari malaikat maut lagi.
Meski wilayah Mesir identik dengan padang pasir, jangan sekali-kali kalian mengira bahwa di Mesir hanya ada gurun dan kadal gurun. Apabila kalian berkunjung ke kampung halaman Firaun ini, kalian nggak akan melihat padang pasir saja, ada banyak hal lain yang bisa kalian temui di sini. Misalnya saja beberapa hal berikut.
Daftar Isi
Sungai Nil
Sungai Nil adalah salah satu hal yang harus ada di Mesir. Sebab, sungai ini faktor penting bagi keberlangsungan hidup orang-orang di sini. Orang Mesir biasanya hidup menetap di sepanjang lembah dan delta Sungai Nil. Keberadaan sungai ini seakan menjadi jalan terang bagi penduduk Mesir sejak zaman peradaban kuno hingga sekarang. Bahkan ada adagium terkenal yang mengatakan kalau nggak ada Sungai Nil, niscaya nggak akan ada Mesir dan kehidupannya.
Hamparan sawah yang hijau
Kalau kalian pikir di sini nggak ada sawah hijau, kalian salah. Di Mesir, ada wilayah persawahan hijau yang cukup luas, lho. Jika kalian berangkat dari Kairo dengan tujuan Alexandria, di sepanjang jalan, kalian bakal disuguhi pemandangan hamparan sawah yang hijau.
Kalau boleh saya deskripsikan, suasana ketika melewati hamparan sawah tersebut mirip ketika kita melewati hamparan sawah yang ada di Bantul-Kulonprogo-Purworejo. Apalagi kalau lewat situ sambil menyetel lagu-lagunya Denny Caknan. Wah, suasananya bakal plek ketiplek sama di Indonesia. Tumbuhan-tumbuhan yang ditanam di sini pun mirip kayak di Indonesia, mulai dari padi, jagung, gandum, kacang, cabai, dll.
Pantai yang indah
Secara geografis, letak wilayah Mesir di sisi utara berbatasan langsung dengan Laut Mediterania. Sementara itu, sedangkan wilayah timurnya berbatasan langsung dengan Laut Merah. Meski namanya Laut Merah, airnya tetap biru, kok. Hamparan pantai indah yang ada di laut tersebut saya jamin memanjakan mata siapa pun yang datang ke sini.
Saat senja menghampiri, semua mata bakal tenggelam pada keindahan pantai di sini. Apalagi kalau kalian datang ke sini dan duduk berduaan sama doi sambil memandangi cantiknya senja tersebut. Saya jamin dunia serasa milik sendiri.
Peninggalan peradaban Mesir kuno dan Islam
Kita semua tahu bahwa peradaban manusia pertama kali yang muncul di muka bumi adalah peradaban Mesir kuno. Mesir sendiri merupakan negara tertua yang ada di dunia ini. Salah satu buktinya adalah piramida yang masih tampak hingga sekarang ini.
Keberadaan piramida ini pun menjadi simbol khusus bagi negara ini. Fyi, piramida terletak di tengah-tengah kota yang padat penduduk, yaitu Kota Giza. Jadi, jangan kalian pikir piramida berdiri di tengah-tengah gurun pasir yang jauh dari peradaban dan kehidupan manusia, ya.
Begitu juga dengan peninggalan peradaban Islam. Kalau kita menyusuri perkampungan-perkampungan yang ada di kampung halaman Firaun ini, kita akan mudah menemukan peninggalan-peninggalan peradaban Islam seperti masjid, makam, situs-situs sejarah, dll.
Universitas Al-Azhar
Siapa sih yang nggak kenal Al-Azhar? Salah satu universitas tertua di dunia tersebut selalu menjadi tempat favorit bagi para pelajar muslim dari penjuru dunia. Dari kampus ini, telah lahir orang-orang top yang sukses di bidang mereka masing-masing. Ibaratnya, Al-Azhar ini adalah oase di tengah gurun yang memberikan harapan, ketenteraman, kedamaian, dan kerukunan antarumat manusia di dunia ini.
Sebenarnya masih banyak lagi bukti empiris maupun historis yang menunjukkan bahwa Mesir nggak melulu padang pasir yang gersang dan kering kerontang beserta kadal gurunnya. Kalau kalian pengin tahu lebih banyak lagi, yuk lah datang ke sini langsung.
Penulis: Havid Yanuardi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Fakta ‘Nggak-nggak’ tentang Mahasiswa Indonesia di Mesir.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.