Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Di Bulan Ramadan, Menyiasati Rindu Sungguh Asyu

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
8 Mei 2019
A A
rindu

rindu

Share on FacebookShare on Twitter

Saya pelaku LDR. Si doi di Makassar dan saya di Boyolali. Kata Google Maps, jarak kami sekitar empat hari jalan kaki. Sedangkan kata Lion Air, sekali ketemu kami butuh sembilan ratus ribu. Bisa cepat miskin kalau nuruti rindu.

Hubungan kami berawal dari hal yang nggak mutu. Bisa kamu bayangkan, seberapa nggak mutunya kami yang dikenalkan oleh giveaway Instagram. Kami saling sapa setelah dinyatakan menang. Saling DM Instagram, lalu ngajak berlanjut ke chatting WA, dan telponan setiap malam.

Kata dia, ketertarikannya pada saya hanya karena tulisan. Lebih tepatnya caption Instagram. Saya sempat mikir, kok ada alasan seperti itu? Tapi, nyatanya begitu. Caption yang serba panjang dan jujur itulah yang mengantarnya pada sapaan pertama.

Sedangkan yang membuat saya tertarik padanya adalah caranya menyapa. DM pertama, saya langsung diberondong dengan pertanyaan, buku yang wajib dibaca, film yang wajib ditonton, dan hati yang wajib dicuri? Setelah saya jawab dengan hati-hati, ternyata semuanya telah dia lampaui, termasuk mencuri hati saya ini.

Sejak saat itu, malam-malam saya terasa berbeda. Saya tidak lagi hanya bergulat pada laptop, kopi, puisi, dan sakit hati. Bersama suara-suaranya, saya diajaknya terbang tinggi ke ruang imajinasi. Tapi, saya cukup mengerti. Hubungan jarak jauh seperti ini tidak mudah dijalani. Saya bertekad, jangan jauh hati. Kalau sedikit saja nggak papa sih.

Ternyata kami pun sama mengira, hubungan ini tidak berkelanjutan. Hanya sebatas teman maya yang menemani ketika kesepian melanda. Eladalah…kok dia bilang mau datang ke Yogyakarta. Saya yang kebetulan waktu itu masih di sana, ya jadi siap menunggu saja. Siap nunggu dibaperi.

Saya menunggunya seperti menunggu hadiah giveaway dikirimkan. Serba penasaran karena tidak datang-datang. Sampai akhirnya, kami benar-benar akan bertemu. Kami membuat janji kencan ketemuan di warung burjo depan kampus saya. Untungnya, dia mau-mau saja.

Jujur, seperti kisah-kisah kencan pertama, saya memikirkan benar apa yang akan kami obrolkan. Sebagai anak laki-laki yang dibesarkan oleh gengsi, saya tidak mau dong kikuk di depan doi.

Baca Juga:

LDR Tingkat Kabupaten Bantul-Sleman Pelosok Itu Tak Mudah dan Bikin Bokong Kebas, tapi Opo Wae Tak Tabrak yang Menjadi Penghalang

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Tapi, ya, seperti apa yang bisa kamu tebak. Persis seperti dalam sinetron kesayangan ibu kita. Saya tetap kikuk, canggung, dan serba bingung. Saya merasa gagal tampil menawan di hadapan perempuan ini. Untungnya dia tidak sendiri. Jadi kecanggungan kami bisa teralihkan. Rencananya mau asyik ngobrol berdua, akhirnya harus bersama-sama juga. Sudahlah tidak mengapa….

Singkat cerita, kami melewati sepuluh hari bersama di Yogyakarta dengan pertemuan-pertemuan yang mbaperi. Tidak hanya sekadar teman bucin, kami merasa menemukan teman masa kecil yang pernah bermain nganten-ngantenan. Kami yang sudah berhati-hati dalam berjalan, masih saja terpeleset dan terjatuh dalam kubangan kebaperan.

Asyunya, setelah baper itu merambah jadi jatuh hati, kami mesti berpisah lagi. Kami harus siap direntang dalam jarak dan waktu. Terlebih lagi disiksa oleh rindu. Kalau sudah begini, kami cuma bisa kembali pada telepon genggam. Kami berusaha percaya, kalau suara mampu menggantikan sua. Setidaknya dalam bayang-bayang kami yang memejamkan mata.

Kalau posisi kami sudah nempel di telepon genggam, kami siap bermain sandiwara. Dalam ruang yang berbeda, kami berusaha membayangkan berada di panggung yang sama. Kemudian satu lakon kami mainkan. Persetan dengan olok-olok orang lain. Kami sudah dikuasai ingin.

Kami bisa terlihat sangat bodoh dalam kondisi seperti ini. Malahan bisa disebut gila. Saya akan merespon apa yang dikatakannya, begitupun sebaliknya. Terkadang, tanpa sadar, anggota tubuh kami bergerak sedemikian rupa. Bagi kamu yang sudah pernah terjebak dalam candu semacam ini, pasti akan mengerti. Mau bagaimana lagi? Rindu ini menyiksa diri~

Ketika kemarin sudah memasuki bulan suci, kami mengubah pola komunikasi. Kami tidak ingin membatalkan puasa hanya dengan hasrat cinta. Karena itu, kami pun mengikuti tata cara puasa yang baik dan benar. Sebisa mungkin, kami tidak saling goda selama matahari terbit dan tenggelam.

Kami pun mengurangi intensitas telponan. Paling-paling tengah malam, setelah cukup berjarak dari tarawih dan sahur. Kami akan melampiaskan kerinduan yang seharian dipuasakan. Sebagaimana buka puasa, telponan kami pun dibuka dengan obrolan-obrolan manis. Ngikutin sunah dong, ya.

Lagi-lagi, asyunya, setelah tenggelam dalam lampiasan rindu dendam, kami mesti puasa lagi. Matahari akan terbit dan tenggelam lagi. Selama itu, kami harus kembali menjaga diri, jangan sampai saling goda. Sayang kan, kalau puasa batal karena suara-suara?

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2019 oleh

Tags: LDRPacaranRindu
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

Filosofi "Lendu'na Salubarani, Tawana Mo Tau To" dalam Kisah LDR Anak Muda Toraja

Filosofi “Lendu’na Salubarani, Tawana Mo Tau To” dalam Kisah LDR Anak Muda Toraja

27 Maret 2020
LDR tips ketemu mojok

LDR Itu Nggak Menyenangkan dan Stop Romantisisasi Hal Tersebut

28 Maret 2021
emak-emak

Kalimat Keramat Emak-Emak yang Bakal Kita Rindukan Saat Kita Sudah Dewasa

18 Juli 2019
Mancing Date, Jenis Kencan yang Wajib Dicoba

Mancing Date, Jenis Kencan yang Wajib Dicoba

12 Oktober 2022
Malam Minggu Sengget: Pacaran 3 Hari, Sakitnya Sampai Saat Ini terminal mojok.co

Malam Minggu Sengget: Pacaran 3 Hari, Sakitnya Sampai Saat Ini

29 Januari 2022
mantannya pacar

Berterima Kasih pada Mantannya Pacar, Bukan Mencemburuinya

16 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.